Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Sabtu, 13 September 2025

Suharto Guru Madrasah Inspiratif

Suharto: Guru Madrasah yang Tangguh dan Menginspirasi dengan Cahaya Hatinya

Di balik dunia pendidikan Indonesia yang penuh dinamika, selalu ada sosok guru yang kisah hidupnya layak menjadi inspirasi. Salah satunya adalah Suharto, seorang guru madrasah yang bukan hanya berdiri di depan kelas untuk mengajar, tetapi juga menyalakan api semangat dan cahaya hati bagi siapa pun yang mengenalnya.

Saya, Omjay, berkesempatan mengenal beliau sejak lama. Dari masa ketika tubuhnya masih sehat, hingga saat ia diuji dengan sakit yang cukup berat, lalu menyaksikan bagaimana ia bangkit kembali dengan semangat yang jauh lebih membara. Bagi saya pribadi, Suharto adalah gambaran nyata seorang guru tangguh berhati cahaya.

Ujian Hidup yang Menguatkan

Setiap manusia pasti akan diuji. Ujian itu datang dengan cara yang berbeda-beda. Bagi Suharto, ujian itu hadir dalam bentuk sakit yang membuatnya harus berhenti sejenak dari aktivitas mengajar.

Namun, alih-alih mengeluh dan menyerah, ia justru memanfaatkan masa sakit itu untuk merenung dan memperkuat dirinya. Banyak orang mungkin akan terpuruk, tapi Suharto memilih jalan berbeda: ia menjadikan sakitnya sebagai guru kehidupan.

Ketika akhirnya sembuh, beliau kembali ke madrasah dengan semangat yang luar biasa. Tidak hanya mengajar seperti biasa, tapi juga membawa energi baru, menyebarkan optimisme, dan mengajarkan murid-muridnya arti keteguhan.

Guru yang Mengajar dengan Cahaya Hati

Ada pepatah mengatakan, guru biasa hanya berbicara, guru baik menjelaskan, guru hebat menunjukkan, tetapi guru luar biasa menginspirasi. Dan di mata saya, Suharto adalah guru luar biasa itu.

Beliau tidak sekadar menyampaikan materi pelajaran, melainkan juga menyelipkan nilai kehidupan. Murid-muridnya tidak hanya diajari ilmu, tapi juga diajak untuk mengenal makna kesabaran, perjuangan, dan rasa syukur.

Sikap rendah hati, tutur kata yang lembut, dan keteguhan yang terpancar dari dirinya membuat siapa pun yang bertemu dengannya merasa mendapat energi positif. Inilah yang saya maksud dengan guru berhati cahaya — sosok yang tidak hanya menerangi kelas, tapi juga hati orang-orang di sekitarnya.

Inspirasi dari Dunia Literasi

Selain mengajar, Suharto juga menyalurkan semangatnya melalui literasi. Baginya, menulis bukan sekadar hobi, melainkan kebutuhan. Ia menulis untuk berbagi pengalaman, menulis untuk memotivasi, dan menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan.

Saya sering mengatakan kepada para guru, “Menulislah dengan hati, maka tulisanmu akan sampai ke hati pembaca.” Dan Suharto telah membuktikannya. Setiap tulisannya selalu menghadirkan kehangatan, seolah-olah beliau sedang berbicara langsung dengan pembacanya.

Dari sini, saya semakin yakin bahwa literasi adalah salah satu jalan yang membuat seorang guru abadi. Sebab, ketika suara tak lagi terdengar, tulisan akan tetap hidup dan menginspirasi generasi berikutnya.

Tangguh di Tengah Perubahan Zaman

Menjadi guru di era digital bukanlah perkara mudah. Dunia pendidikan berubah begitu cepat. Teknologi hadir, kurikulum berganti, dan tantangan semakin kompleks.

Namun Suharto menunjukkan bahwa ketangguhan seorang guru tidak ditentukan oleh perubahan zaman, melainkan oleh keteguhan hati. Dengan semangatnya, ia mampu menyesuaikan diri, belajar hal baru, dan tetap menjadi teladan bagi murid-muridnya.

Ia tidak pernah lelah mendorong para guru lain untuk juga ikut menulis, berbagi pengalaman, dan memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk menginspirasi. Baginya, guru harus terus belajar agar bisa menuntun murid menghadapi masa depan.

Cahaya yang Menyebar

Suharto mungkin hanyalah seorang guru madrasah di sebuah daerah, namun pancaran inspirasinya menembus batas ruang dan waktu. Ia mengajarkan kepada kita semua bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti memberi manfaat.

Dengan caranya yang sederhana, ia telah menyalakan banyak lilin di hati murid, rekan guru, dan orang-orang yang mengenalnya. Dan saya yakin, cahaya itu akan terus menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan dunia, melalui tulisan-tulisan dan keteladanan hidupnya.

Pesan untuk Para Guru

Kisah Suharto mengingatkan kita, para pendidik, bahwa tugas kita bukan hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi. Bahwa kita bukan sekadar penyampai ilmu, tetapi juga penyemai harapan.

Mari belajar dari beliau:

Jangan pernah menyerah pada ujian hidup.

Jadikan pengalaman sebagai sumber inspirasi.

Gunakan literasi sebagai media untuk berbagi.

Ajarkan dengan hati, bukan sekadar dengan kata.

Sebab sejatinya, guru adalah pelita yang tidak hanya menerangi ruang kelas, tetapi juga menerangi kehidupan.

Penutup

Bagi saya pribadi, mengenal Suharto adalah sebuah anugerah. Beliau telah mengajarkan banyak hal, bukan hanya lewat kata-kata, tetapi lewat keteguhan sikap dan cahaya hatinya.

Saya percaya, jika semakin banyak guru seperti beliau, maka dunia pendidikan Indonesia akan semakin kuat dan bercahaya. Karena sejatinya, bangsa ini besar bukan hanya oleh para pemimpinnya, tetapi juga oleh guru-guru sederhana yang menyalakan cahaya dari ruang-ruang kelas.

Teruslah menulis, teruslah berbagi, dan teruslah menginspirasi, Pak Suharto. Semoga kisah hidupmu menjadi cahaya bagi siapa pun yang membacanya.

Salam blogger persahabatan,
Omjay
Guru Blogger Indonesia
๐ŸŒ https://wijayalabs.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.