Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Selasa, 25 November 2008

Guru Ideal (Sebuah Kado di Hari Guru)

SAAT tulisan ini dibuat, penulis sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti final Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran 2008 tingkat nasional yang dilaksanakan rutin tiap tahun oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga kependidikan, Depdiknas. Ada rasa bangga dan bahagia karena dapat menjadi finalis lomba bergengsi ini. Namun, hati kecil penulis mengatakan apakah dengan menjadi finalis lomba tersebut, penulis sudah menjadi guru ideal? Bagaimanakah sosok guru ideal itu?

Guru ideal adalah dambaan peserta didik. Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya. Guru ideal adalah guru yang mengusai ilmunya dengan baik. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Disukai oleh peserta didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami. Ilmunya mengalir deras dan terus bersemi di hati para anak didiknya. Tapi, dia pun harus bisa menerima kritikan dari peserta didiknya. Dari kritik itulah dia dapat belajar dari para peserta didiknya. Guru ideal justru harus belajar dari peserta didiknya. Dari mereka guru dapat mengetahui kekurangan cara mengajarnya, dan melakukan umpan balik (feedback). Benarkah sosok itu ada? Lalu seperti apakah sosok guru ideal yang diperlukan saat ini? Apakah guru ideal hanyalah guru yang sudah lulus sertifikasi guru? Benarkah demikian?

Dari hasil perenungan yang mendalam, dan juga hasil wawancara dengan teman-teman guru di mana penulis bertugas didapatkan pendapat yang beragam dan mengerucut pada tiga pendapat tentang guru ideal. Guru ideal yang diperlukan saat ini adalah pertama, guru yang memahami benar akan profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia. Dia adalah sosok yang selalu memberi dengan tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun, kecuali ridho dari Tuhan pemilik bumi. Falsafah hidupnya adalah tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Hanya memberi tak harap kembali. Dia mendidik dengan hatinya. Kehadirannya dirindukan oleh peserta didiknya. Wajahnya selalu ceria, senang, dan selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya (Salam, Sapa, Senyum, Syukur, dan Sabar).

Kedua, Guru yang ideal adalah guru yang memiliki sifat selalu berkata benar, penyampai yang baik, kredibel, dan cerdas. Guru yang memiliki keempat sifat itu adalah guru yang mampu memberikan keteladanan dalam hidupnya karena memiliki budi pekerti yang luhur. Selalu berkata benar, mengajarkan kebaikan, dapat dipercaya, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sifat tersebut di atas harus dimiliki oleh guru dalam mendidik anak didiknya karena memiliki motto iman, ilmu, dan amal. Memiliki iman yang kuat, menguasai ilmunya, dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.

Terakhir, Guru yang ideal adalah guru yang memiliki 5 kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki terpancar jelas dari karakter dan prilakunya sehari-hari. Baik ketika mengajar, ataupun dalam hidup ditengah-tengah masyarakat. Kelima kecerdasan itu adalah: kecerdasan intelektual, moral, sosial, emosional, dan motorik. Kecerdasan intelektual harus diimbangi dengan kecerdasan moral, Mengapa? Bila kecerdasan intelektual tidak diimbangi dengan kecerdasan moral akan menghasilkan peserta didik yang hanya mementingkan keberhasilan ketimbang proses, segala cara dianggap halal, yang penting target tercapai semaksimal mungkin. Inilah yang terjadi pada masyarakat kita sehingga kasus korupsi merajalela di kalangan orang terdidik. Karena itu kecerdasan moral akan mengawal kecerdasan intelektual sehingga akan mampu berlaku jujur dalam situasi apapun. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan.

Selain kecerdasan intelektual dan moral, kecerdasan sosial juga harus dimiliki oleh guru ideal agar tidak egois, dan selalu memperdulikan orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Dia pun harus mampu bekerjasama dengan karakter orang lain yang berbeda. Kecerdasan emosional harus ditumbuhkan agar guru tidak mudah marah, tersinggung, dan melecehkan orang lain. Sedangkan kecerdasan motorik diperlukan agar guru mampu melakukan mobilitas tinggi sehingga mampu bersaing dalam memperoleh hasil yang maksimal. Kecerdasan motorik harus senantiasa dilatih agar guru dapat menjadi kreatif dan berprestasi.


