Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah
Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com
Jumat, 11 Juli 2014
Menjadi Guru Di Zaman Edan
Menjadi guru di zaman edan harus mampu menggali informasi. Seringkali informasi itu tidak benar. Sebaiknya guru ikut pula menciptakan informasi. Dengan menciptakan informasi guru akan terus menggali informasinya dgn baik seperti seorang petani yang terus mencangkul sawahnya agar siap ditanami padi. Oleh karena itu guru harus mampu menulis dan membaca informasi terbaru sehingga dapat dibagikan kepada peserta didiknya.
Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah mencoba, Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari yang benar pada langkah yang selanjutnya!...
Menjadi guru di zaman edan harus mampu menerangi jiwa dan pikiran anak-anak. Mereka hidup pada zamannya dan kita harus mampu masuk ke dalam alam pikiran mereka sehingga jiwa mereka menjadi terang benderang. Untuk mampu menerangi jiwa dan pikiran anak guru harus ditempa dgn berbagai tantangan yang membuatnya tdk pernah kehabisan air mata.
Menjadi guru di zaman edan harus pandai melihat peluang usaha di bidang pendidikan. Dengan begitu ada penghasilan tambahan yg didapatkan dari kreativitas guru. Peluang usaha itu bisa bermacam-macam. Bisa berdagang buku bisa juga menjadi penulis buku. Dengan menulis bukunya sendiri, guru menjadi lebih ahli di bidangnya. Tak terasa tawaran menjadi narasumberpun berdatangan. Guru menjadi ahli dari apa yg dituliskannya. Bukunya akan dicari ke seluruh negeri.
Seorang kawan menuliskan, "Pengulangan yang terus menerus menjadikan seseorang ahli pada bidang tersebut. Dampak manfaat kebaikkan yg dibutuhkn masyarakat adalah adanya naikknya kesjahteraan masyarakat secara merata yg sgt cpat. Kita musti semakin cepat lagi. Hal inilah yang bikin kita gundah jadi guru krn keadaanya seperti ini, sempat bikin galau dan alih profesi, tekanan batin. Mdh2an tetap istiqomah jd guru yg beretika..."
Menjadi guru di zaman edan tak boleh bermental pengeluh. Keluhan hanya engkau sampaikan kepada raja di atas raja. Ingatlah! Bila kamu cuma bisa mengeluh dan mengeluh maka tdk akan pernah menyelesaikan persoalan hidupmu. Hadapi dengan penuh tantangan dan tingkatkan terus kualitas diri. Rezekimu dengan sendirinya akan mengalir deras bagai air. Jatuh meluncur dari atas ke bawah dan terus begitu seperti mata air yang tak pernah berhenti mengalir mengeluarkan air. Jadilah guru yg pantang mengeluh. Layani peserta didikmu dgn sepenuh hati. Niscaya engkau akan menjadi guru yang selalu digugu dan ditiru.
Menjadi guru di zaman edan harus banyak beristighfar. Selalu memohon ampun atas segala dosa kepadaNya. Di hadapan sang maha pencipta kita ini hanya makhluk yg sangat lemah. Hiasi bibir kita dengan pujian kepada penguasa langit dan bumi. Dengan banyak beristighfar kita selalu memohon ampun dari segala khilaf dan perbuatan tercela. Semoga kita selalu dirahmati Allah dan menjadi hamba-Nya yang pandai bersyukur.
Dalam menjalani puasa Ramadhan dengan benar dan fokus dijamin akan memberi kebahagiaan dan kesehatan lahir dan bathin. Bila ada yang menjalankan puasa Ramadhan, tetapi tidak merasakan kebahagiaan serta kesehatan lahir dan bathin, dia harus berani bertanya: apanya yang
salah?
Langganan:
Postingan (Atom)