Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Selasa, 24 Februari 2009

Jumat, 20 Februari 2009

Seminar Nasional Peningkatan Mutu Guru

IKUTILAH
ACARA SEMINAR NASIONAL
PENINGKATAN MUTU GURU MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SABTU, 14 MARET 2009 DI AULA PASCASARJANA UNJ RAWAMANGUN
Pukul 08.00 s.d 17.30 WIB


Pembukaan Seminar dan Sambutan Ka.Umum IPTPI
(Prof. Dr. Atwi Suparman)

A. Keynote Speaker
1. Dr. Baedhowi (Dirjen PMPTK)
2. Prof. Dr. Conny R. Semiawan (Guru Besar UNJ)
3. Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc (Guru Besar UNJ)
4. Prof. Dr. Arief Rachman (Guru Besar UNJ)

B. Launcing Buku "Mengenal PTK" karya Guru di Sekolah

C. Materi Pertama
Tema : "Motivasi Berprestasi melalui Penelitian"
1. Prof. Dr. Diana Nomida (Kajur Prodi TP PPs UNJ)
2. Drs. Martadi, M.Sn. (Direktur Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya)
3. Drs. Dedi Dwitagama, M.Si (Kepala SMK 36 Jakarta)
4. Drs. Akur Sudianto, Kons. (P4TK Depdiknas RI)

Coffe Break dan Acara Sponsor

D. Materi Kedua
Tema : "Kebermanfaatan PTK Bagi Guru di Sekolah"
1. Dra. Dewi S. Prawiradilaga, M.Sc (Kajur TP-UNJ)
2. Dr. M. Soekardjo, M.Pd (Ka. Pengembang Labschool)
3. Wijaya Kusumah, S.Pd (Finalis LKGDP 2008)
4. Diah Alfaningtyas, S.Pd (Finalis LKGDP 2008)

Pengarahan Teknik Pembuatan Proposal PTK
(Setiap Peserta Seminar diharapkan membawa Laptop untuk praktek menulis proposal)

Ishoma dan acara Sponsor

E. Materi Ketiga
Praktik Menulis Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Latar Belakang dan Menetapkan Masalah
Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi
Teknik Penulisan Proposal PTK

Penutupan Acara dan Doorprize dari Sponsor

Biaya Seminar Rp. 150.000,- (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

Informasi Pendaftaran Peserta Seminar
Hubungi: Wijaya di hp 0815 915 5515, Ibu Santi di hp.08158818045 dan Yeanydi hp. 08161850275
Kami juga menerima kerjasama sponsorship bagi perusahaan yang tertarik dengan kegiatan ini

Seminar ini akan dilanjutkan dengan workshop Pelaporan PTK selama 2 hari
(Menginap di Wisma UNJ)
SEMINAR NASIONAL DI UNJ
14 MARET 2009

Rabu, 18 Februari 2009

Wajah Seorang Anggota DPR yang Tak Lagi Ramah

Membaca berita seputar tingkah laku beberapa anggota DPR kita membuat diri ini tersulut untuk membuat sebuah tulisan. Tulisan yang semoga dapat menyadarkan mereka bahwa mereka adalah wakil rakyat yang harus senantiasa menjadi contoh bagi rakyat. Mereka harus dapat memberikan keteladanan dan membantu mengayomi rakyat dari musuh bersama, yaitu kebodohan dan kemiskinan.

Suatu hari saya pernah bertemu dengan seorang anggota DPR yang juga berkuliah di tempat saya menambah ilmu pengetahuan. Ketika berada di ruang Direktur Pasca, orang ini terlihat sombong sekali. Kebetulan kami sama-sama menunggu pak Direktur untuk meminta tanda tangannya, maklumlah masih mahasiswa jadi masih memerlukan tanda tangan dosen sebagai pembimbing.

Ketika bersalaman dan memperkenalkan diri nampak sekali kesombongannya dan seolah-olah dia adalah raja dari kerajaan paling tersohor di dunia. Saya terus mendengarkan dia bicara, dan saya perhatikan benar orang ini tak begitu ramah memandang saya. Mungkin karena saya dianggap seorang guru yang tak punya pengaruh apapun terhadap nasib republik ini.

Pikir saya pada saat itu, orang ini akan menceritakan tentang pengalamannya selama menjadi anggota DPR. Namun saya kecewa, yang diceritakannya adalah sebuah kesombongan yang menurut saya, orang ini perlu belajar ilmu padi. Kian berisi kian merunduk.

Saya pun berusaha untuk seramah mungkin dengan anggota DPR ini, bagi saya beliau adalah orang yang terhormat dengan lencana DPR yang ada dalam jas safarinya. Tapi sayang, kehormatannya hanya sebatas pakaian, dan tak serasi dengan predikat yang disandangnya. Bicaranya terlalu tinggi dan seakan tak peduli dengan beban yang kini diderita oleh rakyat.

Ketika bertemu direktur pasca pun, lagi-lagi dia memperlihatkan sikap kesombongannya. Seolah tak mau mengantri siapa yang datang terlebih dahulu. Budaya antri rupanya sudah tak diperlukan lagi bagi anggota DPR itu. Di dalam ruang direktur pun saya dengarkan ocehannya yang baru saja pulang dari luar negeri. Saya tak tahu apakah dari studi banding ataukah hal lainnya. Tapi, lagi-lagi saya dengar dia bicara dan menyombongkan dirinya di depan pak direktur. Mungkin supaya di depan pak direktur dia adalah orang penting yang harus cepat diluluskan walaupun tingkat intelektualitasnya rendah.

Pada saat pulang pun, anggota DPR ini tetap bersikap sombong dan tak ada senyum tersungging di bibirnya kepada saya. Padahal ajaran agama mengajarkan pada kita untuk senantiasa tersenyum kepada siapa saja yag baru dikenalnya, karena senyum itu shodaqoh. Apakah orang ini sudah melupakan itu?

Lewat perbincangan dengan Pak Direktur, rupanya anggota DPR ini adalah salah satu mahasiswa yang menjadi bimbingan beliau. Namun, belum selesai-selesai juga karena kesibukannya menjadi anggota DPR.

Kini, setelah membaca tulisan Pak Chappy Hakim dan membaca di Forum Pembaca Kompas tentang kelakuan anggota DPR kita, diri ini menjadi teringat ketika bertemu salah seorang anggota DPR itu.

Wajah seorang anggota DPR yang tak lagi Ramah.

Keramahannya telah hilang di telan bumi. Kesombongan telah menjadi baju utamanya. Dia merasa dirinyalah yang paling benar. Tak peduli dengan orang-orang yang berada di sekelilingnya. Dia lupa bahwa dia dipilih oleh rakyat dan terpilih untuk mengemban sebuah amanah besar. Amanah untuk mewakili rakyatnya yang mulai terseok-seok menghadapi kesulitan hidup.

Semoga di pemilu 2009 ini kita dapatkan anggota DPR yang benar-benar ramah dan mengayomi rakyat yang telah memilihnya. Karena itu wahai saudaraku, berhati-hatilah dalam memilih calon legislatif kita. Salah-salah kita akan memilih orang yang wajahnya ramah dalam baliho dan poster, tapi tak lagi ramah ketika kita bertemu langsung dengannya.

Senin, 16 Februari 2009

Penelitian Tindakan kelas

Alhamdulillah, buku saya dan Pak Dedi tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) telah terbit.

Bagi anda yang ingin memesannya silahkan menghubungi penerbit
PT. Indeks Telp. 58350047







Atau hubungi Bagian Marketing Bapak Wiranto di Hp. 081398916712. Terima kasih.

Minggu, 15 Februari 2009

Saatnya Untuk Berubah

Segala sesuatu, apa saja, ada saatnya di bawah, kemudian menggeliat tumbuh, merangkak naik, terus naik seperti huruf “S”, ada yang menamakan kurva sigmoid, kurva pertumbuhan, kalau sudah bosan di atas, ia nya akan turun sedikit demi sedikit. Kalau tidakbosan berada di atas, akan ada yang menurunkan, secara sukarela atau secara terpaksa. Begitu juga kalau anda sedang berada di bawah, tidak mungkin anda akan berada di bawah terus. Pasti anda akan naik, terpaksa naik atau sukarela. Perlahan bagai siput merangkak atau cepat bagai roket. Silahkan periksa sendiri, dimana posisi kita, saya dan anda saat ini. Sebagai individu, sebagai lembaga/institusi, bahkan sebagai bangsa, Bangsa Indonesia.

