Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Sabtu, 10 Oktober 2020

kata pengantar buku cang ato


Cang Ato.

Nama aslinya Suharto. Nama presiden yang pernah menjadi pemimpin Indonesia di era orde baru. Saya biasa memanggil namanya dengan Cang Ato.

Beberapa waktu lalu saya dihubungi olehnya lewat aplikasi wa. Beliau meminta dibuatkan kata pengantar buku terbarunya yang berjudul GBS menyerangku. Sebuah buku yng berasal dari kisah nyata seorang guru tangguh berhati cahaya. Seorang guru yang sedang bergelut melawan penyakit langka. Beliau obati penyakitnya dengan menulis walaupun sedang berada dalam posisi tak berdaya. Siapapun akan menitikkan air mata melihat kondisinya.

Cang Ato yakin bahwa dengan menulis dapat menyembuhkan penyakitnya.

Di saat tangan tak mampu menggenggam, tubuh tak bisa didudukkan, dan kaki tak mampu dipijakkan, tidak membuat dirinya hilang harapan. Cang Ato terus menulis setiap hari hingga lupa dirinya sedang sakit tahunan. Penyakit GBS harus dilawan dengan tulisan. Itulah yang membuat saya sangat terkesan.

Cang Ato mengirimkan draft naskah buku dan sinopsisnya kepada saya lewat email. Mohon maaf saya baru sempat mengunduhnya hari ini karena kesibukan yang tiada henti. Saya sudah berjanji maka harus ditepati. Di hari Sabtu yang ceria ini, saya sempatkan membaca sedikit demi sedikit apa yang dituliskan penderita GBS ini.

Buku yang berisikan kisah kehidupan, dan pengharapan ini layak anda miliki. Isinya banyak membahas tentang perjuangan, ketegaran, keikhlasan, kesabaran, ketabahan, kebersamaan, cinta penuh kerinduan, kasih sayang yang tak terbilang, kepedulian, empati, simpati, dan semangat berkarya. Ada sejuta makna kehidupan yang membuat kita berguru kepada Cang Ato.

Penyakit Gullian Bare Sindrome (GBS) yang sedang dilawannya dengan banyak melahirkan tulisan. Inilah sebuah kisah inspiratif seorang guru yang pantang mengeluh. Penyakit langka yang dideritanya tak membuat Cang Ato putus asa.

Saya menjadi teringat ketika bertemu dengannya di hotel yang berada di jalan pemuda jakarta timur. Waktu itu saya diminta oleh pak Namin menjadi salah satu narasumbernya.

Cang Ato saya lihat sangat gagah sekali. Dengan dasi dan kemeja lengan panjang. Sudah mirip pejabat yang siap dilantik.

Siapapun tak akan mengira kalau Cang Ato akan menderita penyakit GBS yang langka itu. Sebab beliau selalu ceria dan enak kalau diajak bicara. Diskusi dang ngobrol lama dengannya akan membuat nada senang karena beliau orang yang rendah hati dan banyak ilmunya.

Suatu hari beliau mengalami serangan seperti gejala stroke. Tangannya mulai sulit digerakkan dan mulutnya  terlihat mencong. Seorang kawan yang baik hati membawanya dari sekolah ke rumah sakit Sukapura di Jakarta Utara. Mereka naik sepeda motor menuju rumah sakit.

Jari dan kaki Cang Ato kesemutan. Dokter memeriksanya. Sejak saat itulah Cang Ato dirawat di rumah sakit dan tidak bisa pulang ke rumah. Saat itulah Cang Ato berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Kisahnya snagat detail dituliskannya. Saya tak ingin membocorkannya kepada anda. Biar anda menemukan sendiri kisahnya dalam buku yang mengharukan ini.

Biaya sekali berobat 120 juta dan tidak ditanggung BPJS kesehatan. Akhirnya Cang Ato berpindah ke rumah sakit rujukan di rumah sakit Cipto Mangun Kusumo yang biasa disingkat RSCM.

Sejak itu Cang Ato tidak bisa lagi bertemu peserta didiknya. Tepatnya tanggal 19 Juli 2018. Sayapun kehilangan kontak dengan dirinya. Sebab Cang Ato tidak bisa lagi membuka ponselnya. Sampai suatu ketika saya membaca status di facebook kalau Cang Ato sakit GBS dan dirawat di rumah sakit. Tubuh yang dulu tegap dan gagah, kini terbaring lemah di kasur rumah sakit.

Suara Cang Ato hilang dan tubuhnya menjadi lumpuh. Istrinya sangat sabar menemaninya. Sementara pasien yang ada di sampingnya satu demi satu meninggalkan dunia. Pergi ke alam lainnya untuk bertemu Tuhannya.

Istri Cang Ayo sangat setia menemani suaminya di IGD. Sampai suatu ketika beliau jatuh dari kursi karena ketiduran. Untunglah tidak terjadi apa apa.

Hari demi hari dilaluinya dengan sabar tanpa bisa bicara. Cang Ato menghadapinya dengan penuh kesabaran.

