Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Kamis, 23 Februari 2012

Saya Kok Gak Bisa Nulis Pak? (Belajar Ilmu PTK di SMAN1 Tambun Selatan)



13295765631302611190
Pelatihan PTK di SMAN 1 Tambun Selatan
Dalam pelatihan penelitian tindakan kelas (ptk) hari ini, sabtu 18 februari 2012 ada seorang guru yang bertanya kepada saya.
“Saya kok gak bisa nulis pak?” Saya pun tersenyum mendengarkan pertanyaannya, dan mencoba menjawab pertanyaannya dengan penuh semangat tinggi.
Kita tak bisa menulis karena kita tak membiasakan menulis. Kita pun kurang membaca. Akhirnya wajar saja kalau kita gak bisa nulis. Rabun membaca akan membuat kita lumpuh menulis.
Banyak saya jumpai guru yang lumpuh menulis dan lancar sekali ketika bicara. Sayapun menyarankan kepada mereka untuk merekam apa yang mereka sampaikan dengan sebuah tape recorder sebagai bekal bahan mereka menulis. Itulah sebuah saran dari teh pipit senja kepada saya ketika kami kopdaran di rawamangun.
Saran dari teh pipit senja ini pernah saya buktikan sendiri dan membuat saya sedikit demi sedikit bisa menulis. Walaupun menulis yang ringan-ringan saja. Saya belum berani menulis yang berat-berat seperti menulis cerita fiksi yang membutuhkan kreativitas dan imajinasi dalam menulis.
Kata kang pepih nugraha, menulis itu seperti belajar berenang. Kita harus memberanikan diri untuk nyebur ke air. Kalau kita takut tempat yang dalam, berenanglah di tempat yang rendah dahulu.
Begitupun dalam menulis. Tulislah hal-hal yang ringan-ringan dulu, baru kemudian secara bertahap kita menulis yang berat-berat seperti menulis karya tulis ilmiah yang diperuntukkan untuk kenaikan pangkat guru pns.
Saya sendiri belum terampil dalam menulis karya tulis ilmiah. Banyak tulisan saya yang terkadamg kurang komunikatif dan kurang dipahami. Oleh karenanya bantuan teman sejawat atau teman-teman blogger yang membaca tulisan saya akan memberikan masukan kepada saya untuk menulis yang benar.
Sebagai satu contoh. Saya menulis di status facebook saya, “rubahlah dunia dengan kata-kata”. Lalu ada teman yang mengkoreksi. Tulisannya bukan rubah tapi ubah. Sebab dalam kaidah bahasa indonesia tak ada kata rubah kecuali binatang rubah.
Itulah enaknya bila kita belajar menlis di media sosial. Akan ada orang baik yang membantu mengoreksi tulisan kita. Dari situlah kita belajar menulis yang baik dan benar. Apalagi bila menulis karya tulis ilmiah yang membutuhkan ketelitian dan sistematika penulisan ilmiah yang tak boleh dianggap enteng.
13295771441630451801
Dalam pelatihan ptk yang dilaksanakan di sma 1tambun selatan ini, saya dan pak dedi dwitagama menemukan judul-judul ptk yang menarik untuk dilaksanakan secara nyata di kelas. Wah salut buat teman-teman guru yang luar biasa. Foto lengkap ada di sini dan di sana.
1329575925258805797
Baca juga Publikasinya di media ini.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay

1 komentar:

  1. wah wah wah sebuah karya yang spekatkuler pak..ikut mencerdaskan kehidupan bangsa..salut dan salam sukses pak..salam kenal dari ayu mustika

    BalasHapus

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.