Perubahan pada diri sendiri, otomatis akan membuat perubahan pada lembaga atau institusi, dan akhirnya merubah bangsa dan negara, Indonesia. Kini saatnya untuk berubah. Berubah ke arah perbaikan tentu saja. Untuk perbaikan diri sendiri sebagai individu, lembaga/ institusi, dan akhirnya Bangsa (tentu saja).

Saya pernah duduk satu meja dengan orang Jepang (Konsulat pendidikan dari Kedutaan Besar Jepang untuk Malaysia), orang Perancis (Profesor) dan orang Singapura (Pensiunan Guru dan Departemen Pendidikannya Singapura). Si Jepang bilang kalo Jepang bisa maju itu gara2 penduduknya senang bekerja keras, rata2 per tahunnya 2500 jam. Sementara orang Amerika dan Inggris cuma 1900an jam/ tahun, Jerman 1800an jam, Perancis 1600an jam, sementara Indonesia walaupun belum ada penelitian, bisa dihitung sendiri oleh masing2 kita.

Dalam setahun ada 52 minggu, satu minggu ada 7 hari, satu hari ada 24 jam, satu jam ada 60 menit. Dalam satu minggu kita kerja cuma lima hari. Dalam satu hari kita (orang Indonesia pada umumnya) bekerja masuk kantor jam 8 pagi, pulang jam 4 sore. Dalam jam kerja tersebut, ada yang sibuk baca koran sendiri, ada yng cuma ngobrol, ada yang ngegosip, ada yang nyambi dagang, ada yang macem2 dan lain2 hal, mungkin efektifnya cuma kerja 2-4 jam saja. Berarti dalam setahun orang Indonesia cuma kerja (52×5×2jam sampai 52×5×4jam) atau 520-1040 jam saja. Kalau dirata2 dengan tingkat pengangguran, baik yang terselubung, maupun maupun pengangguran yang nyata, tentu rata2 jam kerja orang Indonesia lebih rendah lagi.

Rata2 orang yang sukses itu kerja mulai jam 5 pagi selesai kerja ada yang jam 10 malam, bahkan ada yang sampai jam 12 malam. Rata2 tidur mereka sedikit sekali. Kalau tidak sedang kerja, mereka membaca. Sedang makan juga kadang sambil membaca. Tiada hari tanpa membaca. Ada saja kegiatan yang dikerjakan. Semua itu untuk menuju kesuksesan diri sendiri, lembaga/institusi dan tentu saja Bangsanya masing2. Mampukah kita merubah jam kerja kita ??? Kinilah saatnya untuk berubah. Kalau tidak mau anda akan dipaksa untuk berubah. Dipaksa oleh situasi dan kondisi. Sebelum dipaksa, lebih baik beubah secara sukarela. Toh kita juga tahu, sesuatu yang dipaksa itu tidak membawa kenikmatan. Pemaksaan akan membawa keperihan. Keperihan akan mengakibatkan “pendarahan”. kemudian membawa kesengsaraan dan akhirnya kematian.

Anak2 Jepang diajari kerja keras dan hidup mandiri sejak kecil. Anak TK saja, bawaan bekal ke sekolahnya macam2, ada makan siang, baju ganti, sandal atau sepatu ganti, buku2 dan lain2. Mungkin 2 tas besar masih kurang untuk membawa bekal dan perlengkapan di sekolah TK. Dari kecil sudah mandiri dan kerja keras, sudah besar nanti akan terbiasa. Siapkah kita mengajari anak2 kita untuk mandiri dan kerja keras dari sekarang ? Kalau tidak siap, maka siap2 lah untuk kalah dalam persaingan, persaingan lokal, nasional, dan internasional. Persaingan Global. Mungkin kalau ada yang cuek akan berkata, persaingan gombal. Globalisasi diplesetkan jadi Gombalisasi. Tapi tanggunglah sendiri nanti akibatnya.

Si Jepang tadi tanya sama saya, kenapa orang melayu itu males2. Tanah banyak yang nganggur, sumber air ada, subur, cuaca relatif bagus, tidak ada angin ribut, tidak ada gempa. Di Jepang ada suatu daerah yang terkenal dengan angin ribut, tetapi di daerah tersebut ada persahaan bunga potong. Seringkali beberapa hari menjelang panen bunga potong, terjadi angin ribut. Kerugian sudah sering dialami oleh petani bunga di sana akibat iklim yang tidak bersahabat, tetapi toh daerah itu tetap terkenal dengan pengekspor bunga.

Si Jepang tadi juga terheran-heran melihat anak melayu terlalu dimanja oleh orang tuanya. Kurang diajarkan kerja keras dan kemandirian sejak kecil. Ia juga menambahkan, menanamkan rasa malu harus dimulai sejak dini. Kalau di kantor tidak ada kerjaan, terus pulang cepat, adalah merupakan aib bagi mereka. Suami yang pulang cepat akan dimarahi oleh istrinya, karena itu menandakan bahwa si suami tidak dipakai oleh perusahaan atau kantor tempat dia bekerja.

Jepang tidak punya sumberdaya alam, tetapi orangnya rajin2 sehingga Jepang bisa menjadi menjadi bangsa yang terkemuka. Orang Jepang bukan lah orang yang Inovator, ya bangsa Jepang bukan bangsa inovator. Bahkan orang Jepang terkenal sebagai bangsa penjiplak, tetapi terus dimodifikasi, diperbaiki, sehingga terciptalah mobil Jepang yang super irit dibanding mobil2 Eropa. Padahal asalnya, ada orang Jepang yang beli satu mobil Eropa, kemudian dipreteli satu per satu, untuk kemudian dijiplak. Dengan “kelicikannya” Jepang mendapat pasar untuk menampung mobil2 nya.

Orang Eropa merasa kesal, mungkin sama kesalnya dengan orang Indonesia terhadap negara jirannya. Malaysia tidak punya sumber daya alam dan tidak punya tenaga ahli juga. Tetapi Malaysia bisa punya Petronas yang sumber daya alamnya diambil dari 27 negara lain. Tenaga ahlinya juga dari beberapa negara, termasuk tenaga ahli Indonesia. Lalu apa yang dipunyai Malaysia ? Ilmu Manajemen !!! Selain itu Malaysia juga punya pemimpin yang jujur, berkarakter, kalau sudah nggak mampu, mundur !!! Malaysia banyak belajar dari Jepang, Korea dan Cina, serta mungkin juga belajar dari Indonesia.

Sementara kita (bangsa Indonesia) tidak pernah mau belajar. Cobalah belajar dari filem kartun Jepang, si Power Ranger itu, ketika jagoannya berteriak dengan lantang : SAATNYA BERUBAH….

Kita cuma bergumam : Emangnya gue pikirin……

Sumber:

http://public.kompasiana.com/2009/02/15/saatnya-berubahngelmu-13/#comment-4417

Dahsyatnya facebook dan rezeki yang mengiringinya

Saya sungguh tak menduga, hasil chating di dunia maya dengan anak-anak mantan kelas 7d yang saya bimbing dulu berbuah menjadi reuni alias kopi darat di dunia nyata. Semua itu berkat adanya facebook. Dahsyatnya sungguh luar biasa. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh mas romi wahono dalam blognya kalau facebook akan merajai situs pertemanan dan sosial tahun 2009 ini.

Awalnya saya hanya sekedar iseng saja melihat foto kenangan anak-anak yang mereka tampilkan dalam facebook. Saya mulai menanyakan kabar mereka masing-masing, dan tak disangka komentarnya semakin banyak dan mengerucut kepada mantan siswa saya dulu di labschool. Akhirnya saya tawarkan pada mereka bagaimana kalau kita reunian.

