Menulislah Terus setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi
Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah
Rabu, 27 Oktober 2010
Selamat Hari Blogger Nasional
Menulislah Terus setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi
Senin, 04 Oktober 2010
Penyakit Seorang Blogger
Setelah anda memiliki blog sendiri di internet, maka anda sudah menjadi seorang blogger. Anda pun akan sepuas hati menulis tanpa melalui proses editing. Anda pun langsung menjadi pimpinan redaksi blog anda sendiri. Tempat-tempat untuk ngeblog gratis banyak sekali, baik di dalam maupun di luar negeri. Kalau di luar negeri, orang banyak yang menggunakan blogger.com dan wordpress.com. Kalau di dalam negeri, ada yang pakai blogdetik.com, dan ada juga yang pakai dagdigdug.com.
Tetapi, dari semua blog di atas ada blog keroyokan yang lebih interaktif, namanya kompasiana.com. Di kompasiana.com kita merasa mendapatkan rumah "kost" (meminjam istilah pak Pray) baru yang membuat kita menjadi connecting and sharing. Kita pun akan mengenal banyak orang dari berbagai profesi. Ada yang menjadi guru, dosen, pengusaha, jurnalis, diplomat, pengacara, dokter, dan lain-lain.
Sebagai seorang blogger yang memiliki blog pribadi, tentu ada plus minus yang kita dapatkan dari bergabung di rumah sehat kompasiana.com. Plus minus itu antara lain, seringkali kita tak pede dengan kemampuan menulis kita. Sebab di kompasiana.com banyak sekali para penulis hebat ikut join di sini. Rasanya, kita ini belum ada seujung kukunya dalam dunia tulis menulis.
Berbeda dengan blog kebanyakan pada umumnya, di kompasiana.com proses interaksi itu cepat sekali terjadi. Kalau kita mau meluangkan waktu sedikit di kompasiana.com, maka kita akan mendapatkan segudang ilmu pengetahuan baru, dan juga pengalaman dari para penulis yang pakar di bidangnya. Di situlah kita harus pandai memilih dan memilah tulisan mana yang pas buat diri kita. Kita pun bisa terpicu dan terpacu untuk bisa seperti mereka itu.
Hanya saja, ada penyakit seorang blogger yang harus anda ketahui. Penyakit itu mengendap dahsyat dalam diri anda sendiri. Sebuah penyakit yang nampaknya sulit untuk disembuhkan. Mungkin perlu terapi khusus atau memanggil dokter spesialis untuk menyembuhkannya.
Tahukan anda apa penyakit seorang blogger? Penyakit itu adalah NARSIS. Rasanya jarang kita dapati ada blogger yang tidak narsis. Seperti saya ini, yang sudah terlanjur narsis menjadi seorang blogger. Kenarsisan itu terlihat dari gaya menulis saya yang memiliki motto hidup "menulislah terus setiap hari dan buktikan apa yang terjadi".
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Sang Pencerah Menginspirasi Para Guru untuk Memperbaiki Cara Mengajarnya
Postingan 1010.
Kamis sore pukul 16.00 WIB, tanggal 30 September 2010 sekitar 500 orang guru tumpah ruah di MPX Studio 1 dan 2 Pasaraya Blok M Lantai 7 Jakarta Selatan. Mereka begitu antusias hendak menonton film Sang Pencerah, garapan sutradara kondang hanung Bramantyo.
Kegiatan yang terlaksana atas kerjasama Ikatan Guru Indonesia (IG) dengan managemen MPX serta Flexi Telkom ini sangat bagus untuk terus dilanjutkan agar para pendidik tahu sejarah KH. Ahmad Dahlan, pendiri organisasi Muhammadiyah yang berada di Kauman Yogyakarta. Apalagi kegiatan menonton bersama para guru ini dihadiri langsung oleh Sang Sutradaranya, Hanung Bramantyo.
Terus terang, saya sendiri sebagai guru lebih mengenal penyanyi ahmad dani daripada kyai ahmad dahlan. Bukan karena saya tak mau mengatahui lebih dalam, tetapi popularitas ahmad dani jelas lebih terasakan saat ini. apalagi bila mendengar lagu-lagu ciptaannya yang kreatif. Dengan adanya film ini, saya menjadi lebih mengenal sosok siapa KH ahmad dahlan dan kiprahnya bagi dunia pendidikan kita.
Film Sang Pencerah bagi saya secara pribadi sangat menginspirasi. Kita terkadang lebih mengenal tokoh pendidikan dari luar negeri daripada tokoh pendidikan di dalam negeri sendiri. Sayapun menjadi malu kepada diri saya sendiri, ternyata apa yang ada dalam buku-buku teori pendidikan itu sudah dipraktikkan lama oleh KH Ahmad Dahlan. Jauh sebelum ada buku-buku teori pendidikan itu terbit. Saya pun tersulut untuk memperbaiki cara mengajar saya yang sampai saat ini masih memakai paradigma lama. dimana guru masih menjadi teacher center, padahal seharusnya student center.
Film sang Pencerah bagi saya memiliki makna penting bahwa seorang pemimpin itu harus tegar dalam menghadapi segala tantangan yang dihadapinya. Mampu bertahan dengan penuh kesabaran, dan memiliki semangat tinggi dalam melawan kemungkaran. Faktor keteladanan juga perlu dilakukan agar para pendidik mampu memberikan contoh yang baik kepada para peserta didiknya.
Akhirnya, di dalam postingan saya yang ke 1010 ini, ada pesan yang ingin saya sampaikan kepada para guru di Indonesia. Mari kita memperbaiki cara mengajar kita dan menjadi seorang pendidik yang mampu menjadi sang pencerah bagi para peserta didiknya.
Bagi anda yang belum menonton film ini, segeralah menonton dan ambil hikmah dari film itu. Ajakalah para peserta didik anda untuk menonton film ini.
Namun, di dalam kelebihan-kelebihan film ini, masih terdapat juga kekurangan-kekurangan di sana-sini. Biarlah para pengamat film yang menilai, bagi saya film ini sudah cukup bagus untuk menampilkan sosok pahlawan nasional, KH. Ahmad dahlan yang telah sukses membentuk organisasi muhammdiyah sampai besar sekarang ini.
Sayapun memberikan apresiasi kepada sang sutradara, mas hanung Bramantyo yang telah mempersiapkan pembuatan film ini hampir 15 tahun lamanya. Ternyata memang tak mudah membuat film sejarah dan menghadirkan tokoh yang sesuai dengan selera pasar. Biar bagaimanapun, investasi 12 Milyar lebih yang dikeluarkan dalam membuat film ini perlu diberi acungan jempol. Saya yakin, investasi itu akan menjadi ladang amal bagi produsernya, Raam Punjabi, dan bukan hanya bisnis semata.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay