Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Senin, 08 September 2025

omjay sakit diabetes dan darah tinggi serta ada penyumbatan darah ke otak

Omjay Sakit: Diabetes, Darah Tinggi, dan Penyumbatan Aliran Darah ke Otak

Kabar kurang menyenangkan datang dari sosok yang selama ini menjadi inspirasi ribuan guru Indonesia. Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd, atau yang akrab disapa Omjay, harus kembali berjuang melawan ujian kesehatan. Penyakit diabetes melitus dan tekanan darah tinggi yang sudah lama ia derita kini semakin berat, ditambah temuan dokter adanya penyumbatan aliran darah ke otak. Kondisi itu membuatnya harus rutin mengonsumsi obat pengencer darah, demi mencegah risiko stroke dan komplikasi lain.

Berita ini tentu menyentuh hati banyak orang. Sebab, Omjay dikenal sebagai sosok penuh semangat, selalu hadir menyapa para guru, murid, dan pembaca lewat tulisan-tulisannya. Kini, di balik senyum dan semangatnya, tersimpan perjuangan besar melawan penyakit yang kerap disebut sebagai silent killer.

Sosok Guru Blogger yang Tak Pernah Lelah

Bagi banyak guru, nama Omjay bukanlah asing. Ia adalah Guru Blogger Indonesia yang tiada henti mengajak para pendidik untuk menulis, berbagi ilmu, dan meninggalkan jejak peradaban melalui tulisan.

Puluhan tahun ia mengabdi di dunia pendidikan, mendampingi murid-murid di sekolah, sekaligus membimbing para guru di seluruh penjuru negeri melalui blog, buku, seminar, hingga webinar. Bahkan ketika sakit, ia tetap berusaha menulis, seakan pena dan layar laptop adalah sahabat setianya yang memberi energi.

“Menulis adalah napas saya. Selama masih bisa menulis, saya masih bisa berbagi dan hidup terasa lebih bermakna,” begitu ungkap Omjay suatu kali.

Diabetes dan Hipertensi: Dua Sahabat yang Menjadi Ujian

Omjay sudah cukup lama menderita diabetes melitus. Penyakit ini muncul akibat kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol. Pada penderita diabetes, tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan baik, sehingga gula darah menumpuk di dalam darah.

Diabetes membawa dampak panjang:

Membuat tubuh mudah lelah.

Luka sulit sembuh.

Menyebabkan gangguan saraf.

Menambah risiko kerusakan ginjal dan jantung.

Seolah belum cukup, Omjay juga mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena jarang menimbulkan gejala, tetapi bisa merusak organ penting secara perlahan. Jika tidak dikendalikan, hipertensi bisa memicu serangan jantung atau stroke.

Kombinasi diabetes dan hipertensi ibarat “bom waktu” bagi kesehatan. Keduanya saling memperparah kondisi tubuh, membuat pembuluh darah semakin rentan mengalami penyumbatan.

Penyumbatan Aliran Darah ke Otak

Beberapa waktu lalu, kondisi Omjay menurun. Setelah menjalani pemeriksaan, dokter menemukan adanya penyumbatan aliran darah ke otak. Hal ini berbahaya, karena aliran darah yang terhambat dapat memicu stroke.

Stroke terjadi ketika pasokan darah yang membawa oksigen ke otak terganggu, sehingga sel-sel otak mulai mati. Jika tidak ditangani cepat, dampaknya bisa permanen: kelumpuhan, kesulitan bicara, hingga hilangnya fungsi tubuh tertentu.

Untuk mencegah hal itu, dokter memberikan obat pengencer darah kepada Omjay. Obat ini berfungsi mencegah terbentuknya gumpalan darah yang bisa semakin mempersempit aliran darah ke otak.

Perjuangan Menjalani Pengobatan

Menjalani hidup dengan tiga penyakit serius bukanlah hal mudah. Setiap hari, Omjay harus:

1. Mengontrol gula darahnya.

2. Menjaga tekanan darah agar tidak melonjak.

3. Minum obat pengencer darah secara rutin sesuai anjuran dokter.

Selain itu, ia juga harus mengatur pola makan: mengurangi makanan manis, asin, dan berlemak. Dokter juga menyarankan untuk tetap berolahraga ringan seperti jalan pagi, menjaga berat badan, serta mengelola stres dengan baik.

Meski terasa berat, Omjay berusaha menjalani semua itu dengan ikhlas. Ia percaya bahwa sakit adalah cara Allah memberi peringatan agar manusia lebih bijak menjaga tubuhnya.

Dukungan dari Murid dan Sahabat

Kabar sakitnya Omjay cepat menyebar. Banyak murid, sahabat, dan guru yang pernah dibimbing olehnya merasa sedih. Doa pun mengalir deras dari berbagai penjuru.

Seorang sahabat menuliskan di media sosial:
“Omjay adalah guru yang selalu menguatkan kami dengan tulisan-tulisannya. Kini saatnya kami yang menguatkan beliau. Semoga Allah beri kesembuhan dan umur panjang agar beliau tetap menjadi cahaya bagi dunia pendidikan.”

Doa dan dukungan itu tentu menjadi energi tambahan bagi Omjay. Dalam kondisi sakit sekalipun, ia merasa tidak sendiri. Ada ribuan hati yang mendoakannya.

Pesan Berharga dari Omjay

Meski sedang diuji, Omjay tetap menyempatkan diri menulis pesan berharga:

“Sakit ini adalah tanda kasih sayang Allah. Kita diminta untuk lebih banyak bersyukur dan menjaga tubuh yang sudah Allah titipkan. Jangan tunggu sakit untuk menjaga kesehatan, mulailah sekarang juga.”

Pesan itu bukan hanya refleksi pribadi, tetapi juga pengingat bagi kita semua. Betapa sering kita menyepelekan kesehatan, padahal tubuh adalah amanah yang harus dijaga.

Doa dan Harapan

Hari ini, kita semua mendoakan Omjay. Semoga beliau diberi kesembuhan, kekuatan, dan umur panjang untuk terus berbagi ilmu. Kita percaya, semangat dan ketulusan seorang guru tidak akan pernah padam meski tubuhnya sedang sakit.

Kita belajar satu hal dari Omjay: bahwa semangat berbagi ilmu bisa melampaui sakit yang mendera.

Mari kita jadikan momen ini sebagai refleksi. Jika seorang guru yang sedang sakit saja masih terus menulis dan menginspirasi, bagaimana dengan kita yang sehat? Sudahkah kita menggunakan waktu kita untuk berkarya dan memberi manfaat?

Semoga Omjay segera pulih, agar kembali hadir menyapa kita dengan senyum khasnya dan tulisan-tulisan penuh makna.

✍️ Ditulis dengan penuh doa dan harapan untuk kesembuhan Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay), Guru Blogger Indonesia.

Salam blogger persahabatan 
Wijaya Kusumah - omjay 
Guru blogger indonesia 
Blog https://wijayalabs.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.