Ajakan saya itu ternyata mendapatkan respon yang sangat luar biasa. Satu persatu komentar datang ke facebook saya. Bahkan mereka dan saya akhirnya sepakat untuk membuat reunian di rumah Anti di daerah Teuku Umar, Menteng JakPus. Sebuah tempat yang sangat strategis karena berada di pusat kota.

Saya tak menyangka, dampak facebook sangat cepat sekali menggelayuti mereka. Mereka terkesan sangat familiar dengan facebook. Berbeda dengan saya, yang masih malu-malu bergabung di facebook, maklumlah saya masih sehati dengan friendster. Apalagi ada blog saya disitu yang memang blog sangat rahasia, alias diary online yang saya tuliskan setiap hari sebelum bobo.

Kini, Facebook telah membuat saya jatuh cinta. I love you facebook. Setidaknya hari ini saya merasakan benar dahsyatnya facebook. Hanya dengan melalui media ini, kami sekelas dulu bisa berkumpul lagi. Setidaknya rasa kangen dan rindu terbalas sudah. Setidaknya saya sudah melihat perkembangan mereka kini. Mereka yang dibesarkan dari kecanggihan teknologi. Mereka adalah anak-anak digital Natives, semua yang dibawanya menunjukkan trend teknologi masa sekarang. Kami pun berfoto bersama-sama. Lagi-lagi saya dibuat terkagum-kagum dengan camera yang dimiliki anak-anak, dan inilah hasilnya. Reuni 7d.

Pada saat pulang, ada orang tua siswa yang menyelipkan amplop di tangan saya. Katanya untuk transport pak guru dan nambah-nambah bayar internet. Mereka pun mengucapkan terima kasih atas kehadiran saya . Berkat chating-chatingan di internet melalui facebook setidaknya mereka dapat berkumpul lagi.

Tepat di saat-saat masyarakat dunia merayakan hari kasih sayang. Selamat hari kasih sayang anak-anakku tebarkan kasih sayang melalui facebook dan saksikan apa yang terjadi. Setidaknya facebook mendatangkan rezeki bagi mereka yang benar-benar memanfaatkannya. Cobalah lihat iklan di bawah ini!

http://www.facebook.com/group.php?gid=63948548040

Rabu, 11 Februari 2009

Darimana Mau kemana?

Terus terang hati saya galau ketika membaca berita dan informasi yang saya dapatkan. Baik itu dari koran maupun dari internet. Mulai dari pimpinan parpol yang salah ucap sampai anak kecil yang jadi dukun sakti. Ada juga berita duka cita, 4 orang sudah meninggal gara-gara berobat di dukun sakti. Belum lama pula kita dengar mahasiswa ITB meninggal karena kegiatan kemahasiswaan, juga ketua DPRD medan yang meninggal akibat serangan jantung dan pukulan dari masa pendemo. Sungguh perbuatan yang biadab.

Melihat fenomena itu, saya lantas berpikir. Apakah kita sudah tidak tahu lagi tujuan hidup kita di dunia ini? Darimana mau kemana. Itulah yang menjadi judul tulisan ini. Nampaknya kita sudah lupa bahwa hidup kita di dunia ini hanyalah sementara. Masih ada kehidupan lain di akhirat sana yang merupakan perwujudan dari amal perbuatan kita. Tak kita sadari bahwa hidup ini hanya sekali dan kita akan menghadapi kematian.

Darimana mau kemana harus kita renungkan dengan penuh ke-kusyuk’-an. Kalau semua tahu untuk apa kita hidup, pastilah kita akan berusaha untuk senantiasa menjaga lisan dan tingkah laku. Menjaga akhlak agar tetap terjaga sampai maut menjemput. Tak ada kehidupan yang abadi di dunia ini.

Saya teringat masa kecil tentang cerita guru ngaji saya ketika mengaji di Musholla Nurul Iman.

Pak ustadz itu membuat kami semua terdiam mendengarkan ceritanya tentang RAJA yang akan meminta pulang rakyatnya kapanpun dia mau tak ada yang bisa menolaknya.

Beginilah ceritanya yang masih saya ingat.

Pada zaman dahulu kala ada seorang raja yang sangat adil dan dicintai oleh rakyatnya. Sang raja memerintahkan kepada seluruh rakyatnya untuk merantau ke negeri lain. Namun, sang raja berpesan, bila sampai waktu kalian, maka aku akan memintamu pulang. Karena waktu merantau untukmu akulah yang menentukan. Aku bisa menyuruhmu merantau seratus tahun, tapi aku bisa juga memintamu kembali kepadaku hanya dalam waktu hitungan detik. Kuberikan setiap diri dari kalian 2 orang pengawal yang senantiasa mencatat perbuatanmu di negeri orang.

Berdasarkan sabda raja itu, seluruh rakyat menyambutnya dengan suka cita. Semua rakyat berjanji untuk pulang. Semua mempersipkan diri untuk merantau ke negeri lain.

Mulailah mereka berangkat satu persatu keluar dari negeri indah itu. Namun, ada beberapa rakyat yang dipanggil pulang oleh raja lebih dulu. Ada yang baru sampai halaman pagar sudah dipanggil lagi, dan ada yang sudah sampai pintu gerbang, dipanggil lagi oleh sang raja. Namun banyak sekali yang dibiarkan oleh raja merantau ke negeri lain. Raja membiarkan rakyatnya bebas memilih, negeri mana yang jadi sandaran hidupnya.

Alkisah, telah banyak rakyatnya yang telah merantau rindu ingin kembali pulang dan selalu ingat sang raja. Setiap hari mereka tak lupa menyebut nama sang raja dan selalu berbuat kebajikan. Perasaan rindu kepada sang raja tak terukir. Tetapi ada juga yang melupakan sang raja. Asyik merantau dengan negeri barunya yang penuh dengan kemewahan hidup. Mereka lupa perjanjian dengan sang raja, bahwa suatu ketika mereka akan dipanggil pulang. Mereka lupa bahwa mereka hanya sementara saja merantau dan akan kembali lagi ke negeri asalnya. Mereka pun lupa bahwa dalam dirinya ada 2 pengawal yang senantiasa mencatat amal perbuatannya di negeri orang.

Lalu pak Ustadz melanjutkan ceritanya.

Kalian tahu siapa raja itu, dan siapakah rakyat yang disuruhnya merantau? Semua anak menggeleng. Tak ada satupun anak yang tahu maksud dari cerita pak ustadz. Lalu pak Ustadz pun menjelaskan.

Anak-anakku yang kelak akan menjadi anak yang sholeh dan sholekhah. Raja dalam cerita di atas adalah Tuhan Pemilik alam semesta, Allah SWT. sedangkan rakyat dalam cerita itu adalah kita manusia yang telah diberikan kesempatan oleh-Nya untuk menjadi pengembara. Pengembara di dunia yang fana ini. Ada yang mengembara cuma sebentar seperti bayi yang baru lahir lalu meninggal, dan ada pula yang berumur panjang sampai kakek nenek. Bahkan ada pula yang sampai pikun dan seperti bayi kembali yang harus serba dilayani.

Cerita dari pak ustadz di atas masih saya ingat hingga saat ini.

Itulah makhluk yang bernama manusia. Sebagai manusia kita harus merenung. darimana mau kemana? Kita hanyalah Makhluk ciptaan-Nya yang akan kembali lagi pada-Nya. Tak akan ada diantara kita yang tak kembali pada-Nya. Karena itu ingatlah selalu untuk selalu berbuat kebajikan karena ada dua malaikat yang senantiasa mencatat amal perbuatan kita di dunia ini. Merekalah nanti yang akan memperlihatkan raport kita di akhirat kelak.

Darimana mau kemana harus menjadi renungan hidup kita agar tak salah jalan dan selalu berada dalam petunjuk-Nya. Darimana mau kemana mengingatkan kita bahwa kita sesungguhnya hanyalah pengembara yang singgah sebentar lalu pergi kembali. Akan ada kematian yang akan mempertemukan kita semua kepada raja kita yang sesungguhnya. Sudahkah kita mempersiapkannya?

