Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Senin, 22 Desember 2025

Tak Ada Dinding yang Kosong di MI Khadijah

Tak Ada Dinding yang Kosong di MI Khadijah Malang Jawa Timur 

Sekolah sering kali hanya dipahami sebagai tempat belajar formal: ruang kelas, papan tulis, meja, kursi, dan deretan jadwal pelajaran. Namun pemahaman itu runtuh seketika ketika kami melangkahkan kaki ke MI Khadijah Malang. Di sekolah ini, tak ada dinding yang kosong, dan yang lebih penting, tak ada waktu yang terbuang sia-sia. Kami seakan “terpulau”—tenggelam dan larut—dalam berbagai macam kegiatan bermakna yang hidup di setiap sudut sekolah.

Dinding-dinding MI Khadijah bukan sekadar pembatas ruang. Ia berbicara. Ia bercerita. Setiap tembok dipenuhi hasil karya siswa: tulisan tangan penuh makna, poster literasi, peta konsep, infografis pelajaran, kutipan ayat Al-Qur’an, hadis, kata-kata motivasi, hingga dokumentasi kegiatan sekolah. Semua tertata rapi, estetis, dan sarat nilai pendidikan. Tidak ada ruang kosong yang dibiarkan bisu. Semua sudut sekolah menjadi media belajar visual yang aktif.

Yang membuat kami terkesan, pajangan itu bukan sekadar hiasan. Guru dan siswa menjadikannya bagian dari proses belajar. Saat berjalan di koridor sekolah, kami melihat siswa membaca, berdiskusi, bahkan menjelaskan isi poster kepada temannya. Sekolah ini benar-benar mempraktikkan konsep lingkungan belajar sebagai guru ketiga—setelah guru dan orang tua.

Namun MI Khadijah Malang tidak hanya “hidup” di dindingnya. Sekolah ini juga hidup oleh denyut kegiatan yang nyaris tak pernah berhenti. Sejak pagi hingga pulang sekolah, siswa terlibat dalam berbagai aktivitas yang terencana dan bermakna. Mulai dari pembiasaan religius, kegiatan literasi, pembelajaran berbasis proyek, praktik ibadah, seni budaya, olahraga, hingga kegiatan sosial.

Kami merasa seperti “terpulau” bukan karena terisolasi, tetapi karena terhanyut dalam atmosfer belajar yang aktif dan menyenangkan. Setiap jam terasa penuh makna. Tidak ada kesan sekolah yang kaku dan membosankan. Guru tidak hanya mengajar, tetapi membersamai. Siswa tidak hanya mendengar, tetapi mengalami.

Budaya literasi menjadi salah satu kekuatan MI Khadijah Malang. Buku-buku hadir di berbagai sudut: pojok baca kelas, rak buku lorong, hingga karya tulis siswa yang dipajang dengan bangga. Anak-anak dibiasakan menulis, membaca, dan bercerita sejak dini. Mereka belajar bahwa gagasan itu penting, dan karya mereka layak dihargai.

Tak kalah menarik adalah integrasi nilai-nilai keislaman dalam setiap aktivitas. MI Khadijah tidak memisahkan antara ilmu dan iman. Salat berjamaah, doa harian, adab, dan akhlak bukan hanya diajarkan, tetapi dibiasakan. Pendidikan karakter tumbuh secara alami melalui keteladanan guru dan budaya sekolah.

Kepemimpinan sekolah terlihat kuat dan visioner. Manajemen sekolah berjalan rapi, guru-guru tampak solid, dan suasana kerja terasa hangat. Kolaborasi menjadi kata kunci. Tidak ada guru yang berjalan sendiri. Semua bergerak dalam irama yang sama: mendidik dengan hati.

MI Khadijah Malang memberi pelajaran penting bagi dunia pendidikan kita: sekolah yang baik bukanlah sekolah yang megah secara fisik, tetapi sekolah yang hidup secara ruhani dan intelektual. Dinding yang penuh karya mencerminkan pikiran yang aktif. Kegiatan yang beragam mencerminkan kepedulian pada potensi setiap anak.

Kami pulang dari MI Khadijah Malang dengan rasa kagum dan harapan. Kagum karena sekolah ini mampu memaksimalkan setiap ruang dan waktu. Berharap semoga semangat ini menular ke sekolah-sekolah lain di Indonesia. Karena sejatinya, pendidikan yang bermakna lahir dari sekolah yang tidak membiarkan satu pun dinding kosong, dan satu pun anak kehilangan kesempatan untuk berkembang.

MI Khadijah Malang telah membuktikan itu—dengan karya, dengan aktivitas, dan dengan hati.
Demikianlah hasil kunjungan kami ke MI Khadijah di Malang Jawa Timur. Temu penulis KBMN PGRI mengajak kami berwisata literasi ke sekolah yang bagus ini.

Salam blogger persahabatan
Wijaya Kusumah - omjay 
Guru blogger Indonesia 
BLOG https://wijayalabs.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.