Berkreasi dalam tulisan guna memanfaatkan internet sehat
OPINI | 12 May 2013 | 10:23 Dibaca: 127 Komentar: 6 Nihil
Sambil menikmati penyakit flu yang menyerang diri, saya tuliskan makalah yang akan saya sampaikan dalam seminar internet sehat dan berkreasi dalam tulisan.
Beberapa hari lalu telah datang ke ruang kerja saya di labschool 2 orang mahasiswi cantik yang mengantarkan undangan resmi kepada saya untuk mengisi seminar ini. Kedua mahasiswi ini adalah mahasiswi yang targabung dalam himpunan mahasiswa pendidikan ilmu pengetahuan sosial universitas negeri jakarta (unj).
Saya sangat mengapresiasi kegiatan yg baik ini, apalagi kegiatan ini merupakan rangkaian acara ips festival yang pasti ramai pengunjungnya.
Saya menjadi teringat kembali ketika menjadi seorang mahasiswa. Berbagai macam kegiatan yang saya ikuti saya tuliskan dalam buku diary. Ketika rumah saya kebanjiran, maka hilanglah sudah kenangan itu karena buku diary saya rusak terkena air dan menjadi sampah yang harus dibuang.
Berbeda dengan saat ini. Dimana kita bisa menulis dimana saja dan kapan saja. Kita bisa menulis di berbagai media sosial yang kita ikuti. Saya memilih blog sebagai alat rekam yang ajaib dari berbagai sosial media yang ada. Sebab dari tulisan di blog saya bisa menuliskan banyak hal termasuk menginspirasi orang lain. Saya pun banyak terinspirasi dari tulisan orang lain yang dituliskan dalam blog pribadi mereka. Terjadilah blog walking atau saling berkunjung blog masing-masing dan berkomentar.
Ada sebuah blog keroyokan yang saya hampir tak pernah absen untuk menulis di dalamnya. Nama blognya adalah kompasiana.com. Di blog keroyokan ini saya merasakan berinternet sehat. Kami saling mengisi dan berbagi. Pada akhirnya kami saling berkomunikasi dan kopi darat di dunia nyata.
Bila kita berinternet dengan niat baik, maka kita akan bertemu juga dengan orang baik. Itulah pengalaman nyata yang saya alami setelah mulai ngeblog di tahun 2007.
Waktu pertama kali ngeblog saya belum paham apa untungnya menulis di blog. Saya lebih suka menuliskannya di facebook melalui notes.
Ketika seorang teman mengajari saya blog dan memanfaatkanya untuk berbagi ilmu kepada khalayak ramai, barulah saya sadar bahwa blog memiliki keajaiban tersendiri. Saya pun menjadi suka menulis dan memiliki mantra ajaib yang kemudian terajut menjadi sebuah buku “menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.
Dari hasil ngeblog jadi buku dan sayapun mendapatkan penghasilan tambahan dari penjualan buku dan royaltinya.
Permintaan menjadi nara sumber seperti tiada henti seiring dengan indahnya berbagi melalui tulisan. Banyak orang yang merasa terinspirasi dari tulisan saya di blog. Akhirnya, di penghujung tahun 2010 saya memutuskan memiliki blog berbayar dengan url http://wijayalabs.com.
Di blog pribadi kita bisa lebih berkreasi karena adminnya adalah kita sendiri. Kitapun menjadi pimpinan redaksi sekaligus pimpinan marketing dari blog yang dikelola sendiri. Blog sayapun semakin ramai dikunjungi orang. Terlebih ketika saya memberanikan diri untuk menolak kurikulum 2013 yang diterapkan oleh pemerintah. Saya melihatnya pemerintah terlalu memaksakan diri, sementara kesiapan guru di lapangan sangatlah minim. Terbukti proses sosialisasi yang belum merata di seluruh tanah air.
Sampai saat ini saya tak pernah berhenti dari menulis. Terus menulis setiap hari dari apa yang saya lihat dan apa yang saya dengar. Tulisan barupun terus mengalir bagai air. Tentu itu semua terjadi dari membaca karya tulis orang lain. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik pula.
Tentu ada suka dan duka dalam berinternet sehat. Saya akan menceritakannya nanti dalam presentasi saya secara langsung. Pilek yang menyumbat hidung ini tak bisa diajak kompromi. Nampaknya saya harus beristirahat dulu agar penyakit flu ini hilang dari tubuh yang tambun ini.
kalau boleh saya mau copy
BalasHapus