Kamis, 12 pebruari 2009.

Sebuah tulisan dari seorang pengembara.

Selasa, 10 Februari 2009

Belajar Kepemimpinan di Sanggabuana (5)

Tak terasa kami telah semalam berada di Sanggabuana, Pusat Latihan Perang TNI-AD. Pagi dini hari anak-anak dibangunkan tepatnya pukul 4.00 pg. Mereka diminta untuk sholat tahajud dulu, sambil menunggu waktu adzan subuh. Bunyi kokok ayam silih berganti, dan bunyi suara kodok turut meramaikan pagi yang indah ini.

Di atas langit terlihat bulan mulai malu-malu memancarkan sinarnya karena sebentar lagi mentari pagi akan menggantikan posisinya. Itulah yang disebut waktu fajar. Al-Quran mencatatnya dalam QS.Al-Fajr dalam juz ke-30.

Anak-anak pun berdzikir penuh kekhusyukan dibimbing oleh salah seorang guru yang bertugas sebagai Imam. Waktu subuh pun tiba. Salah satu siswa yang bertugas untuk menjadi muadzin telah siap sedia. Suara adzan merdu terdengar dari anak kelas 7 SMP. Seandainya saja mereka terbiasa bangun subuh dan rutin setiap hari, Insya Allah tak ada lagi anak-anak yang tawuran, dan tak ada lagi ada siswa yang salan jalan. Mengapa? Sholat mencegah perbuatan keji dan mungkar, apalagi sholat subuh. Sholat yang bisa mengukur kadar keimanan seseorang.

Banyak manfaat yang didapat dari rahasia sholat subuh. Salah satunya adalah badan menjadi sehat. Kalau saja banyak umat Islam tahu rahasia sholat subuh, tentu banyak orang yang akan tergopoh-gopoh terbangun demi menjalankan sholat subuh di masjid. Sayangnya, banyak di antara kita terlelap tidur pada saat adzan subuh berkumandang. Pada saat seperti itulah malaikat turun dari langit dan menyaksikan manusia-manusia sholat. (untuk mendalami makna sholat subuh silahkan baca buku "Rahasia Sholat Subuh" yang banyak di jual di toko buku, termasuk Gramedia.

Dengan belajar Kepemimpinan di Sanggabuana ini, anak-anak dilatih untuk bangun pagi dan melaksanakan sholat subuh berjamaah. Menjadi seorang pemimpin harus bisa menjadi contoh dan teladan. Dia harus menjadi orang yang berdisiplin tinggi. Melalui sholat anak-anak dididik untuk disiplin, tepat waktu, dan bersih, artinya anak-anak sudah siap sholat dengan pakaian yang bersih dan sudah berwudhu terlebih dahulu. Kalau ini sudah dibiasakan sejak mereka usia remaja, Insya Allah kelak ketika dewasa mereka akan menjadi seorang pemimpin yang dapat dijadikan contoh untuk manusia lainnya.

Setelah sholat subuh, anak-anak mendengarkan ceramah dari Pak Arif Rachman. Tokoh Pendidikan yang sudah dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional. Beliau sudah pensiun dari kepala sekolah. Tapi, karena beliau mau terus belajar dan terus menerus belajar sepanjang hayat, akhirnya gelar profesor diraihnya menjelang usia pensiun. Beliau kini menjadi guru Besar di UNJ (Universitas negeri Jakarta).

Pada saat SBY mengundang presiden AS, Goerge Bush datang ke Indonesia, Pak Arif diminta untuk ikut berdiskusi masalah pendidikan bersama dengan tokoh pendidikan lainnya. Pak Arif adalah seorang orator ulung. Bila beliau ceramah tak satu pun dari kami berbicara. Semua mendengarkan dengan penuh hikmat dan kadang-kadang ada humor segar terdengar dari mulut beliau. Anak-anak sangat senang bila mendengar pak Arif ceramah. Mereka antusias mendengarnya walaupun pada saat jam ngantuk. Itulah hebatnya pak Arif. Sanggup berbicara dengan siapa saja, dari anak TK sampai dewasa. Bahkan Pak Arif terkenal sangat hafal dengan semua anak didiknya. Jadi jangan heran kalau beliau tiba-tiba menyapa akrab siswa dengan lembut sambil menyebutkan namanya.

Materi yang diberikan oleh pak Arif adalah tentang bagaimana menjadi pemimpin yang sukses. Beliau menjabarkannya dengan AKU, A artinya ambisi atau cita-cita, K artinya kemauan dan kemampuan, U artinya Usaha atau kerja keras.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses kita harus memiliki cita-aita dan ambisi yang tinggi. Lalu memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat dalam mewujudkan cita-cita itu. Kemudian harus ada usaha atau upaya yang diwujudkan dengan kerja keras, cerdas, ikhlas, dan tuntas. Itulah pemimpin yang akan sukses. Begitulah kata beliau.

Pak Arief Rachman
Pak Arief Rachman

Lalu seperti biasanya beliau mengingatkan kita agar selalu menjalankan 5S dalam kehidupan, yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sabar, dan Syukur.

(bersambung)

Senin, 09 Februari 2009

Belajar Kepemimpinan di Sanggabuana (3)

Seiring dengan tuntutan zaman, perkembangan pendidikan pada era globalisasi menuntun dunia pendidikan agar siap dalam mempersiapkan siswa-siswinya menjadi pemimpin yang cerdas, handal, jujur, dan berwibawa.

Pendidikan menjadi sangat penting dalam menjadikan manusia menjadi calon pemimpin yang dapat dipercaya, nasionalis, dan berkarakter. Sehingga selain belajar di sekolah perlu juga bekal tambahan yang dapat dijadikan andalan bagi masa depan siswa-siswi setelah mereka lulus nanti.

Upacara untuk melatih kedisiplinan
Upacara untuk melatih kedisiplinan

Belajar kepemimpinan di Pusat Latihan Perang Kostrad TNI-AD adalah kerjasama antara pihak sekolah dengan TNI-AD yang telah dirintis selama 7 tahun lamanya. Waktu itu yang menjadi Pangkostrad, dan kemudian KASAD adalah Jendral Ryamizard Riyakudu.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menggali potensi siswa-siswi dalam kepemimpinan sekaligus menumbuhkan kecintaan mereka kepada lingkungan alam sekitar serta mengenalkan lebih dekat antara siswa dengan TNI-AD.

Maju dan mundurnya suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi muda yang handal, bertanggung jawab serta mampu menggantikan tongkat estafet kepemimpinan pendahulunya. Untuk mencapai hal tersebut pendidikan kepemimpinan adalah salah satu alternatif yang diharapkan mampu memberikan andil untuk membentuk generasi yang mumpuni, generasi yang mampu di segala bidang kehidupan.

Mendengarkan para pimpinan bicara
Mendengarkan para pimpinan bicara

"Kenali dirimu niscaya kau akan kenal duniamu" satu pepatah yang akan kami coba tumbuhkan kepada siswa-siswi kita untuk mengenali diri sedini mungkin sehingga mereka mampu mengembangkan secara maksimal bakat dan kreativitas yang mereka miliki.

Dari kegiatan belajar kepemimpinan di sanggabuana ini diharapkan siswa dapat menumbuhkan kemandirian, dan mempunyai sikap kepemimpinan yang akan menjadi bekal di masa yang akan datang.

(bersambung)

Belajar Kepemimpinan di Sanggabuana (4)

Sanggabuana adalah tempat yang dulu katanya tempat pelarian DI/TII dari pengejaran pasukan RI. Banyak tentara DI/TII mati dan dikubur di sini. Begitulah cerita dari para prajurit kostrad yang menceritakannya pada saat sambil minum kopi di warung dadakan dekat barak siswa.