Karena itu sudah sewajarnya bila kita sebagai guru berlomba-lomba untuk menjadi sosok guru yang ideal. Ideal di mata peserta didik, ideal di mata masyarakat, dan ideal di mata Sang Maha Pemberi. Bila semakin banyak guru ideal yang tersebar di sekolah-sekolah kita, maka sudah dapat dipastikan akan banyak pula sekolah-sekolah berkualitas yang mampu membentuk karakter siswa memiliki budi pekerti yang luhur. Semoga sosok guru ideal menjadi kado ulang tahun di hari guru yang selalu kita peringati setiap tanggal 25 November 2008..

WIJAYA KUSUMAH, Guru SMP Labschool Jakarta

Minggu, 23 November 2008

Di Balik Cerita Pesta Blogger 2008

Terus terang baru tahun ini saya ikut pesta blogger. Tahun kemarin saya belum ikut, karena saya belum tertarik banget sama kedahsyatan blog. Saya pikir blog cuma mainan anak-anak kemarin sore yang cuma ngabisin waktu untuk curhat alias orang yang nggak ada kerjaan.

Orang yang pertama kali mengenalkan blog adalah sahabat saya di pascasarjana UNJ, bapak dedi dwitagama yang kemarin baru saja menerima penghargaan sebagai juara kedua e-Learning award dari Pustekkom Depdiknas RI. Lalu kemudian saya banyak belajar tentang blog dari para blogger favorit dan idola, seperti Mas Budi Putra yang ngajarin saya bikin blog video di acara depkominfo. Mereka inilah yang membawa saya menjadi aktif dalam dunia blog. Terima kasih Ya!

Saya pun menularkannya kepada anak didik agar mereka juga bisa ngeblog. Bahkan blog saya jadikan bahan untuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengantarkan saya menjadi finalis Lomba Keberhasilan Guru dalam pembelajaran tahun 2008 yang dapat dilihat di http://ditpropen.net/.

Blog sungguh luar biasa. Adanya blog membuat kita menjadi kreatif dalam menulis. Dalam pesta blogger kemarin, 22 November 2008, bagaimana kocaknya si kambingjantan Mas Raditya Dika ngoceh tentang keberhasilan dia dalam dunia blog yang dalam sehari blognya bisa dikunjungi lebih dari 2000 orang. Dahsyat banget!. Ternyata rahasianya dia fokus pada selera pasar, yaitu HUMOR.

Tapi bagi saya, dengan kedatangan menteri Riset dan Teknologi, Bapak Kusmayanto Kadiman membuat semakin berartinya pesta blogger ini. Bayangkan ada tiga menteri mendukung acara ini, yaitu depkominfo, dep. pariwitasata dan budaya, serta dep. ristek. Di luar negeri seperti Malaysia atau Singapura tidak ada pesta blogger yang dapat dukungan sampai tiga menteri. Bahkan kabarnya belum ada pesta blogger di dunia ini yang dihadiri lebih dari 1200 orang dan kalau tidak dibatasi jumlahnya bisa mencapai 200o orang. Baru di negara Indonesia hal itu terjadi. Indonesia adalah negara pertama yang menyelenggarakan pesta blogger dengan meriah dan sukses dengan tema Blogging for Society.

foto pesta blogger2008

foto pesta blogger2008

Saya salut sama panitianya yang dikomandoi oleh ndoro kakung. Meski di sana-sini masih ada kekurangannya, tapi saya acungi dua jempol. Apalagi bisa mendatangi para blogger terkenal dari negara lain. Kocak abis, mereka ternyata pandai sekali mengambil moment yang tepat untuk mencari foto yang bernilai tinggi. Hasil foto mereka sangat luar biasa bagus. Foto-foto mereka adalah foto-foto yang mengajak kita bicara tentang Indonesia yang kaya. Sungguh sebuah kreativitas yang patut untuk ditiru.

