Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Selasa, 25 Januari 2011

Menulis adalah Sebuah Kebutuhan


Banyak kawan guru yang bertanya kepada saya bagaimana untuk bisa konsisten menulis. Sebab banyak di antara kawan-kawan guru yang awalnya komitmen, satu persatu gugur secara teratur atau bisa dikatakan mundur. Mereka kalah dengan dirinya sendiri dikarenakan mereka sendiri telah melanggar komitmen yang telah dibuatnya. Janji telah diucapkan, tetapi apa daya kemampuan, dan kemauan kuat terlepas dari badan. Jadilah dia orang yang inkonsistensi. Mulai tak bisa mempertahankan apa yang dia janjikan. Janji tinggallah janji. Kau yang memulai, dan kau pula yang mengingkarinya dengan berbagai alasan. Alasan yang sebenarnya itu tak perlu terjadi bila mereka konsisten dengan apa yang telah mereka ucapkan.

Banyak kawan-kawan guru yang saat ini tak mampu menulis. Sebab masih ada penyakit dalam dirinya yang harus diobati. Untuk mengobati penyakit menulis kawan-kawan guru yang seperti di atas, tentu bukan perkara mudah. Sebab menaklukan ribuan orang belum tentu dikatakan sebagai pemenang, tapi mampu menaklukan diri sendiri itulah yang disebut penakluk gemilang. Tak semua orang bisa menaklukkan dirinya sendiri. Apalagi untuk menghilangkan penyakit malas menulis. Perlu kesadaran diri untuk memulainya. Sebab sesuatu yang sulit dari menulis adalah memulai.

Bagi orang yang tak terbiasa melakukannya, menulis adalah kegiatan yang paling sulit. Apalagi bagi orang yang belum pernah melakukannya. Pasti ia lebih suka mendengarkan musik favoritnya, ketimbang menulis.

Bagi orang yang bermimpi menjadi penulis, menulis adalah kegiatan yang harus terus dilakukan. Meskipun kadang malas melakukannya, seorang pemimpi, segera sadar untuk melawan kemalasannya. Jikalau ia bingung mau menulis apa, buntu, mentok, ia segera merefresh energinya agar bisa kembali pulih untuk menulis lagi.

Tetapi tahukah anda apa rahasia para penulis yang konsisten dengan profesinya. Apakah rahasia para penulis terkenal?

Rahasianya adalah membaca. Saat mereka bermimpi menulis novel best seller misalnya, mereka segera membaca novel-novel yang menjadi best seller. Ketika mereka ingin bukunya menjadi buku yang banyak dipuji orang, mereka membaca buku-buku yang banyak dipuji orang. Ketika mereka ingin menulis buku yang pantas diterjemahkan ke beberapa bahasa asing, iapun membaca buku-buku semacam itu.

Itulah sedikit rahasia mereka. Sebagai penulis, mereka membutuhkan makanan. Layaknya perut kita yang butuh makan setiap hari. Pikiran dan jiwa para penulis itupun butuh makanan. Dan makanan yang paling bergizi buat mereka adalah beragam literatur yang akan menambah wawasan dan energi mereka untuk selalu menulis.�

Harus ada komitmen dalam diri sendiri untuk mulai menulis, dan terus menerus menulis. Jangan biarkan dirimu terlena oleh ketakutan yang tak beralasan. Keberaniaan harus dibangun, dan jadikan menulis sebagai sebuah kebutuhan. Bila anda menganggap menulis itu sebuah kebutuhan. Sama halnya anda menganggap makan, atau minum adalah kebutuhan, maka anda akan berupaya untuk menggapainya. Sebab anda akan merasalan lapar, karena tidak menulis hari ini.

Cobalah anda rasakan bagaimana rasanya bila perutmu lapar. Tentu anda akan merasa tidak tenang, dan akan berusaha sekuat tenaga mencari makan dan minuman, karena itu adalah sebuah kebutuhan. Manusia bisa mati bila tak makan dan minum.

Ketika kita menyadari menulis itu adalah sebuah kebutuhan, maka jiwa dan raga kita pun akan dengan sendirinya bergerak untuk membuat sebuah tullisan yang bermakna, dan membuat orang tertarik untuk membacanya.

