MENJADI FINALIS LKGDP
Ketika nama saya ada di pengumuman Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran (LKGDP) 2008, saya bersyukur kepada Tuhan YME. Betapa tidak, sudah 3 kali mengirimkan karya tulis setiap tahunnya belum juga berhasil terpilih menjadi finalis. Baru tahun ini impian itu terwujud. Saya merasakan mendapatkan kebahagiaan setelah melihat website http://ditpropen.net.
Menjadi finalis LKGDP tingkat nasional bukan suatu hal yang mudah dan asal comot nama begitu saja. Tim penilai sangat hati-hati sekali menentukan pilihannya. Mereka membaca dengan cermat ribuan karya tulis yang dikirimkan dan saling beradu argumentasi dalam menentukan siapa guru yang layak untuk menjadi finalis.
Pada tahun ini jumlah guru yang mengirimkan karya tulis sebanyak 1.483 orang. Lalu terseleksi menjadi 120 finalis yang harus mengikuti penilaian tahap II untuk menentukan pemenang lomba dari jenjang
Membuat Karya Tulis
Membuat karya tulis yang layak untuk dilombakan bukanlah pekerjaan mudah. Saya pun juga merasakan bagaimana sulitnya untuk membuat karya tulis yang layak untuk dibaca dan runut metodologinya. Melaporkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah saya kerjakan di sekolah dengan penuh kecermatan dan ketelitian.
Memang tidak semua guru dapat melakukan hal ini, karena dibutuhkan kesabaran. Di mulai dari membuat disain pembelajaran yang benar. Melakukan proses pembelajaran yang berkualitas, dan mampu mengevaluasi kemampuan peserta didik. Menarik minat dan perhatian mereka agar mau belajar. Anak pun merasakan asyiknya belajar bersama guru yang bertugas sebagai fasilitator dan motivator.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Karena hal itu, sudah selayaknya kalau guru juga mampu untuk menulis. Menulis apa yang sudah dilakukannya dan melaporkannya dalam bentuk PTK.
Masalah PTK
Untuk membuat sebuah karya tulis yang baik harus dimulai dari masalah apa yang jadi topik penelitian. Lalu kemudian merencanakan, melaksanakan tindakan, mengamati siswa, dan melakukan refleksi (perenungan) yang mendalam tentang apa yang sudah dilakukan. Hal itu harus diulang terus dalam bentuk siklus untuk memperbaikinya sehingga mengantarkan guru kepada satu kepuasan telah berhasilnya guru dalam proses pembelajaran.
Untuk bisa melakukan itu, diperlukan pemahaman yang benar tentang masalah PTK dan mempelajari konsep penting dari PTK dengan membaca bukunya. Guru akan tahu apakah yang sudah dilakukan itu sesuai dengan teorinya ataukah justru malah sebaliknya. Pemahaman yang benar tentang masalah PTK inilah yang mengantarkan saya menjadi finalis LKGDP tahun ini.
Senangnya menjadi Finalis LKGDP
Menjadi finalis LKGDP 2008 membuat hati saya senang. Senang karena jerih payah yang telah saya lakukan berbulan-bulan membuahkan hasil. Pengorbanan waktu ketika meneliti, dan menambah jam kerja di sekolah untuk membuat laporan PTK telah terbayar tunai dengan terpilihnya saya menjadi finalis LKGDP.
Selain hati yang senang, saya pun mendapatkan teman-teman baru dari seluruh Indonesia. Mereka adalah guru-guru hebat yang terpilih dari hasil karya tulisnya yang bermanfaat untuk guru lainnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Saya sangat terharu sekali ketika ada guru dari Bengkulu yang mampu membuat media pembelajaran dari kardus mie yang layak untuk dijadikan sampah. Unik, original, kreatif, dan memiliki kebermanfaatan yang tinggi terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.
Saya pun tertarik dan antusias dengan presentasi dari ibu Warih guru bahasa Jawa (muatan lokal) dari Yogyakarta. Buku dan bahan pelajaran yang dibuatnya banyak sekali. Mulai dari buku paket sampai kaset. Mulai dari CD sampai alat peraga yang dibuat dan diproduksi sendiri. Presentasi menarik lainnya adalah inovasi Pak Eko guru TIK dari Semarang yang membuat media pembelajaran interaktif dengan materi Word menggunakan Flash. Sangat sederhana, dan mudah menggunakannya.
Sebagai guru yang ada di kota besar seperti Jakarta, saya merasa tersulut. Betapa tidak, mereka sanggup membuat sendiri media pembelajarannya dengan fasilitas apa adanya. Tetapi justru dengan fasilitas apa adanya ini menghantarkan mereka menjadi juaranya dan disiarkan langsung oleh TVRI pada 1 Desember 2008 pukul 18.00 WIB.
Terus terang saya banyak belajar dari mereka. Merekalah guru besar (baca profesor) saya. Mereka adalah pahlawan insan cendekia yang sesungguhnya. Senantiasa melakukan inovasi dan memotivasi guru lainnya agar dapat menciptakan sesuatu yang baru. Tidak terjebak dengan rutinitas kerja yang membuatnya tidak kreatif. Saya pun tertantang untuk membuat karya tulis lagi tahun depan dengan melakukan PTK.
PTK telah menghantarkan saya dan guru lainnya menjadi Finalis LKGDP. Karena itu, buat para guru yang belum melaksanakan PTK di sekolahnya segeralah lakukan PTK. Barangkali tahun depan anda yang akan menjadi pemenangnya. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.