Dari event acara yang menarik adalah dialog dengan Mas Budi Putra dan dan Mas Pepih Nugraha. Wah seru banget. Saya sangat merasakan mendapatkan ilmu tambahan. Apalagi dengan adanya pak Said dan pak Iwan para senior blogger yang pengalaman menulisnya luar biasa. Saya juga mendapatkan teman baru mbak Nenden Novianti dari vivanews.com dan Mang Kumlod. Saya juga bertemu dengan Mr. Dougleas R. Stoltz dari sekolah bogor Raya. Pesta blogger membuat saya mendapatkan teman baru dan juga…. hadiah-hadiah doorprize yang bagi saya cukup berarti. Saya mendapatkan voucher untuk berlangganan PUSH selama 6 bulan Gratis melalui ponsel saya. Tapi sayang ponsel saya masih jadul, jadi harus diganti dulu dengan yang baru. Oh, Tuhan Tolonglah aku untuk bisa membeli HP baru!.

Buat Para blogger yang dapat doorprize PC dan Laptop Hp, saya ucapkan selamat. Ternyata uang Rp. 50 ribu bisa beranak jadi banyak. Para peserta sangat dimanjakan karena nilai nominal yang didapatkan lebih dari Rp. 50 ribu. Tahun besok cari sponsor yang lebih banyak lagi, biar pesertanya juga semakin nyaman dan enjoy. Juga acaranya jangan dibikin kayak acara kuliahan, kasihan para blogger muda. Mereka ingin ada sedikit yang serius tapi santai. Tapi, biar bagaimanapun pesta ini sudah jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Semoga tahun depan lebih meriah dan lebih oke lagi.

Sampai jumpa tahun depan di pesta Blogger tahun 2009.Sukses selalu ya!

Jumat, 21 November 2008

Hari Yang Indah


Hari ini adalah hari yang indah bagiku. Aku merasa telah semakin dewasa. Mengapa? Karena hari ini usiaku bertambah. Bagaimana dengan anda?

Bertambah usia berarti bertambah pula seharusnya ketakwaan kita kepada Allah Yang Maha Kuasa. Kita harus semakin merenungi hidup di usia kita yang semakin bertambah. Semakin bijak dalam bertindak dan matang dalam berpikir.

Semoga Allah selalu menuntun para hamba-Nya yang berserah diri. Amiin

Selasa, 18 November 2008

Sulitnya Membagi Waktu

Saya sudah berupaya untuk membagi waktu dengan adil. Kapan untuk bekerja, kapan untuk keluarga, dan kapan untuk belajar. Tapi kayaknya saya merasa masih kurang adil. Hal ini dikarenakan saya masih kurang membagi waktu dengan keluarga tercinta.

Saya coba memanage waktu dengan baik. Jam 4 pagi sudah bangun dan siap-siap sholat subuh ke masjid. Pukul 5 mandi dan persiapan ke sekolah.
Pukul 5.30 berangkat ke sekolah, dan sekitar jam 6.30 sampai di sekolah.
Mulai mengajar jam 7 dan selesai jam 15.30. Lalu kemudian ngenet sampai pukul 18.00. Habis sholat magrib sekitar 18.30 saya biasanya pulang ke rumah.
Pukul 19.30 saya sampai rumah. Terus mandi, sholat Isya dan berkumpul dengan keluarga sambil menonton televisi sampai kira-kira pukul 21.00. Lalu biasanya antara pukul 21.00 saya belajar sebentar untuk persiapan mengajar besoknya s.d. jam 22.30. Tapi terkadang kalau lagi asyik dan banyak pekerjaan bisa sampai jam 00. Apalagi kalau speedy internet di rumah lagi kenceng, wah bisa sampai lupa waktu. Keasyikan ngenet cari informasi dan memeriksa blog anak Labschool yang luar biasa kreatif.


Untunglah saya mendapatkan seorang teman yang memberikan nasehat agar saya dapat membagi waktu dengan adil. Kapan untuk belerja, kapan untuk belajar, dan kapan untuk keluarga. Dari teman itulah saya merasakan sekarang ini, nikmatnya berkumpul dengan keluarga, istri dan anak. Teman saya itu adalah istri saya sendiri, yang selalu mengingatkan saya kalau saya terlampau sibuk dalam bekerja, sehingga melupakan keluarga.

Bagaimana anda membagi waktu? Hati-hati jangan sampai anda
terjebak dengan rutinitas kerja.