Sanggabuana adalah tempat yang sangat indah pemandangannya. Udaranya sejuk, dan membuat siapa saja betah untuk tinggal di sana. Namun, kata orang tempat ini angker dan banyak kejadian-kejadian aneh muncul di tempat ini. Seperti suara-suara orang yang sedang mengadakan rapat dan penting harus diketahui, menurut para prajurit di tempat ini masih banyak makhluk halusnya. Jadi harus hati-hati dalam berbicara dan bertindak. Saya pun mengalaminya selama beberapa kali tidur di sana. Tapi alhamdulillah saya mampu mengatasinya. Bacalah ayat kursi dan rajinlah mengaji Al-Qur'an.

Di tempat ini para siswa-siswi dilatih bagaimana mampu untuk bertahan hidup dengan alam. Melalui materi survival yang diberikan oleh bapak tentara, anak-anak diberitahu bagaimana dapat bertahan di hutan lebat dan makanan apa saja yang bisa dimakan. Di samping itu anak-anak mendapatkan kesempatan untuk menikmati serum ular agar kebal bila dipatoknya. Saya jadi teringat perjuangan Panglima besar Jendral Sudirman yang mampu bertahan di hutan.

Ular menjadi sahabat anak-anak
Ular menjadi sahabat anak-anak

Seperti yang kita ketahui, di hutan Indonesia banyak sekali ular berkeliaran, karena itu anak-anak diberi materi penanggulan bisa ular yang dibawakan langsung oleh bapak Nursidin Haryanto. Seorang pawang ular yang sudah berusia 65 tahun tapi masih gagah.

Beliaupun mengatakan bahwa bisa ular dapat mengatasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan aliran darah. Beliau menyarankan agar bergabung menjadi anggota Snake hunter Club (SHC) Indonesia yang terbagi menjadi tiga kelas agar terhindar dari berbagai penyakit di bawah ini:

  • Snake hunter club indonesia kls iii dapat mencegah
  1. tetanus
  2. demam berdarah
  3. rabies
  4. malaria
  5. luka cepat kering
  • Snake hunter club indonesia kls ii dapat mencegah
  1. diabetes
  2. tipus
  3. jantung
  4. liver
  5. asma
  6. alergi
  7. luka dalam
  • Snake hunter club indonesia kls i dapat mencegah
  1. kanker darah
  2. kanker tulang
  3. penyakit karena virus

Sudah terbukti ribuan orang dari seluruh Indonesia dapat disembuhkan dari penyakit di atas. Bila anda tertarik dapat mengubungi bapak Nursidin Haryanto di no.hp. 08129457548. Beliau pun sudah sering tampil di acara televisi, khususnya acara-acara yang berhubungan dengan alam. Terakhir saya pernah menontonnya di TVRI dan TransTV.

Anak-anak saya lihat senang sekali bermain dengan ular dan menikmati serum ular yang dibagikan secara gratis oleh pak Nursidin. Beliau sudah 7 kali setiap tahunnya mengisi acara ini, sehingga paham betul dengan materi yang diberikannya. Penanggulangan bisa ular.

Selain materi di atas, materi yang tak kalah menarik dan seru dari Belajar kepemimpinan di sanggbuana ini adalah Parade Busana daerah.

Parade Busana Daerah
Parade Busana Daerah

Anak-anak diperkenalkan dengan busana daerah yang beraneka ragam. Mereka diminta berpakaian daerah sesuai dengan banyaknya propinsi yang ada di Indonesia. Di sinilah terlihat keragaman budaya Indonesia dari sabang sampai merauke. Mereka pun diminta untuk menyanyikan lagu daerah dan makanan khas masing-masing daerah itu. Ada yang mampu menjawabnya dengan baik, dan ada pula yang tidak mengetahuinya. Disinilah anak-anak diberi bekal untuk memahami budaya daerah di Indonesia yang beragam.

Seorang pemimpin harus tahu betul budaya tiap daerah di Indonesia. Jangan sampai ada calon pemimpin yang tidak tahu keragaman yang ada di negara kita. Bisa berabe nantinya. Salah-salah mereka nanti bisa ditertawakan orang. Saya pun jadi tahu kalau setiap daerah punya ciri khas yang menarik dan mampu mengundang wisatawan manca negara datang ke Indonesia.

Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Keragaman budaya daerahnya saja sangat memukau hati. Belum lagi kekayaan alamnya. Di sinlah para pemimpin daerah dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan budaya daerahnya. Tidak hanya daerah Bali dan Yogyakarta saja yang terkenal. Kita pun wajib mempenalkan daerah wisata lainnya di Indonesia.

(bersambung)

Belajar Kepemimpinan di Sanggabuana (2)

Sanggabuana adalah tempat yang dijadikan pasukan TNI-AD khususnya Kostrad dalam melatih para prajuritnya. Di sinilah para prajurit itu digembleng dan dilatih agar dapat menghadapi musuh yang akan menyerang Indonesia.

Di sanggabuana ini para siswa diberikan materi tentang kepemimpinan. Materi yang dirancang khusus membekali para siswa di Indonesia untuk menjadi seorang pemimpin. Menjadi pemimpin yang siap menghadapi perubahan zaman.

Mendengarkan ceramah dari Kostrad TNI
Mendengarkan ceramah dari Kostrad TNI

Dalam materi pertama, mayor infantri Ariful Muttaqin dari Kostrad TNI AD mengatakan sebagai berikut:

Mayor Infantri Ariful Muttaqin
Mayor Infantri Ariful Muttaqin
  1. menjadi pemimpin harus bisa berkarya dan berjiwa nasionalis
  2. pemimpin harus mampu menjadi pendengar yang baik
  3. Mampu mengembangkan postitif attitude seperti, mensyukuri hidup ini,sadar akan keunikan diri,sadar akan anugerah Tuhan, melatih berpikir positif, menilai sesuatu dalam perspektif yang seimbang, jadilah antusias seperti anak kecil, bertindak arsertif, tegas dan objektif, melatih berkomunikasi dengan jelas, dan Rileks
  4. mampu meningkatkan kebutuhan maslow, seperti kebutuhan fisik, rasa aman dan nyaman,kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri
  5. Menjadi pemimpin yang sukses adalah perjalanan seumur hidup.
  6. untuk dapat menjadi pemimpin yang sukses hal pertama harus dilakukan adalah mempunyai motivasi, dan menyatakan niat dengan bebas. segala tujuan tanpa motivasi tidak akan tercapai. tanpa motivasi, sulit melakukan apa saja dengan baik. dengan motivasi segala sesuatunya menjadi mungkin.
  7. Ciri seorang pemimpin adalah : Selalu ingin membantu, Positif setiap saat,Mencintai pekerjaan, Berkomitmen, Berani berkorban, Mau maju dan terus belajar,Mampu berkomunikasi dengan baik

(bersambung)

Belajar Kepemimpinan di Sanggabuana (1)

Tiga hari tanpa internet dan tak membaca blog saya dan kompasiana membuat saya merasa ada sesuatu yang hilang. Sudah saya coba berulang kali agar dapat terhubung ke internet melalui treje IM2. Namun daerah pegunungan di seputar Sanggabuana, karawang jawa Barat ini menghadangnya. Jadilah saya menyimpan pengalaman ini dalam laptop beberapa hari. Pengalaman bagaimana membina siswa untuk mampu menjadi seorang pemimpin kelak.

Belajar Kepemimpinan di Sangga Buana
Belajar Kepemimpinan di Sangga Buana

Setiap tahun sekolah kami melaksanakan studi dan apresiasi kepemimpinan siswa indonesia (saksi). Melalui kegiatan ini kami berharap dapat membekali siswa dengan kepemimpinan, kemandirian, dan kedisplinan. (3K)

Di tempat latihan perang Kostrad TNI AD yang indah ini, anak-anak diberikan materi bagaimana menjadi seorang pemimpin dan terbebas dari narkoba. Kami juga menyelenggarakan baksos untuk masyarakat sekitar yang bekerjasama dengan orang tua siswa.

Pembicara dalam acara studi kepemimpinan ini adalah tokoh-tokoh hebat yang sudah teruji kepemimpinannya. Selain Pak Arif Rachman, ada juga pembicara hebat lainnya. Seperti DR. Victor dari BNN, bapak. Mayor Infantri Ariful Muttaqin dari Kostrad TNI AD, dan masih banyak lagi pembicara lainnya yang berasal dari guru-guru di Labschool.

