Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Minggu, 27 Januari 2008

Pembelajaran Kreatif

PEMBELAJARAN YANG KONTRUKTIF DAN KREATIF DI SEKOLAH


Ada tiga komponen penting yang ada di sekolah dalam pembelajaran yaitu siswa (student), guru (student), dan Kurikulum (curriculum). Ketiga komponen itu saling terkait dan di sanalah terjadi proses pembelajaran.


Dalam proses pembelajaran di sekolah hendaknya digunakan metode pembelajaran yang selalu mengakomodasikan aspek :


  • Fisik

  • Emosi

  • Pikiran/Ingatan

  • Kesadaran

Bila itu diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah, maka hal tersebut akan membuat proses belajar menjadi proses yang menyenangkan dan relevan.


Namun demikian, sebelum kita mengetahui bagaimana pembelajaran yang kontruktif dan kreatif itu kita perlu mempelajari teori belajar. Teori belajar terdiri dari :



  • Teori Belajar Behaviorisme, yaitu belajar sebagai hasil interaksi anatara stimulus dan respon

  • Teori belajar Kognitivisme, yaitu proses belajar yang sangat kompleks

  • Teori belajar Humanistik, yaitu proses bekajar yang sangat idel dan belajar menjadi bermakna karena bersifat eklektik dan mencapai aktualisasi diri

  • Teori belajar Sibernetik, yaitu belajar mengolah informasi (information system)

Sebagaimana kita ketahui, Setiap individu pasti mempunyai proses belajar yang berbeda. Itu terlihat dari fisiologikal, Fisikal, dan Potensi, baik intra individual maupun inter individual


Lalu apakah yang disebut kreativitas? Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat atau menciptakan hal-hal baru atau kombinasi baru berdasarkan data, informasi dan unsur-unsur yang ada. Memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan menghasilkan karya cipta yang diperoleh melalui pengetahuan /pengalaman hidup serta mampu memunculkan ide-ide kreatif yang inovatif.


Ciri-ciri berpikir kreatif adalah :

  • Kelancaran (Fluency)

  • Keluwesan (Flexibility)

  • Orisinalitas (Original)

  • Merinci dan mengembangkan (Elaboration)

Kemampuan kreatif adalah :

  • Menciptakan gagasan/ide

  • Mengenal kemungkinan alternatif

  • Melihat kombinasi yang tidak diduga

  • Memiliki keberanian untuk mencoba sesuatu yang tidak lazim

Ciri-ciri orang kreatif menurut Utami Munandar (1995) adalah :


  • Keterbukaan terhadap pengalaman baru

  • Kelenturan dalam berpikir

  • Kebebasan dalam mengekpresikan diri

  • Menyukai dan menghargai fantasi

  • Kepercayaan terhadap gagasan-gagasan sendiri

  • Kemandirian dalam memberikan pertimbangan

  • Rasa ingin tahu yang luasdan mendalam

  • Memberikan banyak gagasan atu usul dalam suatu masalah

  • Menonjol dalam salah satu bidang seni

  • Mampu melihat satu masalah dalam berbagai sisi atau sudut pndang

  • Mempunyai rasa humor

  • Orisinal dalam mengungkapkan gagasan dan pemecahan masalah

Karakteristik guru yang menghambat keterampilan berpikir kreatif :


  1. Guru selalu benar

  2. Pengajaran berlebih pada hafalan

  3. Belajar secara mekanis tentang teknik pemecahan masalah

  4. Evaluasi eksternal (oleh guru) dan kurang mementingkan evaluasi oleh siswa sendiri

  5. Penekanan secar ketat untuk menyelesaikan pekerjaan

  6. Konformitas terhadap norma kelompok

  7. Perbedaan secara kaku antara bekerja dan bermain dengan menekankan makna dan manfaat dari bekerja, sedangkan bermain adalah sekedar untuk rekreasi

  8. Lebih menyukai siswa dengan kecerdasan tinggi daripada siswa yang kreatif

Teknik-teknik mengajar Kreatif

  • Libatkan anak dalam "brainstorming" dan menghasilkan sebanyak mungkin ide
  • Menyediakan lingkungan yang dapat menstimulasi kreativitas bagi anak-anak
  • Jangan terlalu mengendalikan
  • Mendorong motivasi internal
  • Mendorong pemikiran fleksibel dan suasana bermain
  • Memperkenalkan anak kepada orang-orang kreatif

Teknik mengembangkan kreativitas anak

  • Cara efektif seorang guru untuk menciptakan suasana belajar yang aktif dan kreatif adalah dengan berdialog interaktif dengan siswa, bukan monolog
  • Guru harus bisa mengajukan pertanyaan yang mendorong anak berpikir kreatif
  • Pertanyaan haruslah berbentuk divergen, dimana untuk menjaabnya siswa harus menggunakan proses berpikir analisis, sintesis, dan evaluasi
  • Pertanyaan yang divergen memerlukan keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan pola pikir dari arah yang sempit menuju ke luas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.