Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Senin, 17 Maret 2008

MENUMBUHKAN KREATIVITAS SISWA UNTUK MENULIS MELALUI BLOG

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya internet yang begitu pesat membuat kita harus kreatif dalam pemanfaatannya. Dampak positif dan negatif dari perkembangan internet telah jelas kita rasakan bersama. Salah satu dampak positif yang kita rasakan dari perkembangan itu adalah menjamurnya tempat membuat blog gratis di internet.


Blog adalah sebuah aplikasi web yang memuat secara periodik tulisan-tulisan (posting) pada sebuah webpage umum. Posting-posting tersebut seringkali dimuat dalam urutan posting secara terbalik, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web semacam itu biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Blog menjadi fenomena belakangan ini, apalagi setelah seminar “Blogging, Journalism, and Credibility: Battleground and Common Ground” di Universitas Harvard, AS, pada Januari 2006.


Blog di internet sangat baik sekali manfaatnya untuk kita. Manfaat paling terasa adalah menumbuhkan kreativitas kita dalam keterampilan menulis. Blog ibarat buku tulis atau buku agenda kosong yang siap untuk diisi dengan tulisan-tulisan orisinil kita. Dengan Blog, kita dituntut untuk kreatif membuat tulisan-tulisan kita sendiri yang enak dibaca, memasukkan suara, gambar, film, dan mengundang orang untuk datang mengambil informasi dan membacanya. Kita pun bisa mengambil tulisan orang lain dengan menuliskan sumbernya, sehingga kita tidak dituduh sebagai plagiat.


Blog telah menjadi trend perkembangan TIK berbasis multimedia saat ini. Aplikasi Blog juga terbukti sangat membantu guru dalam mengembangkan program e-learning di sekolah. Dengan blog, guru dapat memasukkan materi pelajarannya, sehingga siswa dapat belajar dari blog yang dibuat guru. Proses pembelajaran akan terjadi, bila blog yang dibuat guru menarik siswa untuk membacanya. Karenanya, guru pun harus dapat mengajarkan siswa membuat blog di internet. Proses kreatif akan muncul dari pembuatan blog yang sangat interaktif. Melalui pembuatan blog akan terlihat kreativitas siswa dan guru.


Kecenderungan yang telah dikembangkan dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran internet adalah program e-learning. Beragam istilah dan batasan telah dikemukakan oleh para ahli teknologi informasi dan pakar pendidikan. Secara sederhana e-learning dapat dipahami sebagai suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pengajar (guru) dan pembelajar (siswa).

Model pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan e-learning berakibat pada perubahan budaya belajar dalam konteks pembelajarannya. Setidaknya ada empat komponen penting dalam membangun budaya belajar dengan menggunakan model e-learning di sekolah. Pertama, siswa dituntut secara mandiri dalam belajar dengan berbagai pendekatan yang sesuai agar siswa mampu mengarahkan, memotivasi, mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. Kedua, guru mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan, memfasilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Ketiga tersedianya infrastruktur yang memadai dan yang keempat administrator yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi pembelajaran.


Saat ini belum banyak sekolah yang memanfaatkan e-learning sebagai sarana pemanfaatan TIK dalam proses pembelajarannya. Belum banyaknya sekolah yang berkonsentrasi penuh terhadap e-learning membuka lahan penelitian yang terbuka lebar untuk diteliti.


Permasalahan yang dihadapi sekolah saat ini adalah pada tingkat kesiapan peserta belajar, guru, infrastruktur sekolah, pembiayaan, efektifitas pembelajaran, sistem penyelenggaraan dan daya dukung sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK. Tapi yang lebih penting dari itu adalah kesiapan guru dalam memanfaatkan TIK di sekolah.


SMP Labschool Jakarta adalah sekolah yang pertama kali membuka program kelas akselerasi, yaitu kelas yang melaksanakan program belajar di sekolah hanya dua tahun. Sekarang ini, jumlah kelas akselerasi telah menjamur dan tersebar di seluruh Indonesia. Karena itu perlu dibangun sebuah sistem pembelajaran berbasis TIK yang mengharuskan siswa belajar melalui media online di internet, sehingga siswa tidak hanya belajar melalui tatap muka di kelas, tetapi juga siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja.


Dengan jumlah pertemuan tatap muka yang sedikit di kelas akselerasi, membuka peluang pembelajaran berbasis TIK melalui e-learning agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas akselerasi. Karena waktu jam pertemuan yang lebih singkat dari kelas reguler, maka diperlukan media internet yang berupa aplikasi e-learning untuk memasukkan materi-materi esensial yang harus dibaca dan dipelajari siswa akselerasi. Dengan berbantuan media aplikasi berbasis web, diharapkan program akselerasi ini juga bisa tersebar merata dengan kurikulum yang sama di seluruh Indonesia.

Guru dapat membuat Blog yang dapat digunakan sebagai media pembelajarannya.Karena itu guru juga dituntut untuk menunmbuhkan kreativitas siswa dalam menulis melalui blog di internet. Membuat blog mudah, tapi mengisinya tidak semudah membuatnya. Dibutuhkan kreativitas yang tinggi agar blog yang dimuat mempunyai daya tarik untuk dikunjungi.

2 komentar:

  1. Omjay,...tulung2,..blog saya di yoohooruphi.blogspot.com kog nggak dicomment???

    Commentin dund..
    Thanks alot..

    BalasHapus
  2. pak, kalo blog bisa di masukin video nggak? kalo bisa cara nya gimana?

    Raya 8f

    BalasHapus

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.