Kita akan membahasnya dalam beberapa tulisan. Mohon bersabar Ya!

Ceramah Kepemimpinan dari pak Arif
Ceramah Kepemimpinan dari pak Arif

Minggu, 08 Februari 2009

Cara Efektif Menurunkan Berat Badan

Masalah berat badan merupakan masalah yang sangat pelik dan sering dipertanyakan oleh pasien yang saat ini mengalami kegemukan. Menjadi gemuk merupakan mimpi buruk bagi sebagian orang terutama bagi mereka yang sangat memperhatikan penampilan. Kegemukan juga akan menguras kepercayaan diri seseorang sehingga akan berpengaruh terhadap karir orang yang bersangkutan.

Berikut ini adalah 15 langkah yang bisa diikuti untuk mengendalikan berat badan.
  1. “Saya harus bisa!!!” Tanamkan tiga kata itu dalam diri anda sebagai langkah pertama. Walau banyak godaan datang menghadang, asal anda selalu ingat bahwa anda harus bisa menurunkan berat badan maka anda telah berada di jalur yang tepat. Jadikan orang orang yang telah berhasil menurunkan berat badan sebagai motivator anda untuk menundukan godaan yang datang.
  2. Sarapan merupakan hal yang wajib dilakukan. Jangan pernah meninggalkan rumah di pagi hari tanpa menyentuh sesuatu untuk dimakan sebab makanan ini akan memberikan anda cukup tenaga untuk beraktifitas seharian. Tidak perlu sarapan makanan yang berat berat, cukup pisang, yogurt, sereal, roti dan lain lain sebab makanan ringan yang mengandung banyak serat dan protein akan memberikan anda rasa kenyang hingga tiba waktunya makan siang.
  3. Sediakan waktu sejenak untuk membaca kandungan gizi pada kemasan makanan. Yang perlu diperhatikan disini adalah kalori sebab zat inilah yang sangat berperanan dalam menambah berat badan anda bila dikonsumsi secara berlebihan. Sesuaikan kebutuhan energi/kalori anda dalam sehari dengan catatan yang tertera dalam kemasan tersebut.
  4. Jangan melakukan diet. Untuk jangka pendek memang diet akan menurunkan berat badan anda, namun bila diet anda hentikan maka berat badan anda akan bertambah kembali. Makan makanan yang aneh aneh untuk diet atau mengurangi beberapa jenis makanan tidak akan membuat berat badan anda turun. Yang penting dilakukan adalah memilih makanan yang seimbang nilai gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh anda sehingga kalori yang dimakan akan dimanfaatkan secara optimal.
  5. Selalu makan secara teratur. Tubuh secara unik akan menurunkan metabolisme bila sedang lapar, hal ini tentu tidak bagus untuk proses penurunan berat badan. Untuk menghindari hal tersebut maka buatlah pola makan harian yang bisa dan rutin anda lakukan setiap hari. Pastikan jadual makan anda tersebut sedikitnya 3 kali sehari.
  6. Perbanyak konsumsi serat. Serat sangat penting untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Serat yang kita makan sehari hari berfungsi untuk membantu menurunkan kolesterol dan memperlancar pengosongan saluran pencernaan. Serat juga bisa mempercepat rasa kenyang sehingga secara alami mengurangi porsi makanan yang tidak berguna. Sebagian besar serat mempunyai kandungan air yang tinggi dan kalori yang rendah sehingga sesuai dengan makanan yang kita butuhkan untuk menurunkan berat badan.
  7. Makanan sehat selalu menjadi pilihan utama. Pilihlah makanan yang sedikit mengandung lemak jenuh. Perbanyak konsumsi buah buahan dan sayur sayuran. Pilih minyak sayur sebagai sumber lemak karena mengandung lemak tak jenuh dalam porsi tinggi. Makan makanan yang banyak mengandung Omega 3 seperti ikan.
  8. Olah raga. Sesuaikan olah raga yang anda pilih dengan kondisi tubuh anda. Salah satu olah raga yang sehat, murah dan bisa dilakukan oleh semua orang adalah jalan kaki. Berjalanlah minimal 5 kilometer sehari. Usahakan selalu untuk menambah jarak anda berjalan. Ingat, olah raga tidak hanya menurunkan berat badan anda tetapi juga membuat tubuh anda lebih sehat.
  9. Buang kebiasaan ngemil di malam hari. Ngemil di malam hari akan menghancurkan upaya anda menurunkan berat badan sebab kalori yang anda makan setelah makan malam akan tertimbun di dalam tubuh. Menggosok gigi setelah makan malam turut membantu anda untuk mengurangi keinginan untuk ngemil.
  10. Perbanyak konsumsi protein. Memakan makanan yang mengandung protein dalam jumlah banyak akan membuat perut anda kenyang dalam beberapa jam sehingga mengurangi kebutuhan anda akan makanan yang mengandung kalori tinggi.
  11. Buang kebiasan buruk yang membuat berat badan anda bertambah dan gantikan dengan kebiasaan yang lebih sehat. Misalnya mengganti gula yang anda gunakan membuat kopi dengan gula yang rendah kalori, menghindari makan gorengan dan lain lain.
  12. Jadikan orang orang disekitar anda sebagai motivator. Mereka akan membantu anda memberikan dorongan bila suatu saat anda mengalami kejenuhan dengan program penurunan berat badan yang sedang anda lakukan.
  13. Catat setiap perkembangan yang terjadi pada diri anda selama anda mengikuti program penurunan berat badan. Bila perlu bandingkan pencapaian anda dengan pencapaian teman anda yang melakukan program sejenis. Hal ini sekaligus menjadi motivator dalam mencapai tujuan anda menurunkan berat badan.
  14. Minum yang cukup. Beberapa ahli gizi mengatakan dengan minum yang cukup maka anda akan terhindar dari makan yang berlebihan. Dianjurkan untuk minum air 6 sampai 8 gelas sehari.
  15. Apakah anda ingin menurunkan berat badan sekaligus membuat tubuh sehat? Untuk itu, jangan pernah berpaling dari tujuan anda sebenarnya yaitu menurunkan berat badan. Ingat selalu untuk memotivasi diri sehingga tujuan yang anda inginkan segera tercapai.

Sumber:

Tulisan ini diambil dari Email Teman yg berhasil menurunkan berat badannya

Minggu, 01 Februari 2009

School Culture

School Culture
Oleh wijaya kusumah
wijaya-kelas-7d

MELIHAT-lihat foto setahun lalu dengan anak-anak di facebook membuat saya terharu. Tak terasa mereka kini sudah naik ke kelas 8, kelas yang menurut para guru sudah menunjukkan egonya. Siapa Aku!

Semalam saya asyik chatting dengan Ivan anak SMP Labschool Jakarta. Anaknya kecil dan mungil. Tapi, jangan dikira walaupun badannya kecil dia sangat berpengaruh di kelas. Apa saja yang jadi celotehnya bakal jadi heboh.

Dari dialah saya mendapatkan foto-foto ini. Maklumlah saya kurang pandai menyimpan arsip. Apalagi foto-foto saya bersama anak-anak.

Menjadi guru di sekolah adalah kebanggaan tersendiri. Bisa berinteraksi dengan anak-anak yang akan menjelang remaja. Usia yang kata orang biasa disebut ABG. Anak Baru Gede.

Saya jadi ingat ketika pertama kali mereka baru masuk SMP melalui kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Sangat lugu, jujur, dan polos. Mirip seperti kertas putih yang siap akan ditulisi. Ditulisi oleh para gurunya.

Kamilah para guru yang mengarahkan mereka menjadi orang baik dan cerdas. Menjadikan manusia yang siap menghadapi tantangan melalui budaya sekolah (School Culture) yang terus kami kembangkan.

