Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah
Sabtu, 13 Desember 2025
Temu Penulis KBMN PGRI keempat di kota Batu Malang Jawa Timur 21 sampai 23 Desember 2025
Fakta Menarik Tentang Guri
Fakta Menarik tentang Guru yang Jarang Dibahas — Versi Omjay
Menjadi guru bukan sekadar profesi. Ia adalah perjalanan batin, panggilan jiwa, dan bentuk ketulusan yang terus diuji setiap hari. Banyak orang melihat guru hanya sebagai pengajar di depan kelas, tetapi ada begitu banyak sisi lain yang tidak pernah tersampaikan. Sisi-sisi kecil yang kadang membuat hati hangat, kadang menguras emosi, namun justru membuat profesi ini terasa sangat manusiawi.
Sebagai seorang guru selama puluhan tahun, saya—Omjay—sering merasakan hal-hal unik yang tak pernah saya tulis sebelumnya. Berikut adalah 10 fakta menarik tentang guru yang jarang dibahas, dilengkapi pengalaman saya di ruang kelas, di ruang guru, dan bahkan di perjalanan hidup sebagai pendidik.
1. 👂 Guru hafal suara setiap murid
Tanpa melihat wajah pun, guru tahu siapa yang sedang ngobrol, berisik, atau saling menggoda temannya.
Saya sering tersenyum sendiri saat mengajar. Ada satu murid yang kalau batuk saja, saya langsung tahu itu suaranya. Ketika saya berkata, “Itu suara kamu, kan?” seluruh kelas langsung tertawa. Mereka heran bagaimana mungkin telinga guru bisa setajam itu. Tapi itulah guru—pendengar yang bekerja tanpa henti.
2. 👀 Guru membaca bahasa tubuh murid
Guru bisa melihat siapa yang benar-benar paham, siapa yang pura-pura mengangguk, dan siapa yang sedang menahan kantuk sebelum jatuh ke meja.
Saya pernah memberi pertanyaan di kelas, dan satu murid mengangguk semangat. Tapi matanya kosong. “Kamu ngerti?” tanya saya. Dia menggeleng pelan dan seisi kelas tertawa. Saat itulah saya belajar, memahami murid jauh lebih penting daripada sekadar menyampaikan materi.
3. 📒 Guru lebih ingat tingkah laku daripada nilai
Nilai bisa berubah. Tapi tingkah laku lucu, unik, atau ‘ajaib’ murid, justru paling membekas.
Sampai hari ini, saya masih ingat seorang murid yang selalu datang terlambat, tapi alasan terlambatnya selalu kreatif. “Ban saya kempes, Pak.” Besoknya, “Sepatu saya ketukar.” Dan suatu hari, “Saya ikut nenek ke pasar.” Kami tertawa. Tingkahnya jauh lebih melekat daripada nilai rapor yang sudah lama hilang.
4. 😄 Guru sering menahan tawa di kelas
Kadang murid terlalu lucu, tetapi guru juga harus menjaga wibawa.
Saya pernah menahan tawa sampai meneteskan air mata karena jawaban murid yang spontan dan polos. Namun, sebagai guru, saya tetap harus tampak serius. Padahal dalam hati, saya sudah ngakak lima babak.
5. 🫱 Guru tahu siapa yang suka membantu dan siapa yang suka kabur
Guru itu peka. Bahkan tanpa bertanya, guru tahu siapa “pasukan penggerak meja” dan siapa yang langsung menghilang kalau disuruh bersih-bersih.
Sebelum kelas dimulai, saya sudah bisa menebak siapa yang akan sigap mengambil spidol, siapa yang siap bantu mengangkat barang, dan siapa yang pura-pura nyari bolpoin di tas—padahal cuma ngumpet.
6. 💛 Guru berpura-pura tegas, tapi hatinya lembut
Teguran seorang guru sering kali bukan karena marah, tapi karena sayang.
Saya pernah menegur murid yang terus bermain HP di kelas. Wajahnya langsung muram. Tapi setelah kelas usai, saya dekati dan saya bilang, “Pak guru sayang kamu. Kamu anak pintar. Jangan buang waktumu.” Dia terdiam dan matanya berkaca. Kadang, tegasan hanyalah selimut dari kelembutan.
7. 🌱 Guru diam-diam bangga melihat perkembangan kecil murid
Tidak semua guru mengungkapkan rasa bangganya. Tapi percayalah, di hati mereka, ada rasa senang yang luar biasa.
Saya sering melihat murid yang dulu pendiam, tiba-tiba berani bertanya. Murid yang dulu sering salah, kini menjawab dengan mantap. Perubahan kecil itu terasa seperti kemenangan besar. Kadang saya sampai menulisnya di buku harian saya.
