Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Kamis, 09 Oktober 2025

Alhamduillah Omjay 18 Tahun Menjadi Guru Blogger di Wordpress

https://wijayalabs.wordpress.com/2025/10/09/selamat-menulis-di-blog-selama-18-tahun-bersama-wordpress/

Selamat Merayakan 18 Tahun Bersama WordPress.com: Perjalanan Panjang Seorang Guru Blogger




Hari ini, 9 Oktober 2025, WordPress.com mengirimkan pesan istimewa ke email saya:

> “Selamat Merayakan bersama WordPress.com!
> Anda mendaftar di WordPress.com 18 tahun yang lalu.
> Terima kasih telah menjelajah bersama kami. Pertahankan kesuksesan blogging Anda!”

Saya tersenyum membaca pesan sederhana itu. Tidak terasa sudah **18 tahun saya menulis di WordPress.com**, sebuah rumah maya yang menjadi saksi perjalanan panjang saya sebagai **Guru Blogger Indonesia**. Dari sekadar menulis catatan harian, berbagi pengalaman mengajar, hingga menebarkan semangat menulis di kalangan guru seluruh nusantara — semuanya berawal dari satu langkah kecil: **membuat blog gratis di WordPress.com**.

**Awal Perjalanan Seorang Guru Blogger**

Saya masih ingat betul saat pertama kali membuat blog di tahun 2007. Kala itu saya masih menjadi guru TIK di SMP Labschool Jakarta. Internet belum secepat sekarang, warnet masih jadi tempat favorit banyak orang, dan istilah *blogging* belum sepopuler media sosial seperti sekarang. Namun saya yakin, menulis di blog bisa menjadi sarana berbagi ilmu dan pengalaman kepada sesama guru.

Blog pertama saya di WordPress saya beri nama **Wijayalabs.wordpress.com**. Nama itu saya ambil dari *Wijaya* (nama saya) dan *Labschool* (tempat saya mengabdi). Awalnya saya hanya menulis sebulan sekali, bahkan kadang hanya mengunggah hasil pelatihan atau tulisan pendek untuk siswa. Tapi lama-kelamaan, menulis menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan.

Dari situlah saya mulai dikenal sebagai **Omjay, Guru Blogger Indonesia**. Julukan itu bukan saya yang menciptakan, tetapi lahir dari para pembaca dan rekan-rekan guru di dunia maya yang sering membaca tulisan saya dan memanggil saya dengan sebutan akrab itu.

**WordPress: Rumah Kedua Bagi Para Penulis**

Bagi saya, WordPress bukan sekadar platform menulis. Ia adalah **rumah digital** yang menampung berjuta-juta cerita, gagasan, dan mimpi dari berbagai penjuru dunia.

Di sinilah saya belajar arti konsistensi. Menulis bukan soal bisa atau tidak bisa, tetapi tentang **kemauan untuk terus berbagi**. Kadang tulisan saya sederhana, kadang panjang dan reflektif. Namun setiap kali saya menekan tombol “Publikasikan”, ada rasa lega — seolah saya telah menyelesaikan satu misi kecil dalam hidup: berbagi kebaikan melalui kata-kata.

WordPress juga mengajarkan saya tentang **arsitektur digital**. Dari template gratis hingga domain berbayar, dari statistik pengunjung hingga komentar pembaca, semuanya menjadi bagian dari proses belajar tanpa henti. Saya belajar membuat tampilan menarik, menautkan foto kegiatan, hingga memahami pentingnya SEO agar tulisan mudah ditemukan pembaca.

Kini, setelah 18 tahun, blog saya sudah berisi ribuan tulisan. Sebagian menjadi artikel populer di Kompasiana, sebagian dimuat ulang di berbagai portal berita dan majalah pendidikan. Namun akar perjalanan saya tetap di sini — di **WordPress.com**.

**Menulis Itu Ibadah, Blogging Itu Sedekah Ilmu**

Sering saya sampaikan dalam pelatihan menulis untuk guru di seluruh Indonesia: *“Menulislah dengan hati, bukan dengan ChatGPT.”*
Kalimat itu saya ulang bukan karena saya anti teknologi, tetapi karena saya ingin para guru sadar bahwa **tulisan yang menyentuh hati lahir dari pengalaman nyata dan keikhlasan berbagi.**

Menulis di blog bukan sekadar aktivitas digital, melainkan bentuk *ibadah ilmu*. Setiap kata yang kita tulis, setiap pengalaman yang kita bagikan, bisa menjadi amal jariyah jika bermanfaat bagi orang lain. Karena itu saya selalu katakan: jangan takut menulis. Jangan tunggu sempurna. Tulislah apa adanya, karena keaslian adalah kekuatan utama seorang blogger.