School Culture itulah yang telah membentuk karaktek mereka seperti sekarang ini. Jadi adalah wajar bila karakter mereka dipengaruhi oleh School Culture yang ada di sekolah kami. Anak-anak SMP biasa menyebutnya Budaya Labschool

wijaya-kelas-7d-saksi
wijaya-kelas-7d-saksi

Ada tiga hal yang dikembangkan sekolah kami dalam mengembangkan budaya Labschool, yaitu:

  1. Budaya Keagamaan
  2. Budaya Kerjasama
  3. Budaya Kepemimpinan

Uraian dari budaya sekolah Labschool itu kami aplikasikan dalam bentuk berbagai kegiatan yaitu:


BUDAYA KEAGAMAAN (RELIGI) :

Menanamkan perilaku atau tatakrama yang tersistematis dalam pengamalan agamanya masing-masing sehingga terbentuk kepribadian dan sikap yang baik (akhlaqul Karimah)

Bentuk Kegiatan :

Budaya Salam, Doa sebelum/sesudah belajar, Doa bersama menyambut UN/US Tadarus dan Kebaktian, Sholat Dzuhur Berjamaah, Lima Hari Belajar, LOKETA (Lomba Keterampilan Agama), Studi Amaliah Ramadhan, RETRET (Studi untuk siswa Nasrani), Hafalan Juz Amma, Budaya Bersih; Konferensi kasus, Kegiatan Praktek Ibadah, Buka Puasa Bersama, Pengelolaan ZIS, dan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam)


BUDAYA KERJASAMA (TEAM WORK) :

Menanamkan rasa kebersamaan dan rasa sosial terhadap sesama melalui kegiatan yang dilakukan bersama.

Bentuk Kegiatan:

MOS, Kunjungan Industri, Parents Day, Baksos, Teman Asuh, Sport And Art, Kunjungan Museum, Pentas Seni, Studi banding, Ekskul, Labs Channel, Labs TV, Labs Care, Pelepasan Siswa, Seragam Sekolah, Majalah Sekolah, Potency Mapping, Buku Tahunan, PHBN, (Peringatan hari Besar Nasional), dan PORSENI.


BUDAYA KEPEMIMPINAN (LEADHERSHIP) :

Menanamkan jiwa kepemimpinan dan keteladanan dari sejak dini kepada anak-anak

Bentuk Kegiatan :
Career Day; budaya kerja keras, cerdas dan ikhlas, budaya Kreatif; Mandiri & bertanggung jawab, Budaya disiplin/TPDS, SAKSI, (Studi dan Apresiasi Kepemimpinan Siswa Indonesia), Lintas juang OSIS, Ceramah Umum, upacara bendera, Olah Raga Jumat Pagi, Studi Kepemimpinan Siswa, LKMS (Latihan Keterampilan manajemen siswa), Disiplin siswa, dan OSIS.

Berbagai bentuk kegiatan itulah yang telah menghantarkan mereka menjadi pribadi unggul dan kami pun sebagai pendidik berharap school culture yang telah kami kembangkan dapat bermanfaat pula untuk sekolah-sekolah lainnya yang ada di Indonesia.

Semoga tulisan yang sangat sederhana ini bermanfaat untuk semua dalam memajukan dunia pendidikan kita.

Bagi anda yang ingin mengetahui lebih jauh tentang budaya sekolah, dapat membacanya di alamat url ini http://dewanpendidikan.wordpress.com/2007/08/01/budaya-lab-school-wijaya-kusumah/

Kepemimpinan SBY

Pemimpin yang diharapkan oleh rakyatnya adalah seorang pemimpin yang selalu berada di garis depan. Dialah yang membuka jalan akan adanya perubahan. Perubahan terjadi apabila pemimpin itu memiliki jiwa kepemimpinan. Lalu kepemimpinan yang bagaimanakah yang dinginkan rakyat? Apakah Pak SBY sudah layak disebut pemimpin?


Seth Godin seorang ahli perubahan dan kepemimpinan menyarankan 7 sifat yang membuat pemimpin mampu menghadapi segala tantangan di abad 21, saya akan coba mencari hubungannya dengan kepemimpinan bapak SBY yang sekarang ini menjabat sebagai presiden. Mohon untuk dicermati secara bijaksana. Ini hanya sudut pandang kecil dari seorang guru yang melihat sisi positif dari diri bapak SBY. Bukan bermaksud untuk mengkampanyekan beliau agar terpilih kembali sebagai presiden.


Ketujuh sifat-sifat yang baik dari seorang pemimpin itu adalah:


1. Challenge - Tantangan.

Pemimpin yang baik memberi tantangan kepada komunitas rakyatnya. Banyak hal yang bisa dijadikan tantangan, dan hanya pemimpin negara yang baik yang bisa membuat tantangan menjadi kenyataan. Terkadang terlalu tinggi menggantung standar juga akan berakibat tidak baik, hitunglah sumber daya dan keunggulan apa yang negara punyai. Baru kemudian tantangan atau target bisa dimulai dari sana. Ingat sukses yang besar dimulai dari sukses yang kecil-kecil.


Pak SBY adalah sosok pemimpin yang selalu berhadapan dengan tantangan. Ketika terpilih menjadi presiden, tantangan demi tantangan menerpa Pak SBY. Namun semua itu dapat dihadapinya dengan penuh keyakinan akan dapat mengatasi itu dengan baik. Lihatlah bencana alam yang terjadi di Indonesia, Pak SBY yang dipilih langsung oleh rakyat mampu mengatasinya dengan baik.


Juga tentang guru sebagai profesi, pak SBY mampu mewujudkannya dengan lahirnya UU Guru dan Dosen. Segala keputusan pak SBY pun banyak yang memberikan tantangan, misalnya ketika keputusan beliau mengangkat menteri profesional sebagai pembantunya. Lalu memberantas korupsi, dan mengizinkan para gubernur dan pejabat lainnya untuk diperiksa oleh KPK. Termasuk besannya sendiri. Bapak Aulia Pohan.


2. Culture - Budaya.

Pemimpin yang baik secara sadar menciptakan budaya. Budaya yang baik dan dapat dicontoh oleh rakyatnya. Budaya tepat waktu misalnya, bisa dimulai dari hal yang kecil, tidak terlambat saat memulai rapat, atau masuk kerja.


Budaya menghormati orang lain bisa dimulai dengan mematikan HP saat rapat sedang berlangsung dan tidak berbicara satu sama lain saat ada orang yang berbicara di depan podium.


Budaya antri dan tertib berlalu lintas harus pula dicontohkan oleh seorang pemimpin. Hal-hal yang sederhana itu bila diterapkan secara terus menerus bisa dengan mudah menjadi budaya positip di suatu negara. Jangan lupa budaya memberi ucapan selamat atau reward kepada orang lain yang mempraktekan kebiasaan yang baik.


Indonesia adalah negara yang berbudaya. Budayanya pun ber-aneka ragam. Pak SBY telah mampu mengatasi keanekaragaman budaya Indonesia yang ada. Pak SBY telah mampu pula memimpin rakyatnya untuk memiliki budaya yang kokoh. Budaya yang kita namakan Bhinneka Tunggal Ika.


3. Curiosity - Ingin tahu.

Pemimpin negara yang baik selalu ingin tahu. Ingin tahu apa yang dialami rakyatnya. Selalu bertanya untuk segala kemungkinan yang terbaik. Jika ada rakyatnya mengeluhkan sesuatu hal, ia akan mengajarkan atau memberi contoh untuk mencari tahu apa yang mungkin bisa dilakukan sekaligus bersama-sama mencari jalan keluar. Bisa anda bayangkan bila bangsa kita dipimpin oleh presiden yang tidak ingin tahu penderitaan rakyatnya.


Pak SBY bukan tidak tahu harga sembako sulit terjangkau dan bukan tidak tahu pula kalau banyak rakyat yang terpaksa mengantri minyak tanah. Semua itu diketahuinya.


Memang sudah menjadi tugas pemimpin untuk menangani keluhan dari semua pihak. Namun pemimpin yang baik bisa mendengarkan, memberi masukan sekaligus menyelesaikan masalah dengan arif dan bijaksana.