Bila menulis anda niatkan untuk ibadah, maka menulispun terasa indah. Menulis bukan lagi sebuah kebutuhan, tetapi sudah merasuk kedalam jiwa, dan menghipnotis raga untuk melakukan sebuah proses yang bernama menulis. Ketika jiwa dan ragamu telah menyatu, maka akan dihasilkan tulisan yang bermutu. Tentu anda harus banyak membaca terlebih dahulu agar tulisan anda itu bermutu.

Saya bukanlah seorang penulis terkenal. Bukan pula seorang artis atau jenderal berbintang. Saya hanya seorang guru yang merasakan benar bahwa menulis itu adalah sebuah kebutuhan. Sebuah kebutuhan yang saya perlukan untuk berbagi kepada siapa saja yang memerlukan informasi dari apa yang saya tuliskan. Oleh karenanya untuk apa saya menulis jelas terbaca dalam niatan saya yang tulus ikhlas dalam meramu kata-kata biasa menjadi luar biasa. Kata-kata yang menjadi kalimat motivasi agar kawan-kawan guru bisa menulis. Sayangnya, hanya sebagian kecil guru saja yang merasakan nikmatnya menulis dan menjadikannya sebuah kebutuhan.

Menulis akan menjadi sebuah kebutuhan manakala kawan guru telah melaksanakan proses itu setiap harinya. Apa yang anda lihat, apa yang anda dengar, apa yang anda rasakan, apa yang anda raba, apa yang anda cium, dan apa yang ada dalam alam pikiranmu menjadi sebuah bahan untuk meramu tulisanmu.

Ketika itu anda temukan, maka anda akan merasakan kepuasan batin yang tak dapat anda ganti dengan jenis uang manapun di dunia. Anda pun akan memiliki kebanggaan ketika tulisan yang dibuat bermanfaat untuk orang banyak.

Tulisanmu akan mengalir bagai air. Dari hulu hingga ke hilir. Terus mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah, dan di sanalah kawan guru akan mendapatkan berkah, karena meninggalkan faedah bagi orang yang gelisah.

Menulis dapat kamu lakukan kapan saja, dan dimana saja. Boleh dilakukan sebelum tidur atau setelah bangun tidur. Intinya adalah kamu mampu menulis setiap hari. Bila setiap hari kamu mampu menulis selembar, maka dalam sebualan akan ada 30 tulisan. Bila kamu komitemen dengan satu tema, maka tulisanmu itu akan terajut menjadi sebuah buku.

Ketika menulis telah menjadi sebuah kebutuhan, maka membacapun akan menjadi sebuah kebutuhan pula. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Tak ada seorang penulispun di dunia ini yang bagus kualitas tulisannya tanpa melalui proses membaca.


Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Jumat, 14 Januari 2011

Rahasia Beli Buku Bagus dengan Harga Murah



Ada sebuah rahasia yang ingin saya sampaikan kepada anda semua yang gemar sekali membaca, dan membeli buku. Khususnya buku-buku bagus dan berkualitas. Tentu untuk membeli buku-buku itu kita harus merogoh kantong yang cukup besar. Apalagi harga buku bagus saat ini rata-rata di atas Rp. 50.000,-. Lalu bagaimana Rahasianya agar anda dapat membeli buku bagus itu dengan harga murah?

Rahasianya mudah saja. Kita pergi ke toko buku yang menawarkan discount yang cukup bagus. Seperti Bandung Book Center (BBC) di daerah Palasari kota Bandung. Di tempat itu anda bisa membeli buku bagus dengan harga khusus. Itulah yang saya alami sendiri ketika saya membeli beberapa buku bagus dengan harga murah. Bahkan sangat murah bila dibandingkan di toko buku manapun.

Hari ini, Kamis 13 Januari 2010 saya membeli buku murah, dan berkualitas di toko buku Gramedia Matraman. Saya mendapatkan informasi dari teman saya Yuyun bahwa biasanya ada buku-buku cuci gudang yang biasanya diletakkan di bagian pojok toko buku gramedia lantai 2. Sayapun mengikuti saran teman saya itu, dan ternyata benar banyak sekali buku bagus dan berkualitas ada di pojokan toko buku itu.