**Dari WordPress ke Dunia Nyata**

Berkat blog di WordPress, saya mendapat banyak kesempatan yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.

Saya diundang menjadi pembicara di berbagai seminar pendidikan, menulis buku, bahkan berkesempatan **berangkat umroh** tahun 2017 berkat tulisan yang memenangkan lomba. Saya juga mendirikan **Komunitas Guru TIK dan KKPI Indonesia (KOGTIK)** serta **Ikatan Guru Informatika PGRI (IGI PGRI)** yang kini menaungi ribuan guru di seluruh nusantara.

Semua itu bermula dari satu kebiasaan sederhana: menulis di blog.

Blog WordPress menjadi portofolio digital saya. Banyak pihak mengenal saya bukan dari jabatan atau gelar, tapi dari tulisan yang mereka baca di **wijayalabs.wordpress.com**. Itulah kekuatan blog — ia membangun kepercayaan, menyebarkan inspirasi, dan menumbuhkan jejaring positif.

**Tantangan Baru di Era Media Sosial**

Kini, tantangan bagi para blogger semakin berat. Dunia maya didominasi oleh konten singkat di TikTok, Instagram, dan YouTube. Budaya membaca semakin menurun, sementara algoritma media sosial sering mengutamakan hiburan dibandingkan edukasi.

Namun saya percaya, **blog tetap relevan**.
Blog adalah tempat di mana kita bisa menulis panjang, reflektif, dan mendalam — hal yang tidak bisa dilakukan di media sosial yang serba cepat. Tulisan di blog bersifat abadi. Ketika status media sosial hilang ditelan waktu, tulisan di blog tetap bisa ditemukan lewat mesin pencari, bahkan bertahun-tahun kemudian.

Karena itu saya mengajak para guru, siswa, dan siapa pun yang ingin berbagi ilmu: **mulailah menulis di blog.** Gunakan WordPress atau platform lain, yang penting konsisten menulis. Jangan takut tidak dibaca, karena setiap tulisan punya takdir pembacanya sendiri.

**Komentar Omjay untuk Blogger di Seluruh Nusantara dan Dunia**

Sebagai seorang blogger yang telah menulis selama 18 tahun, izinkan saya menyampaikan pesan untuk seluruh blogger di Indonesia dan dunia:

> **“Menulislah bukan karena ingin terkenal, tapi karena ingin bermanfaat.”**
> Jangan kejar viral, tapi kejar keberkahan.
> Jangan takut dikritik, karena kritik adalah vitamin bagi penulis.
> Jangan berhenti belajar, karena dunia digital terus berubah.
>
> Teruslah menulis dengan hati, dan biarkan tulisanmu menjadi lentera bagi pembaca yang membutuhkan cahaya pengetahuan.

Bagi rekan-rekan guru yang masih ragu memulai blog, percayalah: **blogging adalah sarana belajar tanpa batas.**
Melalui blog, kita bisa menulis refleksi pembelajaran, membagikan praktik baik di kelas, bahkan memotivasi siswa untuk ikut menulis.

Ingatlah, guru sejati bukan hanya mengajar, tetapi juga **menginspirasi lewat tulisan**.

Penutup: 18 Tahun dan Terus Menulis**

Delapan belas tahun bersama WordPress bukan waktu yang singkat. Selama itu, saya belajar bahwa menulis bukan sekadar mencatat, tetapi juga membangun sejarah. Setiap postingan adalah jejak pemikiran, catatan kehidupan, dan bukti cinta saya pada dunia pendidikan.

Saya bersyukur masih diberi kesehatan dan semangat untuk terus menulis. Semoga blog ini tetap menjadi sumber inspirasi bagi para pembaca, dan menjadi pengingat bahwa **kekuatan kata-kata bisa mengubah dunia.**

Terima kasih, WordPress.com, telah menemani saya selama 18 tahun.
Terima kasih kepada para pembaca yang setia.
Dan terima kasih kepada semua blogger di seluruh penjuru dunia yang terus menulis meski zaman berubah.

Mari terus berkarya,
karena **menulis adalah cara kita hidup dua kali — di dunia nyata dan di dunia maya.**

Salam Blogger Indonesia,
**Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay)**
Guru Blogger Indonesia
[https://wijayalabs.wordpress.com](https://wijayalabs.wordpress.com)

Salam Blogger Persahabatan 
Omjay http://wijayalabs.com 
Menulislah Terus setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.