Tubuh yang tadinya kekar kini memudar. Kegantengan ditarik menjadi kekeringan seperti kehilangan keindahan. Cak Ato yang dulu kuat kini menjadi lemah. Itulah kenyataan hidup yang harus diterimanya.

Ketika manusia sakit, ada 3 hal yang diambil oleh Sang Maha Pencipta. Nikmatnya makan tiada lagi. Keindahan tubuh hilang didepan mata. Dosa dosa dihapus dan membuat manusia sakit ingat akan keagungan Tuhan.

Kisah Cang Ato ini sungguh menarik hati. Anak dan istrinya sangat sabar sekali. Tak terasa air mata ini menetes. Hanyut dalam kesedihan para penderita GBS.

Terus semangat Cang Ato. Teruslah menjadi guru inspirator dan motivator kami. Teruslah menjadi guru penggerak dan menulis buku lagi bersama kami.

Sabda Rasulullah Muhammad SAW. Jaga hidupmu sebelum mati. Jaga sehat sebelum sakit. Jaga muda sebelum tua. Jaga kaya sebelum miskin. Jaga waktu luas sebelum sempit.

Kisah Cang Ato dalam bukunya ini layak sekali anda baca. Nikmatnya sehat akan terasa setelah anda membaca bukunya yang sangat inspiratif.

Saya dan teman teman komunitas sejuta guru ngeblog akan berusaha memasarkan bukunya. Keuntungannya bisa digunakan untuk biaya pengobatan Cang Ato yang sudah ratusan juta.

Dalam buku ini kita belajar bagaimana menjadi istri yang setia. Seorang anak yang meninggalkan pekerjaannya untuk menjaga ayahnya. Seorang guru yang berusaha sekuat tenaga untuk melawan penyakitnya.

Cepat sembuh Cang Ato. Teruslah menulis dan menginspirasi kami. Percayalah bahwa menulis itu menyembuhkan.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

ayok ikutan lomba blog

https://www.gurupenggerakindonesia.com/ikutilah-lomba-blog-dalam-rangka-memeriahkan-bulan-bahasa-dan-sumpah-pemuda/

Kamis, 08 Oktober 2020

Lomba Blog untuk Pendidik Tingkat Nasional Tahun 2020

Dalam rangka memeriahkan Bulan Bahasa dan hari Sumpah Pemuda, Ikatan Guru TIK PGRI bekerjasama dengan Komunitas Guru TIK/KKPI (KOGTIK) dan Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN) akan mengadakan lomba blog dengan tema

“Peran Teknologi Terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING dan LURING Menjadi Semakin Menyenangkan”.


Kegiatan lomba blog  akan dibuka dari tanggal 10 Oktober sampai 28 Oktober 2020, dan pengumuman pemenang lomba akan diumumkan tanggal 10 November 2020.

Peserta lomba blog adalah pendidik yang mengajar dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Terdaftar namanya sebagai pendidik, baik di sekolah maupun kampus.

Info lengkapnya dapat dibaca di:

https://www.gurupenggerakindonesia.com/ikutilah-lomba-blog-dalam-rangka-memeriahkan-bulan-bahasa-dan-sumpah-pemuda/


Blogger Persahabatan 
Omjay 
Menulislah Terus setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi

Jumat, 02 Oktober 2020

Menjaga komitmen dan konsistensi ngeblog

Komitmen menulis di Blog

Kemarin kita merayakan hari kesaktian Pancasila. Sekarang kita merayakan hari batik nasional. Kita memakai baju batik kebanggaan Indonesia. 


Aneka ragam corak batik. Berwarna warni menghiasi bumi. Begitu juga dengan blog yang kita kelola. Pernak pernik blog kita hiasi seiring dengan komitmen kita ngeblog.


Menjaga konsisten ngeblog tidak mudah. Saya menjaganya dengan menulis setiap hari. Tulisan di wa saya salin ke blog. Kemudian saya tambahkan foto agar tulisannya terlihat lebih menarik pembaca.


Menulis di blog itu mudah. Namun menjaga komitmen kita untuk mengupdate tulisan di blog itu yang susah. 


Beribu alasan kita sampaikan untuk membela diri. Padahal kita tak sanggup mengalahkan diri sendiri.

Yuk kita ngeblog di hari batik nasional. Keragaman itu indah. Seindah keragaman corak batik Indonesia. 


Siapa yang mampu menonjolkan keunikannya, disitulah algoritma blog akan bekerja. Blog anda dikunjungi banyak pembaca. Siapkan teh dan kopi untuk menyambut tamu-tamu anda di rumah virtual anda di dunia maya.

Content is the king

Ayo terus menulis dalam kesibukan. Berjanjilah pada dirimu untuk setia mengelola blog dan tidak meninggalkannya. Jangan biarkan blog kita penuh dengan sarang laba-laba karena tidak diupdate oleh pemiliknya.


Suatu hari nanti engkau akan tersenyum sendiri. Membaca tulisan pertamamu di blog. Seperti saya yang yang sudah 13 tahun ngeblog.

Salam blogger persahabatan.

Omjay