Menyejukkan Hati

Jika suatu ketika hatimu merasa gersang berkepanjangan, dengan apakah engkau hendak menyiraminya? Jika suatu saat jiwamu terasa jenuh dan merasakan desakan untuk menemukan spiritualitas, apakah yang akan engkau lakukan? Apakah engkau akan mengumpulkan brosur-brosur dan memilih biro perjalanan umroh terbaik yang akan mengajakmu berwisata spiritual, sesudah haji dan umrohmu yang kesekian? Atau, engkau akan menemui Dia di tempat yang Ia janjikan? Aku tak tahu, apa jawabmu. Yang aku tahu, di penghujung zaman yang semakin sepi ini, manusia semakin tak punya kekasih. Tetangga-tetangga tak ada lagi. Yang tersisa adalah rumah-rumah berpagar tinggi yang tak lagi ada sentuhan manusiawi kecuali sekadar ucapan selamat pagi. Itu pun jika berpapasan.

Padahal, manusia memiliki kerinduan untuk saling bertatap muka dengan orang lain sebagai sesama manusia. Bukan dalam suasana transaksi di atas kepentingan-kepentingan duniawi yang sepi dan permukaan, sekalipun sekilas tampak riuh dan brisik. Manusia tertawan oleh keengganannya untuk terlibat dalam percakapan dari hati ke hati. Kemudian kesepian menghinggapi. Atau, merasakan kekeringan spiritual yang tak cukup dibasahi dengan konsumsi kognisi. Di saat seperti itu, umroh dan haji akhirnya menjadi salah satu pilihan untuk rekreasi batin. Ia berharap bisa menangis di sana, di saat para janda dan anak-anak yatim kehabisan airmata karena tak ada nasi yang tersisa. Ia ekstase dan masyuk, berputar-putar tawaf, di saat saudara-saudaranya juga berlari-lari cemas demi mempertahankan emaknya yang hampir mati.

Ia merasa ''bertemu'' Tuhan, tetapi ketika pulang ia ''tinggalkan'' Tuhan di tanah suci. Ia kembali merasa terasing, karena panggilan fitrahnya untuk mencintai saudaranya sesama manusia tak pernah ia penuhi. Padahal, Tuhan menantinya di tengah-tengah orang-orang yang hancur hatinya. Memanggil manusia untuk mendatangi mereka sambil menanggalkan jubah organisasi, instansi atau perusahaan. Mendatangi mereka tanpa jubah-jubah itu, melainkan hadir dengan empati sebagai sesama manusia ciptaan Tuhan. Inilah agaknya yang mencemaskan Ibnu Mas'ud. Wallahu'alam bishawab. Hanya Ibnu Mas'ud dan Allah yang tahu, apa yang menjadi kegelisahan Ibnu Mas'ud. Yang sampai kepada kita adalah kabar tentang perkataan Ibnu Mas'ud bahwa, di akhir zaman nanti banyak orang menunaikan ibadah haji tanpa sebab, perjalanan mereka mudah, rezeki mereka dilapangkan, namun mereka kembali dengan hampa dan dengan hal-hal yang negatif. Unta salah seorang dari mereka melaju di tengah padang pasir dan gurun yang tandus, sementara tetangganya dililit kelaparan!

Kelak, Bisyir bin al-Harits menjumpai apa yang dikatakan Ibnu Mas'ud. Bisyir rahimahullah hanya tersenyum dan mendekati orang yang bersikeras untuk berhaji lagi, tatkala Bisyir menyarankan agar uang untuk haji itu diberikan kepada orang yang membutuhkan. Bisyir berkata, ''Harta itu jika dikumpulkan dari perdagangan yang kotor dan syubhat, maka akan terputus arah tujuannya. Dan Allah telah berjanji pada diri-Nya untuk tidak menerima kecuali amal orang-orang yang bertakwa.'' Nah, kalau suatu ketika engkau mengalami kegersangan hati, apakah engkau akan menyejukkannya dengan umroh dan haji berulang kali, ataukah menutupi aurat saudaramu yang bajunya tinggal sehelai? - ah. Sember Hikmah Republika

Minggu, 16 November 2008

Keliling Jakarta Naik Busway











Kamu belum pernah naik busway transjakarta? Coba dech! Enak Loh. Keliling Jakarta cuma Rp. 3.500,- Murah bukan? Kalau begitu buruan coba, saya jadi ketagihan nih.

Sosialiasi Penilaian Buku TIK

Dear visitors,

Pada hari Sabtu, 15 November 2008 saya hadir di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP DKI Jakarta — sebagai salah satu peserta untuk sosialisasi instrument buku tik. File presentasi instrument TIK dapat diklik disini. Instrument grafika smp file pdf tinggal diklik disini, deskripsi nya disini, instrument grafika sma/ma klik di sini, sedangkan deskripsinya bisa diklik di sini. Sedangkan file power point (ms ppt 2007 — 6M bytes) grafika dapat dilihat di bawah ini. Untuk lengkapnya dapat dilihat di blog pak Heru, dosen UI.

http://www.4shared.com/file/71561284/564919d1/Buku_teks_seni.html

Good luck dan salam super,

Wasalam,

Omjay

Kamis, 13 November 2008

Berkunjung Ke Indosat

Hari Jum'at yang baru lalu, tepatnya 7 Nopember 2008, saya dan pak Sujai teman kuliah di pascasarjana UNJ berkunjung ke IM2 Indosat di Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu.

Di Indosat kami bertemu dengan pak Abu Syukur Nasution (Sales & Marketing Directur) dan Pak Andri Aslan (Corporate Secretary). Kami juga didampingi oleh ibu Trisna beserta staf dari indosat.

Dari pertemuan itu kita bersepakat untuk melaksanakan kerjasama saling menguntungkan. Intinya bagaimana internet bisa optimal dimanfaatkan oleh para guru dan siswa, Semoga ada kerjasama berlanjut setelah pertemuan kita.Saya pun berharap dapat juga menyelesaikan tesis di Indosat. Semoga Allah mengabulkannya.

Minggu, 09 November 2008

Menjadi finalis LKGDP 2008



Bahagia rasanya hati ini ketika membaca nama saya tercantum dalam daftar Finalis lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran (LKGDP) Tingkat Nasional tahun 2008. Mata saya tak berhenti menatap sederet nama finalis itu dan ternyata nama saya ada di sana. Saya lihat kembali url http://ditpropen.net/index.php?option=com_content&task=view&id=48&Itemid=1 dan ternyata benar saya tidak sedang bermimpi, karena nama saya jelas ada di sana.

Sudah empat tahun lamanya saya berharap menjadi finalis lomba yang bergengsi ini. Namun baru tahun ini harapan ini terkabul. Mohon doa dari pembaca semua agar saya dapat menjadi pemenangnya. Dukungan dan doa dari semua pembaca sangat saya harapkan agar saya lebih termotivasi lagi dalam mempersiapkan presentasinya.

Judul tulisan saya dalam lomba ini adalah Meningkatkan Minat dan Kreativitas Menulis Siswa di Kelas Akselerasi Melalui Pengelolaan Blog di Internet. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk semua. Tulisan ini telah saya muat beberapa waktu lalu dalam blog ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada siswa akselerasi tahun kedua yang telah menjadi subyek dalam penelitian ini. Tak terasa sudah 10 bulan saya melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) di kelas kalian. Saya berharap anak-anak di kelas aksel dapat menjadi contoh buat siswa yang lainnya bagaimana mengelola blog yang terupdate dengan baik. Kalian adalah siswa-siswa cerdas dan berbakat, karena itu gunakan kecerdasan kalian untuk berbagi kepada yang lain. Walaupun saya tahu sangat sulit bagi kalian untuk membagi waktu dalam mengupdate blog yang sudah kalian buat.

Sekali lagi mohon doa dari semua pembaca agar saya diberikan kekuatan oleh-Nya untuk bisa membawa nama baik Labschool untuk menjadi juara LKDP 2008. Semoga Labschool tetap jaya, dan terus berkibar namanya di seantero ibu pertiwi.Hidup Labschool. Jaya labschool.

Kamis, 06 November 2008

Ampuhnya Kekuatan Internet


Salah satu kekuatan Barack Obama (47) adalah memanfaatkan internet untuk menjaring pendukung dalam kampanye-kampanyenya dan mengumpulkan dana secara "online". Barack Obama memiliki situs-situs jejaring sosial yang populer tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di banyak negara di dunia, mulai dari Facebook, My Space, Linkedin, You Tube, Friendster, hingga Twitter.



