Kamis, 3 February 2011 saya diundang untuk menjadi nara sumber materi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di sekolah guru ekselensia Indonesia (SGEI) yang berada di Jl. Raya Parung Bogor. Kehadiran saya di sana untuk memenuhi undangan ibu Evi Afifah Hurriyati, yang menjadi kepala sekolah di SGEI.
Senang sekali bisa bertemu, dan berbagi ilmu PTK dengan teman-teman calon guru di SGEI. Mereka masih muda-muda sekali, dan memiliki semangat tinggi untuk mengabdikan diri sebagai seorang guru. Ada 30 orang sarjana dari disiplin ilmu yang berbeda dengan latar belakang perguruan tinggi yang berbeda pula. Mereka diberi berbagai pelatihan kependidikan di tempat ini. Mereka dilatih untuk menjadi guru yang membawa semangat perubahan. Perubahan yang membawa amanah bahwa citra guru harus terjaga dan terpelihara dengan baik.
Terus terang ketika sampai di tempat ini, saya langsung kagum sekali. Tempatnya asri, dan pemandangannya pun indah. Ingin rasanya berlama-lama di tempat yang membahagiakan ini, namun sayangnya dalam setiap kali pertemuan pasti ada perpisahan. Saya hanya bisa memberikan kuliah dan pelatihan PTK sampai pukul 15.30 WIB saja. Bagi saya mengajar adalah ibadah.
Ketika sampai di tempat sekolah guru Ekselensia Indonesia ini, saya menemukan wajak-wajah baru yang belum saya kenal. Masih muda-muda dan lulusan terbaik pula dari perguruan tingginya masing-masing. Mereka datang dari berbagai tanah air di Indonesia. Mereka siap menjadi guru, dan ditempatkan di mana saja yang menjadi mitra SGEI. Pokoknya mereka siap ditempatkan di seluruh pelosok nusantara yang membutuhkan tenaga guru.
Dari teman-teman baru ini saya banyak belajar. Betapa semangatnya mereka dalam membawa perubahan untuk mengajak saya kembali "terlahir" kembali menjadi guru. Rasanya bangga bertemu dengan para calon guru yang luar biasa. Bahkan mereka telah membuat buku keroyokan yang berjudul RENAISSANCE, terlahir kembali menjadi guru. Buku itu saya dapatkan dari pak Amru, seorang trainer pendidikan di SGEI ini.
Dibantu oleh 3 orang guru senior, saya meminta mereka untuk berdiskusi dan merancang proposal PTK-nya. Mereka saya minta untuk saling berkolaborasi dan merasakan nikmatnya menyusun proposal PTK. Dari proposal PTK inilah mereka nantinya akan terjun ke kelas dan menelitinya secara langsung dalam proses pembelajaran.
Dari hasil diskusi mereka, saya temukan berbagai judul PTK yang menarik untuk diteliti, dan membuat saya percaya akan kemampuan mereka dalam melaksanakan PTK dan melaporkannya. Judul-judul PTK itu diantaranya:
- Praktik memainkan peran tokoh drama untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 MI Nurul Iman.
- Peningkatan daya ingat dalam pelajaran IPS Sejarah pada siswa kelas 5 SDN Plus Pelita Insani dengan Teknik Sosio Drama.
- Upaya meningkatkan pemahaman sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia melalui metode sosiodrama pada kelas V SD Nusa Bakti Depok.
Dalam pelatihan PTK ini, kami juga berlatih menyusun sistematika PTK yang saya buat dalam potongan puzzle sehingga mereka mampu menyusunnya sendiri sesuai dengan sistematika PTK yang benar. Setelah mereka mampu menyusunnya, maka mereka saya minta untuk menuliskannya di kertas folio bergaris yang sudah saya siapkan. Pelatihanpun menjadi menyenangka karena semuanya terlibat aktif.
Sebelum memulai pelatihan PTK, saya melihat mereka menyanyi dan menari di pagi hari. Sungguh bahagia sekali. Saya pun bahagia bisa berbagi ilmu PTK di sekolah guru yang sangat luar biasa ini. Semoga dapat diundang lagi.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.