Sabtu ini, 6 Juni 2009, saya diundang untuk berbagi ilmu Penelitian Tindakan kelas (PTK) oleh Ibu Susun Suliharti, kepala sek0lah SDN Papanggo 02 Petang, Kober Jakarta Utara. Ada 12 orang guru yang hadir dalam kesempatan itu. Semuanya rata-rata adalah guru yang pangkatnya telah mentok di IVA dan sulit sekali untuk naik pangkat ke IVB.
Untuk bisa naik pangkat, guru-guru sekolah negeri harus bisa melakukan PTK di kelasnya sendiri. Sayangnya, sampai saat ini banyak guru yang belum memahami PTK dan berujung kepada kesulitan mereka untuk membuat sebuah karya tulis.
Banyak pertanyaan yang saya dapatkan, banyak juga pengalaman guru yang beragam ilmu pengetahuannya sehingga saya banyak belajar dari mereka. Ada beberapa guru yang bertanya pada saya bagaimana kiat melakukan PTK yang efektif?
Ada lima kiat dalam melaksanakan PTK, yaitu:
- Melihat
- Membaca
- Menulis
- Meneliti
- Melaporkan
Kelima hal itulah yang selalu saya lakukan dalam melaksanakan PTK di sekolah dengan cara menulis setiap hari dalam buku catatan atau agenda guru sehingga kita tidak lupa dengan apa yang telah kita lakukan. Alhasil setiap karya tulis yang saya buat selalu masuk final di tingkat nasional.
Langkah pertama dalam PTK adalah melihat. Dengan melihat kondisi kelas kita masing-masing, maka akan ditemukan segudang masalah pembelajaran yang sebenarnya dapat kita pecahkan dengan cara melakukan PTK. Ibarat seorang dokter, bila ada penyakit dalam tubuh pasien, tentu dokter akan mencari obat yang manjur agar penyakit itu dapat disembuhkan. Guru harus mampu melihat kondisi para siswanya dan mampu mengembangkan potensi unik yang dimiliki oleh setiap siswa.
Ingatlah pesan Prof. Dr. Cony R. Semiawan dalam bukunya Catatan kecil Penelitian yang isinya bahwa setiap manusia memiliki lebih dari satu potensi. Potensi inilah yang harus kita temukan dalam diri anak didik kita melalui PTK.
Langkah PTK yang kedua adalah membaca. Dengan banyak membaca, baik dari buku, karya tulis ilmiah, atau jurnal-jurnal pendidikan yang sudah diterbitkan, kita menjadi tahu dari para pakar pendidikan apa yang harus kita lakukan dalam memperbaiki kinerja kita sebagai guru. Ketika masalah itu muncul, cari solusinya dengan banyak membaca buku. Dari sanalah guru akan mengetahui solusi apa yang tepat dilakukan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran. Seperti seorang dokter, tentu harus berhati-hati dalam memberikan resep obat. Jangan sampai pasien yang pilek dikasih obat diari. Tentu tak akan sembuh penyakitnya itu. Di dalam PTK itu pun demikian, bacalah dengan cermat dari teori-teori itu, metode mana yang tepat untuk menyelesaikan masalah pembelajaran. Apakah dengan membuat media pembelajaran, alat peraga atau strategi pembelajaran, metode pembelajaran yang beragam, dan lain sebagainya yang sesuai dengan kondisi kelas yang ada di sekolah .
Langkah yang ketiga dari PTK adalah Menulis. Bila bapak dan ibu guru telah menemukan masalah, sebaiknya segera dituliskan. Agar tindakan yang kita lakukan tercatat dengan baik. Tulislah apa-apa yang telah kita lakukan dan jangan takut salah untuk menuliskannya. Teruslah menulis apa-apa yang telah dikerjakan sehingga bapak dan ibu guru mempunyai data berupa kata-kata yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Langkah yang keempat dalam PTK adalah meneliti. Guru harus dapat meneliti di kelasnya sendiri. Jangan biarkan anda tak memiliki kemampuan meneliti dikarenakan anda tak mampu menganalisis data yang ditemukan ketika menuliskan hasil-hasil penelitian. Ketika bapak dan ibu guru mampu melakukan dengan cermat, melalui pengamatan yang akurat, maka proses penelitian itu menjadi hebat. Bapak dan ibu guru akan berhasil dalam PTK.
Langkah kelima dalam PTK adalah Melaporkan. Dari data-data yang ditemukan dilapangan, para guru hendaknya segera melaporkannya dalam bentuk hasil penelitian. Hasil penelitian didapatkan dari proses perencanaan yang matang, tindakan perbaikan yang menantang, proses pengamatan yang cemerlang, dan refleksi diri bersama teman sejawat agar mampu berkolaborasi dan berpartisipasi dalam kegiatan PTK.
Bila bapak dan ibu guru mampu memadukan kelima hal itu menjadi satu, maka bapak dan ibu guru akan mengalami keberhasilan dalam melakukan PTK. PTK dilakukan dari keseharian kita mengajar. PTK tidak dilakukan di luar jam mengajar. PTK dilakukan dari keinginan guru untuk memperbaiki kualitas pembelajarannnya di kelasnya sendiri sehingga mampu meningkatkan kinerjanya sebagai guru dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Mutu pendidikan diperoleh apabila bapak dan ibu guru selalu melakukan instropeksi diri dengan melakukan PTK. PTK adalah sebuah solusi guru untuk senantiasa menemukan hal-hal baru dalam menambah khasanah ilmu pendidikan yang terus berkembang. Mari kita belajar ilmu PTK terus menerus dengan melakukan tindakan nyata dan bukan kata-kata. Sudahkah anda melakukannya?
Salam Blogger Kompasiana
Omjay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.