Cukup lama juga saya memilih dan mencari buku-buku yang menurut saya bagus dan berkualitas. Lebih dari 2 jam saya memilah dan memilih. Alhamdulillah, dengan hanya mengeluarkan uang Rp. 97.ooo,- saya dapat membeli 7 buah buku dengan judul sebagai berikut:

Tukul Arwana, Kumis Lele Rezeki Arwana Rp. 7.000,-

The Four Fingered Pianist dan bonus VCD Rp. 15.000,-

Bertobat sambil Berobat Rp. 10.000,-

Deman BlackBerry Rp. 5.000,-

iPhone Vs BlackBerry Rp. 5.000,-

Dibalik buku Terlaris Laskar pelangi Rp. 10.000,-

Rahasia Bisnis Orang Asia Terkaya di Dunia Rp. 5.000,-

Manajemen Pembelajaran Kelas Rp. 40.000,-


Kedelapan buku bagus itu saya beli dengan harga murah, dan sebelum membelinya saya sempatkan dulu membaca isinya. Sangat inspiratif, dan menginspirasi buat saya sebagai penulis buku untuk membuat karya terbaru. Dari situ saya menjadi tahu bagaimana membuat buku yang berkualitas.

Bagi anda yang telah mengetahui rahasia ini, buruan beli buku bagus itu sebelum kehabisan di toko buku gramedia matraman. Anda bisa memilih buku-buku itu dengan rasa nyaman, dan tentu sambil membaca dulu isinya. Ada satu buku bagus yang belum saya beli berhubung duit di kantong tak cukup. Buku itu adalah buku kocak yang ditulis oleh penulis idola saya yaitu Budiman Hakim.

Judul buku kocak itu adalah SI MUKA JELEK. Semoga saya dapat membelinya. Wow bagus sekali isinya! Kalau anda tak percaya beli aja bukunya, dijamin anda akan tertawa sendirian ketika anda membaca buku si muka jelek.


Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Mudahkan Urusan Orang Lain, Maka Engkau Akan Dimudahkan

Tadi pagi, Kamis 13 Januari 2011 saya mengantar teman kuliah S2 saya ke kantor Indosat di Merdeka Barat. Kedatangan kami ke sana untuk memberikan surat izin penelitian teman saya itu di PT Indosat. Alhamdulillah kami diterima dengan hangat oleh petugas penerima tamu, dan kami dipersilahkan duduk di ruang tunggu.

Tak berapa lama, petugas penerima tamu menghampiri kami, dan memberi kabar kepada kami bahwa kepala bagian training yang hendak kami datangi sedang sibuk dan sebaiknya membuat janji terlebih dahulu. Kamipun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan saja surat izin penelitian itu lengkap dengan proposalnya.

Petugas Penerima tamu itupun memberikan kami petunjuk untuk menyerahkan surat itu di bagian penerimaan surat-surat.

Ketika masuk kebagian penerima surat-surat, bagian penerima surat di Indosat itu mengatakan kalau diperlukan biodata pemberi surat. Teman saya itupun memohon izin kepada petugas untuk menumpang mencetak biodatanya di komputer. Alhamdulillah, petugas itu membantu kami dan tercetaklah biodata itu.

Kamipun langsung menyerahkan surat izin penelitian itu, dan kami diminta menguhubungi lagi 5 hari kemudian bila belum ada kabar. Petugas itu memberikan nomor kontak nama petugas yang bisa dihubungi.

Saya mengamati cara kerja teman-teman pekerja di Indosat ini. Sungguh mereka mempemudah pelayanan tamu, dan melayani kami dengan baik. Kamipun meninggalkan gedung indosat dengan perasaan puas, dan sayapun mengucapkan terima kasih kepada para petugas yang telah melayani, dan memperlancar kehadiran kami.

Setelah dari kantor Indosat, saya diajak makan siang oleh teman saya itu. Kebetulan tempat makan itu terletak tidak jauh dari kampus STMIK Muhammadiyah di mana saya mengajar mata kuliah kewirausahaan. Kamipun mengobrol tentang pelayanan karyawan indosat yang baik hati, dan berharap permohonan izin penelitian itu dikabulkan. Bila tidak, ada plan B yang akan kami persiapkan.

Sambil makan siang, saya bercerita kepada teman saya itu bahwa bila kita sering mempermudah orang lain, maka urusan kita akan dipermudah. Ternyata teman saya itu memang orang yang baik hati. Di kantor DPR Senayan tempat kerjanya, siapapun orang atau tamu yang datang akan dilayaninya dengan baik. Kini, ketika menjadi tamu di Indosat, diapun mendapatkan pelayanan yang sama.