Pak SBY selalu memperhatikan rakyatnya dengan baik. Rasa ingin tahu beliau tentang penderitaan rakyat membuat hatinya terkadang menjerit. Saya pernah melihat dalam foto, Pak SBY menangis ketika mengunjungi rakyatnya yang terkena musibah tsunami di Aceh. Rasa ingin tahu Pak SBY yang besar juga mengantarkan beliau mengatasi segala persolan yang ada dalam negara ini.


4. Charisma - Berkarisma.

Karisma adalah hal yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin. Orang seperti bapak Soekarno, presiden pertama kita memang berkarisma, buat kita yang orang biasa, berharap mempunyai karisma seperti beliau nampaknya hanya mimpi.


Semua pemimpin sebenarnya dengan gampang bisa mempunyai karisma, tergantung caranya memimpin. Buat saya, Pak SBY adalah orang yang berkarisma. Kharismanya bukan hanya tebar pesona atau main yoyo tapi benar-benar diperhitungkan matang.


Pada pidato hari guru dan HUT PGRI bulan Desember 2008 yang baru lalu, saya melihat dengan langsung bagaimana beliau menyapa kami dengan ramah, lalu memberikan pidato yang sangat menyentuh hati kami para guru.


Ingatlah, siapa saja pemimpin yang baik pada guru, maka akan ditambah rezekinya, dan akan dilapangkan pula segala kesulitan yang membelitinya. Amin.


Terus terang belum ada pemimpin yang berkarisma seperti pak SBY pada saat ini. Dibandingkan dengan calon-calon presiden yang akan datang, Karisma Pak SBY masih di atas mereka. Pak SBY jelas memiliki kharisma yang berkarakter. Karakter seorang pemimpin masa depan yang mampu memimpin rakyatnya dengan baik.


Karisma beliau bukan hanya tebar pesona seperti apa yang pernah disampaikan lawan politiknya. Karisma yang ada dalam diri beliau adalah karisma yang telah menyatu karena memiliki kepribadian yang unggul. Unggul dalam segala bidang. Baik bidang ideologi, politik, ekonomi, budaya, sosial, ataupun pendidikan.


5. Communicate - Berkomunikasi.

Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Komunikasinya harus dua arah. Pemimpin yang baik berbicara ‘dengan’ kita bukan berbicara’kepada’ kita. Hal di atas merupakan sesuatu yang berbeda. Kedua istilah tersebut kelihatan sederhana. Namun terasa sekali bedanya. Seorang pemimpin negara yang baik mampu berbicara dengan rakyatnya. Tetapi pada saat yang sama pemimpin juga harus mampu menjadi pendengar yang baik, mau mengerti dan menempatkan harga diri, rasa kepercayaan serta itikad baik terhadap orang lain diatas segalanya. Pemeimpin seperti inilah yang diinginkan oleh rakyat.


Pak SBY mampu berkomunikasi dengan rakyatnya dengan baik. Terbukti dari kunjungan beliau ke terminal Pulau Gadung Jakarta Timur beberapa waktu lalu, dan tempat-tempat lainnya di Indonesia. Beliau tidak sombong dan berempati dengan masalah yang dihadapi rakyatnya.


Kemampuan berkomunikasi ini telah beliau tunjukkan sepanjang kepemimpinan beliau menjadi presiden. Pak SBY telah menjadi contoh bagaimana berkomunikasi dengan baik kepada rakyatnya. Itu semua diliput oleh para wartawan. Baik cetak maupun elektronik. Baik wartawan dalam negeri maupun luar negeri.


Namun, kita juga harus maklum. Pak SBY sebagai kepala negara tidaklah mungkin berkomunikasi langsung dengan rakyatnya setiap hari. Banyaknya tugas kenegaraan, dan persaingan global antar negara harus juga diperhatikan oleh beliau. Kalau kita tidak puas dengan kepemimpinan beliau, ada media yang menyalurkannya. Kita dapat berkomunikasi dengan beliau melalui berbagai cara. Saya kira anda semua sudah tahu bagaimana caranya.


6. Connect - Terhubung.

Pemimpin negara yang baik selalu terkoneksi dengan semua orang. Dengan cepat orang lain bisa tahu apa yang sedang dikerjakan olehnya. Caranya bisa bermacam-macam dari berbicara didepan rapat mengenai apa yang dilakukannya, menulis di berbagai media tentang pemikiran-pemikirannya, bahkan sampai menulis di blognya sendiri di internet. Tidak usah dengan artikel yang panjang, dengan dot points saja sudah cukup untuk memberi kabar pada semua orang yang terlibat dengan pekerjaannya sebagai pemimpin. Dia bisa menugaskan beberapa staf ahli untuk membantunya. Atau mengikut sertakan beberapa wartawan untuk meliput aktivitasnya. Seperti apa yang telah dilakukan oleh mas Wisnu di Istana.


Saat ini adalah saat berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Seorang presiden harus bisa terhubung dengan rakyatnya dengan berbagai media. Untuk kondisi alam Indonesia, teknologi internet cukup ampuh menyebarkan informasi. Hanya saja, teknologi ini masih mahal bagi rakyat dan masih banyak rakyat yang belum familiar dengan internet. Jaringan internet belum menyebar secara merata. Masih berpusat di kota-kota besar. Kalau pemimpin mau terhubung dengan rakyatnya, wujudkan internet murah bagi rakyat. Itulah salah satu cara di bidang TIK.


Cara konvensional yang paling baik ditempuh agar pemimpin terhubung dengan rakyatnya adalah dengan selalu berkunjung keliling Indonesia, seperti apa yang sudah dilakukan oleh Pak SBY.


Rakyat semakin dekat dengan pemimpinnya, apabila pemimpin itu terhubung dengan rakyatnya. Mungkin kita perlu belajar dari Obama yang terpilih menjadi presiden AS. Salah satu kunci kemenangan Barack Obama adalah karena dia terhubung dengan rakyatnya melalui berbagai macam media.


7. Commit - komitmen.

Pemimpin yang baik menaruh komitmen yang tinggi terhadap kesejahteraan dan perasaan orang-orang disekitarnya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang, tapi pemimpin yang baik tahu apa masalah mendasar yang semua orang inginkan dan rasakan. Juga tidak melulu masalah sistem penggajian atau kesejahteraan. Sebab kadang persoalan kesejahteraan rakyatnya, tidak harus dengan penambahan penghasilan. Tapi bagaimana sang pemimpin mampu memberikan komitmen yang jelas, misalnya komitmennya tentang pemulihan ekonomi yang berimbas kepada daya beli rakyatnya. Kalau ekonomi negara baik, maka ekonomi rakyatnya pun cenderung baik. Begitupun sebaliknya.


Pak SBY telah memberikan komitmennya dengan jelas pada saat memimpin negara ini. Contoh yang paling nyata adalah masalah kesejahteraan guru. Ketika awal pemeritahannya di tahun 2004, beliau mengatakan kalau guru harus menjadi sebuah profesi. Pernyataan beliau dan diiringi dengan komimen yang tinggi telah menjadi kenyataan sekarang ini, dimana guru telah menjadi sebuah profesi dan pemerintah menyadari betul akan pentingnya guru dalam meningkatkan mutu pendidikan. Terbukti anggaran pendidikan kita sudah dinaikkan menjadi 20% dari APBN.



Demikianlah beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin di abad ke-21 yang saya hubungkan dengan kepemimpinan Pak SBY. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk semua.


Kepada pak SBY sebagai presiden yang telah memimpin bangsa Indonesia, saya harapkan agar terus dapat menjadi pemimpin seperti kriteria hal tersebut di atas. Bapak HARUS BISA melakukannya!. Kepada calon presiden yang akan bersaing dengan pak SBY sebaiknya memiliki 7 sifat yang membuat pemimpin mampu menghadapi tantangan di abad 21.


Akhirnya, semua berpulang kepada rakyat. Karena rakyatlah yang akan memilih pemimpinnya. Setiap pemimpin pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Tapi yang paling penting adalah bagaimana kelebihan dan kekurangan seorang pemimpin dapat dipadukan menjadi sebuah kekuatan yang dapat menghantarkan Indonesia kearah yang lebih baik. Mampu bersaing dengan negera-negar lainnya di dunia.


Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan di hati.