Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Sabtu, 01 Februari 2020

Menulis opini di media masa

RESUME HARI KE 16 (31 Januari 2020)
Disusun oleh:
UNINGSIH SDN BOJONG 1

Malam ini  Diklat on line menulis  bersama OM Jay  sepertinya terakhir. Tak terasa  kami  belajar bersama degan Nara Sumber yang hebat hebat.

Malam terakhir ini  kami mendapat pencerahan dari bapak Ramadhan Hamdani berasal dari Babupaten Subang Jawa Barat. 

Profesi beliau seorang guru yang sudah malang melintang selama 9 tahun, telah menjadi kepala sekolah  satu semester ini. 

Beliau juga penulis artikel di beberapa media terkenal di Jawa Barat mencapai 200 artikel lebih.

Malam ini  beliau bebagi pengalaman tentang menulis di berbagai media cetak dan online diantaranya sebagai berikut:

Tujuan menulis adalah :
1. Menulis merupakan aktualisasi diri;
2. Menulis sebagai bagian dari proposionallisme;
3. Menulis itu untuk  menambah relasi;
4. Menulis sebagai sarana menyampaikan pendapat secara lebih beradab;
5. Menulis sebagai prasasti ataupun kontrol (literatur) sejarah;
6. Menulis sebagai tiket untuk ikut seminar / pelatihan;
7. Menulis untuk mendatangkan keuntungan secara pinansial;

Selain itu Keutungan menulis adalah:
1. Menunjukan eksistensi diri;
2. Bukti bahwa kita betul-betul memahami bidang yang kita geluti;
3. Sebagai bagian penilaianan Kinerja (bagi ASN) , ada kaitannya dengan penambahan angka kredit untuk kenaikan pangkat atau golongan;
4. Sarana memperkuat citra lembaga;
5. Sebagai sarana untuk memberi masukan kepada pengambil kebijakan;
6. Dapat dilakukan oleh siapa saja;
7. Untuk menambah penghasilan;

Cara agar tulisan kita dimuat di media masa adalah:
1. Kenali karakter media cetak yang akan  kita tembus, media umum atau media yang hanya memuat berita /artikel yang berkaitan dengan tema tertentu . Misalnya : media otomotif, hoby dan sebagainya.
2. Pahami betul ketentuannya. Misalnya untuk opini umum minimal  jumlah kata 800-1000 kata dan honornya 500.000. Untuk tema pendidikan 400-450 kata dan honornya 300.000 belum dipotong pajak. Artinya ketentuan jumlah kertas atau kata harus benar benar dipahami yang dapat dilihat di aplikasi MS Word.
3. Tulis topik yang sedang hangat dibicarakan.
4. Tulisan hendaknya mengandung permasalahan serta solusinya.
5. Penulis hendaknya memiliki sikap yang jelas ( tidak netral)
6. Memperhatikan  kaidah kaidah penulisan yang berlaku, penggunaan( titik koma, penggunaan huruf besar) Tanda baca  harus diperhatikan. Sering-seringlah lihat KBBI.

Keterampilan menulis akan dengan sendirinya terasah dengan sering membaca dan menulis. Penulis harus memiliki mental baja pantang menyerah.

Pak Ramadhan telah mengirim 10 tulisan dan ditolak.  Beliau diterima dewan redaksi tulisannya baru ke 11 bisa diterbitkan di koran.

Kata beliau,  "Kiatnya jangan pernah putus asa meski berulang ditolak".

Mengapa tulisan kita ditolak  atau tak kunjung dimuat? Hal ini dikarenakan :
1. Tema yang ditulis sudah dibuat pada edisi edisi sebelumnya.
2. Tema yang diangkat bukan merupakan topik atau isu hangat yang tengah didiskusikan.
3. Tulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah yang ditetapkan. Oleh sebab itu sering seringlah membaca artikel artikel dikoran tersebut.
4. Terlalu banyak data statistik yang disampaikan dan data itu sudah usang atau tidak relevan.

Media cetak lokal biasanya lebih welcome terhadap tulisan kita.

Langkah  yang harus diperhatikan sebelum kita membuat tulisan :
1. Bacalah tulisan tulisan pada media cetak itu agar kita paham apa yang diinginkan redaksi/ redaktur , Seperti “Zonasi Bagi Sekolah Swasta”
2. Tentukan tema atau topik yang akan diangkat. Sesuaikan dengan apa yang dikuasai/ latar belakang kita. Contoh guru lebih menguasai topik/tema tentang  pendidikan
3. Buat judul yang menarik contoh “ Janda dan Pilkada”, Sulitnya Melupakan Mantan” , “Saat Guru Terpaksa Mendua”, “ UNBK Antara Mutu dan Gengsi”
4. Pahami sistematika penulisan. Pahami karakteristik media cetak yang akan kiat kirim.

Contoh media cetak memiliki 3 kolom tulisan (pendidikan, opini, umum dan religi). Biasanya peluang pendidikan dan religi lebih mudah dibandingkan kolom umum. Ada beberapa media umum biasanya bebas tema.

Sistematika penulis
1. Tulisan terdiri dari Pembukaan (20%), Isi ( 50-60%)dan Penutup/ solusi (20-30%).
2. Terdapat keterkaitan antar paragraf.
3. Judul tidak terlalu panjang (3-5 kata)
4. Buat kerangka karangan terlebih dahulu. Untuk memudahkan  mengurai kalimat dalam sebuah paragraf
5. Kumpulkan data statistik jika diperlukan dari buku, koran atau internet, berita TV. Upayakan datanya terbaru
6. Lakukan diskusi dengan teman.

Demikian resume pertemuan BELAJAR MENULIS BERSAMA OM JAY, semoga lolos dan dapat sertifikat  Ha..ha..... ha...

Motivasi menulis menurut bapak Ramadhan harus dipertahankan terus menerus. Namun dari semua itu banyak hal yang diperoleh dari 16 pertemuan ke belakang betul-betul pertemuan yang sangat bermakna.

Alhamdulilah bisa bergabung di grup WA bertemu dengan orang-orang hebat yang menginspirasi.

Jadi ingat pepatah berdekatan dengan tukang minyak wangi akan terbawa wangi. Semoga .... amin.... Meskipun untuk menjadi penulis belum bisa  karena perlu banyak membaca dan belatih menulis. 

Terimakasih Om Jay, terimakasih sahabat sahabat semua, terimakasih bapak ibu nara sumber ..... super keren.....

Mohon beri komentar apapun agar bisa lebih baik....

Salam Blogger Persahabatan
 Omjay http://wijayalabs.com
 Menulislah Terus setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.