Obama, Senator Illinois ini, mampu mengalahkan Hillary Clinton, Senator New York, saat konvensi Partai Demokrat. Kini dia menang atas John McCain dari Partai Republik dalam pemilihan 4 November. Saat pertarungannya dengan Hillary, Obama mengantongi dana 38 juta dollar AS selama kampanye dan hanya berutang 2 juta dollar AS. Adapun Hillary hanya memperoleh 6 juta dollar AS dan utangnya untuk kampanye membengkak 21 juta dollar AS.


Mengapa? Padahal, Hillary memiliki nama besar dan popularitas. Obama memanfaatkan internet. Obama memperoleh sumbangan dana kampanye lewat online hanya 5 dollar AS per orang, tetapi disumbang oleh jutaan orang.



Hillary masih menggunakan pola lama berkampanye, termasuk mencari dana. Hillary melupakan faktor kunci dalam dunia baru politik di AS, yaitu jejaring sosial. Ibaratnya, Hillary masih menggunakan AOL, Obama sudah memanfaatkan jejaring sosial Facebook. Hillary masih PC, Obama sudah sebuah Mac.



Jejaring sosial



Menguasai komunikasi publik memang salah satu kunci kemenangan. Franklin Delano Roosevelt menggunakan radio dan John F Kennedy memanfaatkan televisi untuk menggapai kemenangan. Kini Barack Obama menggunakan internet sebagai media sosial, menyapa masyarakat akar rumput melalui teknologi komunikasi yang berkembang amat pesat. Cek di Facebook, banyak ditemukan grup pendukung Obama.



Namun, Obama bukan politisi Amerika pertama yang memanfaatkan jejaring sosial untuk menuju kursi kepresidenan. Howard Dean menggunakan Meetup.com saat nominasi Partai Demokrat dalam pemilihan presiden tahun 2004. Dean saat ini berhasil mengumpulkan 27 juta dollar AS melalui online.



Pakar komunikasi Phil Noble, seperti dilansir BBC, menyebutkan, Obama meraih hampir satu miliar dollar AS selama kampanye tahun 2008. Jumlah ini 12 kali lebih banyak dibandingkan dengan perolehan John Kerry, yang juga memperoleh dana kampanye lewat cara yang sama tahun 2004.



Yang pasti, Obama dan tim suksesnya betul-betul memanfaatkan internet sebagai alat menuju kemenangan. Hal ini tidaklah heran karena di AS sebesar 71,9 persen atau 218,3 juta dari 303,8 juta penduduknya menggunakan internet (catatan InternetWorldStats hingga November 2007). Bahkan, internet telah menjadi bagian utama kehidupan politik Amerika.



Sampai akhir Oktober lalu, Obama memiliki lebih dari 1,7 juta sahabat di Facebook, beberapa di antaranya warga negara Indonesia, dan 510.000 teman di MySpace. Sebaliknya, McCain punya 309.000 teman di Facebook dan 88.000 di MySpace. Mengapa jumlah sahabat McCain di jejaring sosial lebih sedikit, ini bisa jadi karena faktor usia. McCain yang berusia 72 tahun kurang diminati penggemar Facebook dan MySpace yang sebagian besar kaum muda.



Di jejaring sosial Twitter, Obama memiliki lebih dari 45.000 pengikut. Semua aktivitasnya diinformasikan melalui jejaring sosial tersebut langsung kepada sahabat-sahabatnya. Jutaan orang di dunia, tidak hanya di Amerika, dapat menyaksikan pidato Obama melalui You Tube. Obama juga memiliki blog pribadi, mengajak pendukungnya berperan serta dalam pengumpulan dana melalui online.



Tidak seperti pesaingnya, McCain, Obama menulis surat elektronik (e-mail) pribadinya dan menciptakan video-video eksklusif untuk pendukung online-nya.



Yang juga menarik, video musik Yes We Can yang ditayangkan di You Tube, dengan bintang tamu antara lain Jesse Dylan, Will.i.am, Common, Scarlett Johansson, Tatyana Ali, John Legend, Herbie Hancock, Kate Walsh, Kareem Abdul Jabbar, Adam Rodriguez, Kelly Hu, Amber Valetta, Eric Balfour, Aisha Tyler, Nicole Scherzinger, dan Nick Cannon, dalam dua hari setelah dirilis diklik 698.934 kali.



