Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Jumat, 05 Juli 2013

Ketika Guru Menulis dan Ngeblog

Halo teman-teman-teman guru. Tak banyak loh guru yang hobi menulis. Apalagi ngeblog di dunia maya. Bersyukurlah bagi mereka yang sudah merasakan kedahsyatan menulis, dan ngeblog. Pasti mereka akan memiliki keinginan untuk terus berbagi.
Buku-buku Omjay yang ditulis dari Hasil Ngeblog
Buku-buku Omjay yang ditulis dari Hasil Ngeblog
Memang harus diakui, tidak mudah untuk bisa konsisten menulis. Apalagi memiliki komitmen yang tinggi dalam menerbitkan sebuah buku. Hal itulah yang saya alami sendiri setelah lama ngeblog dan menulis setiap hari.


Bagi kebanyakan orang, menulis tidaklah mudah. Saya mengalami sendiri bagaimana sulitnya menulis. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, menulis menjadi sebuah hal yang tak pernah berhenti saya lakukan. Sebab saya telah memasukkan menulis di dalam alam bawah sadar saya sebagai sebuah kebutuhan. Bila menulis menjadi sebuah kebutuhan, maka akan terasa lapar dan dahaga bila tak menulis.
Seorang teman bertanya kepada saya melalui BlackBerry Messenger (BBM). Bagaimana caranya menulis yang bersifat share pengalaman pekerjaan? Langkah apa yang harus dilakukan? Bagaimana cara  menyusunnya yang baik dan menarik? Lalu bagaimana caranya agar yang dituliskan menjadi panduan kerja, dan diterbitkan menjadi buku?

Saya menjawabnya simple saja. Langkah pertama, tuliskan pengalamanmu di program Microsoft Word lebih dulu atau pengolah kata lainnya. Mulailah menulis dari 3 alinea. Alinea pembuka, alinea isi, dan alinea penutup. Lalu dari alinea itu dikembangkan menjadi beberapa alinea.  Kita bisa mengembangkannya dari pengalaman sehari-hari. Kisah nyata biasanya lebih mudah dituliskan. Tuliskan saja apa yang ada di kepala, lalu edit kemudian.

Langkah kedua, buat blog gratisan di http://wordpress.com atau http://blogspot.com untuk mempublikasikan tulisanmu ke dunia maya. Banyak buku tentang membuat blog, dan pernak-perniknya yang bisa dibeli di toko buku, seperti toko buku gramedia.  Bisa juga kita bergabung dalam blog keroyokan. Saya sendiri sudah bergabung di blog http://kompasiana.com, dan http://blogdetik.com. Pengalaman menulis di blog keroyokan itu lebih ramai pengunjungnya, ketimbang di blog pribadi. Hasil tulisan saya di blog keroyokan dapat dilihat di http://kompasiana.com/wijayalabs dan http://wijayalabs.blogdetik.com.

Sekarang ini, ada blog keroyokan khusus untuk komunitas guru. Namanya blog http://guraru.org. Komunitas ini biasa disebut komunitas Guru Era Baru di internet. Acer menjadi sponsornya. Yuk gabung dan berbagi dengan sesama guru di sini!

buku omjay
buku omjay
Langkah ketiga, bila ingin tulisan-tulisan di blog menjadi sebuah buku, maka  kamu perlu mengedit kembali tulisan-tulisan yang sudah dipublikasikan. Bahasa di blog yang alamiah tentu sedikit berbeda dengan bahasa yang ada di buku. Biasanya bahasa buku lebih sedikit ilmiah dan kita memerlukan bantuan editor untuk membaca ulang dan meneliti keseluruhan isi tulisan. Dengan begitu, tulisan menjadi renyah, dan enak dibaca. Hal itulah yang saya lakukan, sehingga tulisan di blog menjadi sebuah buku yang layak untuk diterbitkan.

Seringkali, para penulis pemula kebingungan bagaimana caranya membuka alinea pertama. Sebab alinea ini yang akan menentukan, apakah pembaca akan melanjutkan membaca ataukah tidak. Oleh karena itu, diusahakan di alinea awal untuk menuliskan hal yang menarik pembaca. Seperti interaksi seorang guru dan muridnya. Guru dituntut untuk membuka pembelajaran dengan baik sehingga menarik peserta didiknya untuk belajar aktif secara mandiri. Saya menyebutnya pembelajaran yang mengundang.

Pada alinea pembuka, tuliskan saja kalimat sapaan Hai atau Halo. Bisa juga dengan ucapan doa buat pembaca agar sukses dan sehat. Terserah saja enaknya kita. Lihat saja saya ketika menulis. Saya gak pernah mikirin harus mulai dari mana. Tuliskan saja apa yang dirasakan. Setiap orang punya gaya sendiri dalam menulis. Nanti akan ketemu sendiri gaya menulis kita kalau sudah sering berlatih menulis.

Bila sering menulis, maka kita akan terbiasa menulis isi tulisan yang menjadi tema yang dituliskan. Bila itu sudah dibiasakan, maka kita akan belajar bagaimana menutup bagian akhir sebuah tulisan atau artikel. Ibarat mobil, kita harus memarkir mobil di tempat parkir yang tepat, dan mengeremnya dengan rem tangan. Menulis juga demikian, jangan terlalu asyik menulis terlalu panjang kayak kereta api, sementara bagian endingnya terlupakan. Oleh karena itu, pelajari cara orang menutup tulisan yang berkesan. Pembaca dibuat senang dengan bagian akhir yang dituliskan.

Akhirnya, ketika guru menulis dan ngeblog akan banyak manfaat yang ditemui. Salah satunya, guru menjadi terbiasa dan terlatih menulis. Ibarat belajar sepeda, kita sering terjatuh dan bangun lagi pada saat belajar. Ketika sudah bisa dan lancar bersepeda, maka kita akan ngacir kemana-mana mengelilingi komplek perumahan bahkan kepengen banget berkeliling daerah dengan sepeda yang sudah biasa dikemudikan dengan baik. Kita pun akan bangga dilihat orang lain karena bisa bersepeda. Begitulah kira-kira rasanya.


Salam Blogger Persahabatan
Omjay

1 komentar:

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.