8. 🎨 Guru lebih kreatif dari yang disadari
Mulai dari cara menjelaskan materi, membuat perumpamaan, sampai menenangkan kelas, guru terus berinovasi tanpa sadar.
Saya pernah menggunakan cerita super hero untuk menjelaskan jaringan komputer. Murid tertawa, tapi mereka mengingatnya sampai sekarang. Kreativitas itu muncul spontan, tanpa latihan, tanpa skrip.
9. 🧠Guru mengingat murid bertahun-tahun
Murid bisa lupa siapa gurunya, tetapi guru sering mengingat nama, wajah, bahkan cerita kehidupan muridnya.
Saya sering bertemu mantan murid di jalan. Ada yang sudah jadi pengusaha, guru, polisi, atau bapak-bapak yang menggendong anak. Begitu melihat mereka, kenangan di kelas langsung muncul seperti film yang diputar ulang.
10. 📚 Guru juga belajar setiap hari
Belajar memahami situasi kelas, belajar menghadapi karakter yang unik-unik, dan belajar mengikuti perkembangan zaman.
Saya sendiri merasa menjadi murid setiap hari. Murid mengajarkan saya ilmu baru, membuat saya tetap muda, dan menjaga saya dari kejumudan. Guru bukan hanya mengajar, tetapi juga belajar menjadi manusia.
Penutup: Guru, Profesi yang Dihidupkan oleh Hati
Fakta-fakta ini mungkin kecil, sederhana, dan tidak pernah masuk kurikulum. Tapi di balik hal-hal kecil itulah kehangatan profesi guru tumbuh.
Saya, Omjay, percaya bahwa menjadi guru adalah perjalanan panjang yang dipenuhi cerita. Cerita yang membuat kita tertawa, menangis, bangga, kecewa, bahkan tak jarang ingin menyerah. Namun, ketika melihat satu murid tersenyum karena akhirnya paham pelajaran, rasanya semua lelah terbayar lunas.
Guru bukan hanya pengajar. Guru adalah pengingat, pendengar, pelindung, penguat, sekaligus penanam harapan.
Dan semua itu bekerja dalam diam.
Jumat, 12 Desember 2025
Kisah Omjay Tentang Mobil MBG Menabrak Siswa
Kamis, 11 Desember 2025
Temu Penulis KBMN PGRI Keempat di Kota Malang Jawa Timur 21-23 Desember 2025
Minggu, 07 Desember 2025
jam kerja guru
Bebaskan Pak Guru Mansyur Pak Presiden
Jumat, 05 Desember 2025
optimalisasi google dan ai untuk guru
Kamis, 04 Desember 2025
Bagaimana Cara Agar Orang yang Benci PGRI menjadi Suka PGRI?
Selasa, 02 Desember 2025
TPG Omjay Sudah Cair, Bagaimana dengan Kawan-Kawan?
TPG Omjay Sudah Cair, Bagaimana dengan Kawan-Kawan?
Inilah 5 Alasan Mengapa TPG Anda Mungkin Belum Cair**
Alhamdulillah, pagi ini Omjay membuka aplikasi mobile banking dan mendapati kabar baik: Tunjangan Profesi Guru (TPG) sudah cair dan masuk ke rekening BNI. Dana tersebut ditransfer langsung oleh Kemdikdasmen, tepat waktu dan tepat jumlah.
Rasanya lega, bersyukur, dan tentu menjadi penyemangat untuk terus mengabdi sebagai guru.
Namun, di balik rasa syukur itu, Omjay langsung teringat banyak kawan guru yang mengirim pesan dan bertanya:
-
“Omjay, TPG saya kok belum cair?”
-
“Kok teman saya sudah cair, saya belum?”
-
“Apa yang harus saya lakukan ya Om?”
Pertanyaan ini muncul dari berbagai daerah, mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Indonesia Timur. Setiap triwulan, masalahnya hampir sama: sebagian guru TPG-nya cair, sebagian lagi tertunda.
Agar tidak terjadi kebingungan, Omjay menuliskan artikel ini agar kawan-kawan guru memahami penyebab tertundanya TPG serta langkah-langkah yang dapat dilakukan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi guru di seluruh Indonesia.
Apa Itu TPG dan Mengapa Penting?
