Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Kamis, 11 April 2013

Surat dari Guru untuk Presiden SBY

sby\
Yth. Bapak Presiden SBY.

Semoga bapak presiden selalu dalam keadaan sehat. Semoga pula pintu kesuksesan senantiasa mengiringi hari-hari bapak dalam mengurusi rakyat indonesia. Bapak senantiasa diberi kesabaran dan kebijaksanaan dalam menghadapinya.

Bapak presiden sby yang saya hormati, dan banggakan. Perkenalkan saya adalah seorang guru yang sudah mengabdikan diri selama 23 tahun di dalam dunia pendidikan. Terus terang saya sungguh bergembira dengan akan diberlakukannya kurikulum baru. Kurikulum ini diberinama oleh kemdikbud kurikulum 2013. Kurikulum yang saya harapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

Namun sayang, setelah beberapa kali saya mengikuti proses sosialisasi kurikulum 2013, saya menemukan kekecewaan. Kurikulum 2013 ini ternyata belum siap pakai untuk digunakan atau diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Masih banyak hal yang harus diperbaiki dan disempurnakan. Terutama tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar yang banyak dikritisi oleh para pakar dan praktisi pendidikan.

Kami sudah banyak memberikan masukan dan kritik yang membangun kepada tim pengembang kurikulum. Tetapi selalu saja mentok dan tak didengar. Mereka terlalu percaya bahwa kurikulum 2013 sangat tepat diterapkan di tahun ini. Mereka seolah tuli, dan merasa benar sendiri. Kami dianggap tidak memahami kurikulum yang sedang disosialisasikan.

Berdasarkan pengalaman saya menjadi guru selama 23 tahun, kurikulum 2013 ini yang banyak mengundang kontroversi. Bahkan staf khusus menteri di DPR ada yang mengatakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan atau ktsp 2006 melanggar undang-undang. Tentu tidaklah bijak mengatakan seperti itu tanpa kajian ilmiah dan terbuka. Kita akui Ktsp 2006 memang bermasalah. Namun kami ingin tahu dulu dimana letak masalah besarnya dari proses evaluasi yang cermat dan teliti. Pusat kurikulum dan perbukuan harus memberikan data yang jelas kepada publik.

Bapak presiden yang saya hormati dan banggakan. Baru-baru ini kami para guru berdemo ke DPR, dan didukung oleh berbagai kalangan yang mengkritisi kebijakan kemdikbud. Tujuan kemdikbud mengganti kurikulum sangat kami apresiasi, tapi nampaknya timing atau waktunya kurang tepat. Kurikulum 2013 lebih tepat disebut kurikulum ujicoba yang bisa kita teliti kelebihan dan kekurangannya, setelah diujicobakan. Barulah kita tahu apakah kurikulum ini layak diterapkan di seluruh indonesia ataukah tidak. Kita bisa mendiskusikannya melalui kajian ilmiah yang jelas. Bukan dengan pendekatan kekuasaan atau politik.

Bapak presiden SBYyang baik hatinya. Kami percaya bapak bisa melihat ini secara jernih. Kurikulum 2013 belum bisa diterapkan di tahun ajaran ini. Jangan korbankan peserta didik karena ketidaksiapan para guru menghadapi kurikulum baru. Alangkah baiknya jajaran kemdikbud melakukan terlebih dahulu pelatihan guru dari hasil uji kompetensi guru (UKG) yang sudah dilakukan. Di sana akan terlihat jelas masih rendahnya kualitas guru di negeri ini. Kitapun bisa melihat masih rendah pula kualitas kepala sekolah dan pengawas dari hasil UKG. Solusi yang terbaik adalah perbaiki kualitas guru dengan berbagai pelatihan yang efektif dan bukan direkayasa pelaksanaannya dari 5 hari menjadi 3 hari. Kejujuran dalam pelaksanaannya harus diperhatikan dan diawasi. Cara mengajar guru harus diperbaiki dan ditingkatkan.

Bapak presiden SBY yang saya hormati dan banggakan. Usul saya, lakukan debat publik agar rakyat indonesia tahu apa yang sesungguhnya terjadi tentang kurikulum 2013. Kemdikbud dan jajarannya nampaknya sulit sekali menerima kritik dan terus jalan sendiri tanpa memperhatikan usulan para pakar dan praktisi di bidang pendidikan. Tentu kita ingin pendidikan Indonesia menjadi lebih maju ketika dialog terus dikembangkan, dan inilah kehidupan demokrasi yang sebenarnya. Bukan melalui pendekatan kekuasaan dimana para guru diminta untuk tidak kritis dan menerima begitu saja kurikulum 2013 yang masih banyak kekuarangannya. Terutama dalam implementasinya di lapangan yang terkesan tergesa-gesa. Kami tak yakin akan berhasil, sebab negara kita adalah negara kepulauan yang lebih dari 13.000 pulau di dalamnya. Banyak masalah yang nanti akan ditemui ketika kebijakan ini diterapkan.

Akhirnya, saya harus mengakhiri surat saya ini dengan sebuah pesan kepada bapak bahwa guru adalah pemain inti dalam kurikulum. Apapun kurikulumnya, guru profesionallah yang akan membuat kurikulum itu mencapai tujuannya. Guru profesional adalah guru tangguh berhati cahaya yang mampu menghantarkan peserta didiknya ke pintu gerbang kesuksesan di dunia dan akhirat.


Salam blogger persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com

2 komentar:

  1. Begitulah potret pendidikan di negeri ini yang di kendalikan oleh sistem politis.. mereka tidak akan mendengarkan pendapat dari para ahli yang mengenal secara mendalam tentang pendidikan.. secara logika saja draft kurikulum 2013 hanya berisi isi kurikulum lama yang di munculkan kembali.. selamat datang pendidikan negeri ini yang semakin gaptek generasi pelajarnya dan tambah carut marut.. apalgi oleh arogansi 1 orang yang ingin benar sendiri.. dengan penerapan uji coba ini hanya akan menghambur2kan anggaran secara percuma.. bahaya laten era teknologi, negeri ini perekonomian akan dikuasai bangsa asing yang sudah maju teknologinya..

    BalasHapus
  2. kurikulum baru di terapkan.. selamat datang gaptek..

    BalasHapus

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.