Phil Noble menyebutkan, dua juta pendukung Obama bertindak sebagai sukarelawan selama masa kampanye, itu kunci penting kemenangan bersejarah ini. Profesor Thomas Patterson dari Universitas Harvard, Inggris, memperkirakan, popularitas Obama dalam jejaring sosial menarik para pemilih muda dan kalangan terdidik Amerika.



Obama dan tim suksesnya telah mengubah cara politisi menarik publik Amerika, termasuk mengumpulkan dana kampanye melalui online. Obama telah memindahkan politik kepresidenan masuk ke abad digital.


Sumber: Kompas.Cetak, Kamis, 6 November 2008

Rabu, 05 November 2008

Mengajar Kelas Akselerasi

Terus terang mengajar kelas akselerasi itu enak. Saya biasa menyebutnya kelas aksel. Kelas berkumpulnya anak cerdas dan berbakat. Perlu penanganan yang profesional untuk dapat berinteraksi dengan mereka. Kalau sampai salah penangannya bisa bahaya.

Tipe mereka adalah tipe anak yang haus akan ilmu. Guru harus dapat merangsang mereka belajar secara aktif dan menyenangkan. Bukan itu saja, guru juga harus terus belajar memahami apa yang mereka inginkan. Sebab, bila tidak paham justru guru akan dikritik oleh mereka. Guru harus sering melakukan feedback (umpan balik) dalam pembelajarannya agar tujuan yang direncanakan berjalan dengan baik.

Awalnya saya merasa kesulitan mengajar di kelas aksel. Namun, seiring dengan berjalannya waktu saya akhirnya dapat juga menemukan strategi yang tepat dalam berinteraksi dengan mereka. Tentu saja itu semua melalui proses yang cukup panjang.

Anak aksel pada dasarnya adalah anak yang memiliki kecerdasan luar biasa. Guru harus membuat pembelajaran yang mengundang agar kecerdasan mereka menjadi lebih terasah. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (metacognition) harus terus diberikan kepada mereka.

Melalui kegiatan Problem Basic Learning (PBL) mereka dilatih untuk memecahkan masalah yang terjadi. Untuk pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), saya biasanya lebih sering menugaskan mereka untuk selalu menulis di blog yang mereka buat. Mereka harus terbiasa menulis agar dapat berbagi dengan yang lain. Dengan banyak menulis akan terlihat kualitas mereka dalam memahami setiap persoalan atau masalah. Selain itu, mereka bisa mengembangkan kreativitasnya dalam menulis.

Semoga saya dapat terus menemukan cara-cara baru dalam mengajar kelas aksel. Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) saya akan terus meneliti di kelas aksel agar kualitas dan mutu lulusan kelas aksel di SMP Labschool Jakarta menjadi semakin baik.

Minggu, 02 November 2008

Bermain ke Rumah Pak Aristo Hadi Sutopo


Minggu sore saya berkunjung ke rumah penulis terkenal di bidang disain grafis, khususnya Flash, Bapak Ariesto Hadi Sutopo. Rumahnya kebetulan dekat dengan rumah saya di Jatibening, yaitu di Jatikramat Estate. Wah seru juga ngobrol dengan beliau. Banyak sekali buku yang sudah dibuat oleh beliau. Selain mengajar di berbagai perguruan tinggi terkenal seperti UMN, YAI, dan ITB, beliau juga akan menyeleaikan Doktor (S3-nya) di UNJ jurusan Teknologi Pendidikan.

Ngobrol dengan beliau seperti mendapatkan ilmu pengetahuan langka dan menyulut saya sebagai orang muda untuk senantiasa belajar sepanjang hayat. Saya jadi termotivasi untuk terus memperdalam Flash. Saya pikir, awalnya Flash hanya sekedar untuk media presentasi dan pembuatan animasi saja, tapi ternyata Flash bisa lebih dari itu. '
Kalau kalian mau dapat ilmunya, silahkan mengunjungi http://www.topazart.info di internet. Selamat belajar Flash, dan sukses selalu buat pak Hadi yang lebih dikenal di dunia maya dengan Topaz.

Selamat datang di Blog Omjay

Selamat datang di Blog Omjay.


http://www.youtube.com/watch?v=4Z3hH6GtcZM