TPG (Tunjangan Profesi Guru) adalah bentuk penghargaan negara kepada guru yang telah memenuhi standar profesional, yaitu:
-
Memiliki sertifikat pendidik
-
Memenuhi beban kerja minimal 24 jam tatap muka atau setara
-
Data valid di Dapodik dan Info GTK
-
SKTP (SK Tunjangan Profesi) telah terbit
TPG bukan bonus, bukan hadiah, tetapi hak bagi guru profesional. Namun, karena prosesnya menggunakan sistem administrasi digital yang ketat, sedikit saja ada data yang tidak sesuai, pencairan bisa tertunda.
Mengapa Ada Guru yang TPG-nya Belum Cair?
Berikut lima penyebab paling sering berdasarkan pengalaman Omjay dan diskusi dengan banyak guru di seluruh Indonesia.
1. SKTP Belum Terbit
Ini adalah penyebab nomor satu.
Jika SKTP belum keluar, tunjangan tidak bisa dicairkan.
SKTP bisa belum terbit jika:
-
Jam mengajar tidak sesuai
-
Mata pelajaran tidak linear dengan sertifikasi
-
Data belum valid atau belum disinkronkan
Banyak guru merasa sudah memenuhi syarat, tetapi ternyata SKTP belum terbit karena masalah teknis di Dapodik atau Info GTK.
2. Jam Mengajar Tidak Mencapai 24 Jam Tatap Muka
Beberapa sekolah memiliki jumlah rombongan belajar sedikit, sehingga guru tidak mendapatkan jam mengajar yang cukup.
Padahal, persyaratan pencairan TPG mengharuskan guru memiliki 24 jam tatap muka atau setara. Bila kurang, SKTP otomatis tidak bisa diproses.
Solusi yang bisa dilakukan:
-
Mengajar di sekolah lain (dengan surat tugas resmi)
-
Mengambil tugas tambahan
-
Team teaching
-
Mengajar ekskul yang diakui jamnya
Semua harus tercatat di dalam sistem.
3. Data Tidak Valid di Info GTK
Ini penyebab yang sering mengejutkan guru.
Nama yang salah satu huruf, NUPTK yang keliru satu angka, atau tanggal lahir yang tidak sama bisa membuat sistem menolak validasi.
Omjay sendiri pernah mengalami hal ini.
Nama “Wijaya Kusumah” tertulis tanpa huruf “h” menjadi “Kusuma”.
Hanya beda sedikit, tetapi SKTP tidak keluar dan TPG tertunda.
4. Mutasi, Pindah Sekolah, atau Perubahan Status
Guru yang baru pindah sekolah, baru naik pangkat, atau baru lulus PPG biasanya harus menunggu data-update tersinkron terlebih dahulu.
Perubahan status membutuhkan verifikasi ulang oleh:
-
Operator sekolah
-
Operator dinas
-
Sistem pusat
Proses berjenjang ini bisa memakan waktu, sehingga berdampak pada keterlambatan TPG.
5. Sinkronisasi Dapodik Belum Dilakukan atau Terlambat
Walaupun data guru sudah benar, jika belum disinkron secara rutin, sistem pusat tidak bisa membaca pembaruan.
Operator sekolah memiliki peran penting di sini.
Karena itu, guru dan operator harus bekerja sama agar data selalu terbarui.
Apa yang Harus Dilakukan Jika TPG Anda Belum Cair?
Berikut langkah praktis yang bisa diambil:
✔ Cek Info GTK Secara Berkala
Pastikan statusnya VALID, bukan belum valid atau data tidak ditemukan.
✔ Pastikan Jam Mengajar 24 Jam Terekam di Dapodik
Jangan hanya mengajar, tetapi pastikan jamnya tercatat.
✔ Konsultasikan dengan Operator Sekolah
Operator adalah kunci kelancaran administrasi guru.
✔ Pantau SKTP Setiap Triwulan
Jika belum muncul, segera cari penyebabnya.
✔ Jangan Diam—Kawal Data Anda Sendiri
Guru yang aktif mengawal data cenderung lebih cepat menyelesaikan masalah.
Penutup: TPG Adalah Penghargaan, Namun Administrasinya Harus Tepat
Omjay bersyukur TPG cair tepat waktu. Tetapi kebahagiaan ini belum lengkap jika masih banyak sahabat guru yang menunggu tanpa kepastian.
Semoga tulisan ini membantu kawan-kawan memahami:
-
Mengapa TPG bisa tertunda
-
Apa yang harus dicek
-
Langkah untuk memperbaiki masalah
Tetap semangat, tetap profesional, dan jangan lupa terus memperbarui data.
Semoga rezeki kita semua lancar dan berkah. Aamiin.
Salam hormat,
Omjay – Guru Blogger Indonesia
www.omjay.web.id
https://wijayalabs.com