Saya salut sama teman saya itu. Kegigihannya untuk menyelesaikan tesisnya luar biasa. Selama 6 bulan memang proposal tesisnya sempat terbengkalai karena begitu padatnya melayani para anggota dewan yang terhormat di gedung rakyat. Dia memiliki motivasi kembali setelah saya lulus lebih dulu darinya.

Saya pun akhirnya mengambil seuah hikmah bahwa siapa saja manusia yang memudahkan urusan orang lain, maka dia akan dipermudah. Kata-kata itu pernah dilontarkan oleh mantan Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Atwi Suparman ketika saya menghadiri pembukaan sekretariat IPTPI (Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia) dimana beliau menjadi ketua Umumnya.

Mudahkan urusan orang lain, maka engkau akan dipermudah. Saya pun alhamdulilah dipermudah untuk bertemu dengan ketua jurusan saya di kampus setelah makan siang. Dia bercerita tentang malasnya menyelesaikan studi S3-nya. Padahal tinggal mengolah data saja. Semua proses kuliah sudah selesai, dan proposal penelitianpun sudah disetujui promotor. Namun karena tugas-tugas kampus yang menyita waktu, akhirnya keinginan menyelesaikan desertasi itu menjadi terhambat. Bukan karena siapa-siapa, tetapi karena beliau sendiri yang kurang memanaje waktu dengan baik. Tanpa disadari sudah 3 semester berlalu dengan cepat, dan harus membayar SPP yang cukup besar pula. Bila setiap semester biaya kuliahnya Rp. 7.000.000,-, maka selama 3 semester itu beliau harus menyiapkan dana sebesar Rp. 21.000.000,-. Sungguh sebuah nominal yang besar bagi saya yang juga berprofesi sebagai guru.

Saya pun berjanji kepada beliau untuk membantu menyelesaikan desertasinya. Saya pun yakin bila saya mempermudah beliau, maka saya pun akan dipermudah. Buktinya, ketika saya banyak menolong teman-teman dalam menyelesaikan studi, sayapun dipermudah untuk menyelesaikan studi saya tepat dua tahun di program magister pendidikan.

Mudahkan urusan orang lain, maka engkau akan dipermudah bukanlah sebuah slogan. Dia adalah tindakan yang dapat kita lakukan dalam keseharian kita. Kita harus merubah slogan menjadi tindakan. Kita pun harus pandai menertawakan diri sendiri bila kita orang yang egois. Bila anda sering membantu urusan orang lain, dan melayaninya dengan sepenuh hati, maka percayalah akan ada keajaiban yang anda temui berupa kemudahan dari orang lain yang tidak pernah anda kenal sebelumnya. Itulah sebuah pengalaman hidup yang saya alami hari ini bersama teman saya ketika mengurus izin penelitian di kantor Indosat.

Semoga apa yang saya tuliskan ini membuka cakrawala berpikir kita bahwa memudahkan urusan orang lain akan membawa dampak baik bagi diri kita sendiri. Sayapun berharap kepada diri saya sendiri untuk mampu melayani orang lain dengan baik pula. Mampu memiliki sifat rendah hati, dan mau menolong ketika ada orang lain yang sedang mengalami kesulitan. Tentu di dalam kesulitan itu pasti ada kemudahan.


Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Selasa, 11 Januari 2011

Seminar IT di Aceh Bersama Omjay dan pak Agus

Salam Blogger Persahabatan
Omjay http://wijayalabs.com
Menulislah Terus setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi

Rabu, 05 Januari 2011

Keajaiban Ngeblog di Internet

129388974282039802

Sabtu, 1 Januari 2011 saya berangkat kembali ke kota Bandung. Pukul 10.30 saya berangkat dari rumah di Jatibening Bekasi, dan sampai di kota Bandung pukul 13.00. Saya menumpang bus AC Primajasa Jurusan Tanjung Priok-Bandung. Sepanjang perjalananan dari Bekasi ke Bandung melalui tol Purbalenyi Alhamdulillah lancar.

Setiba di Bandung, saya langsung menuju rumah kakak ipar saya. Di sana sedang berkumpul anak dan istri. Mereka semua kangen sama ayahnya. Sebab sehabis presentasi eduprenership di hotel Endah Parahiyangan kemarin, saya langsung ke Jakarta bersama pak Dedi. Saya berniat untuk mengurus SIM di Polres Bekasi, dan mengikuti lomba ngeblog Kompasiana di malam tahun baru.