Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Selasa, 08 Juli 2008

Buku Penelitian Tindakan Kelas (PTK)






Buku Penelitian Tindakan Kelas, Mengapa Guru takut Melakukannya?
Pengarang :
Wijaya Kusumah
Dedi Dwitagama
Pemesanan (Hubungi : 08159155515)

Ilustrator : Agus Sampurno
Cover Buku : Dudi Maryadi

Kata Pengantar
Oleh :
Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd



PTK (Penelitian Tindakan Kelas) sesungguhnya merupakan implementasi dari kreatifitas dan kekritisan seorang guru terhadap apa yang sehari-hari diamati dan dialaminya sehubungan dengan profesinya untuk menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik sehingga mencapai hasil yang optimal.

Penelitian ini dilakukan bertitik tolak dari permasalahan yang ditemukan guru di lapangan sehingga perlu adanya usaha untuk memperbaikinya. Sebagai seorang praktisi pendidikan, saya pikir ini merupakan tindakan nyata yang harus dilakukan oleh setiap guru yang berada di barisan terdepan untuk memajukan pendidikan di Negara ini.

Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama merupakan dua orang yang patut diberi penghargaan dan ucapan selamat atas dedikasi dan perhatiannya terhadap kemajuan pendidikan. Kegelisahan dan keprihatinan yang selama ini menggelayuti pikiran mereka jawab dengan sebuah karya nyata, yaitu dengan menyusun buku ini.

“Kenapa Guru Takut PTK?” Judul buku ini tidak hanya merepresentasikan betapa banyaknya guru yang alergi terhadap Penelitian Tindakan Kelas, tapi juga sekaligus memberikan pencerahan mengenai langkah-langkah strategis untuk melakukan penelitian ini. Melalui buku ini pula para guru akan diyakinkan bahwa PTK itu tidak sulit namun sangat besar manfaatnya.

Kiranya, kita semua sudah cukup lelah dengan berbagai keluhan, kritikan, protes atau berbagai pikiran lain yang isinya melulu menghujat pendidikan yang umumnya dijawab dengan berbagai kebijakan yang seringkali tidak menyelesaikan persoalan. Saya pikir, sudah waktunya kita semua untuk bangkit dan melakukan apa yang bisa kita lakukan. Apa yang dilakukan oleh kedua orang ini, Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama merupakan contoh konkrit yang harus menjadi “virus positif” bagi rekan-rekan lain, khususnya yang seprofesi.

Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada penulis, semoga terus berkarya untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa. Kepada para pembaca, saya ucapkan selamat belajar, semoga buku ini bermanfaat dan dapat memotivasi para guru untuk tidak lagi alergi terhadap Penelitian Tindakan Kelas. Yakinlah, bahwa itu merupakan langkah nyata dan sederhana untuk menghasilkan kualitas pembelajaran yang optimal. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan atas segala niat baik kita. Amin…

Jakarta, 1 Juli 2008

Sekapur sirih dari Prof. Dr. Conny R. Semiawan
sebagai kata sambutan untuk buku ”Kenapa Guru Takut PTK?”


Tujuan dari penulisan buku ini memiliki dua dimensi, yaitu bagi guru yang masih enggan mengadakan penelitian karena berbagai alasan, buku ini mengajak teman sejawat untuk melangkah kepada berbagai catatan yang setelah diolah dapat mewujudkan suatu penelitian. Melaksanakan penelitian tentang apa yang sehari-hari dilakukan oleh seorang guru akhirnya dapat menghasilkan suatu karya yang disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Ini terjadi apabila suatu urutan umum prosedur, yaitu bermula dari identifikasi masalah penelitian yang dihadapi sampai dengan laporan hasil akhirnya dicatat. Jadi amat penting suatu prosedur ini difahami dan ditaati oleh guru yang meneliti. Setiap bab mengandung langkah-langkah dalam proses yang berlangsung dalam cakupan konsep dan ide yang menyertai proses ini dan yang merupakan ramuan (ingredient) perwujudan karya ilmiah.


Kedua, peneliti pendidikan memang memerlukan sejumlah kotak peralatan atau instrumen (toolbox) yang terdiri dari berbagai pendekatan untuk mengkaji berbagai isyu pendidikan dalam masyarakat kita. Tidak cukup pendidikan formal membatasi diri pada eksperimen atau penelitian yang hanya berkenaan dengan kurikulum ataupun masalah-masalah yang terungkap dalam buku pelajaran. Seharusnya praktek pendidikan lebih menerobos kepada kehidupan nyata, mengajak peserta didik untuk tidak saja berfikir pada kala ia belajar, tetapi lebih banyak belajar untuk berfikir lebih dalam tentang berbagai masalah dalam kehidupan ataupun lingkungan sekitar. Berbagai topik yang ditulis dalam bukui ini membelajarkan kita tentang berbagai prosedur pendidikan dan cara-cara menjelaskan maupun menerapkannya kembali di kelas. Diharapkan bahwa para pembaca teman sejawat dapat menguasai seluruh isi buku ini melalui refleksi proses utuh yang bermakna dalam mengerti kebaikan dan kekurangan dalam pembelajaran. Dengan berbagai cara yang telah dipaparkan, berbagai masalah itu akan membuka fikiran kita dalam menemukan berbagai solusi untuk pengatasan kesenjangan berbagai masalah pembelajaran.


Saya ingin mengucapkan selamat kepada Bapak Wijaya Kusumah dan Bapak Dedi Dwitagama yang telah berhasil menuntaskan karya yang sangat baik ini. Selain itu harapannya adalah bahwa penyelesaian buku ini tidak saja akan berlanjut dengan sambungan tulisan lain, tetapi juga akan diteladani oleh teman-teman sejawat guru yang lain. Dengan ridho Allah SWT, saya ikut mendoakan agar manfaat buku ini secara langsung ataupun tak langsung akan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat pendidikan.


Conny R. Semiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.