Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Jumat, 28 Agustus 2009

Kenapa saya Belum menabung di bank Syariah?

Jujur saja, sampai detik ini saya belum menabung di bank syariah. Dari buku-buku rekening bank yang saya miliki tak satupun yang syariah. Semuanya bank konvensional. Entahlah sampai detik ini saya belum merasakan manfaat dari keberadaan bank syariah. Saya tidak tahu, apakah banyak orang yang seperti saya ataukah tidak. Tapi yang pasti sampai saat ini, saya memang belum menabung di bank syariah. Mengapa?


jawabannya sederhana saja. AMBIGU. Apa manfaatnya Bagiku. Saya merasakan belum ada manfaat apapun yang saya dapatkan dari adanya bank syariah. Mungkin juga karena saya memang belum menabung di sana. Atau mungkin dari diri saya sendiri yang memang belum memiliki minat untuk menabung di bank syariah.

Salah satu penyebab kenapa saya tak menabung di bank syariah adalah lokasi bank syariah yang terlalu jauh dari tempat kerja dan tempat tinggal saya, dan saya lebih merasa nyaman dengan pelayanan bank konvensional. Contohnya, kalau saya perlu uang cash dalam waktu segera, maka saya dengan mudah menemukan ATM bank itu di manapun saya berada. Bila saya berbelanja, maka dengan mudah saya menggunakan ATM bank itu, dan bila saya harus mentransfer uang ke rekening lainnya, maka dengan mudah pihak bank saya hubungi hanya via handphone. Bahkan saya merasakan banget adanya internet banking. Lebih memudahkan saya dalam bertransaksi antar bank.

Saya harap para pengelola bank syariah untuk lebih optimal dalam mempublikasikan program pelayanannya sehingga banyak orang yang akan tahu bahwa menabung di bank syariah memiliki keunggulan sendiri, dan buka semata karena adanya hukum riba.

Terus terang saya merasa tertarik, dan mempelajari bank syariah setelah saya banyak membaca postingan teman-teman kompasiana tentang bank syariah. semoga saja hati saya tergerak untuk membuka rekening di bank syariah. Perlu waktu bagi saya untuk lebih mendalami plus minus menabung di bank konvensional dan bank syariah. dari postingan teman-teman itulah, saya mulai tertarik dan merasakan bawa bank syariah adalah bank yang sangat berbeda dari bank konvensional. Bukan hanya konsep bagi hasilnya yang menarik, tetapi layanan bank syariah yang unik itulah yang membuat saya jatuh hati untuk menabung di bank syariah.

Semoga saja saya berkesempatan untuk pergi ke bank syariah dan membuka rekening untuk menyimpan biaya perjalanan haji saya, dan kebutuhan transaksi lainnya. Semoga saya tak salah memilih bank syariah sebagi mitra dalam pengelolaan keuangan pribadi saya.

Salam Blogger Kompasiana

Omjay

tulisan ini bisa dilihat juga di sini

Minggu, 23 Agustus 2009

PUASA dan Lemparan Batu


Hanya sebuah kisah, sumonggo.... .

Ada seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Siang ini, sang pengusaha sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar dengan penuh rasa bangga.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain, namun ia tak terlalu memperhatikan mereka.

Tiba-tiba, dia melihat seseorang anak kecil yang melintas dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan. Dan, "buk!" Aa...h, ternyata, ada sebuah batu seukuran kepalan tangan menimpa Jaguar kesayangannya. Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.

"Cittt...." ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, dimundurkannya mobil itu menuju tempat asal batu keparat yang membuat mobil baru itu tergores. Tentu bukan masalah besar bila saja goresan itu menimpa mobil truk pengangkut barang yang biasa digunakan untuk mengangkut barang pesanan koleganya. Tapi ini jaguar! Jaguar!

Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Ditariknya anak yang dia tahu telah melempar batu ke mobilnya, dan ditunjukkannya kepada goresan yang ditimbulkannya.

"Apa yang telah kau lakukan? Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku.
Lihat goresan itu!" Teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu.

"Kamu tentu paham, mobil baru jaguarku ini akan butuh banyak ongkos di bengkel untuk memperbaikinya, " ujarnya lagi dengan kesal dan geram, tampak ingin memukul anak itu.

Si anak tampak menggigil ketakutan dan pucat, dan berusaha meminta maaf. "Maaf, Pak. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa". Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya memohon ampun.

"Maaf, Pak, saya melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti".

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi.

"Itu disana ada kakakku yang lumpuh. Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Saya tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat, tapi tak seorang pun yang mau menolongku. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan". Kini, anak kecil itu mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu.

"Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi saya tak sanggup mengangkatnya. "

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Amarahnya mulai sedikit reda setelah dia melihat seorang lelaki yang tergeletak yang sedang mengerang kesakitan. Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah.

Segera dia berjalan menuju lelaki tersebut, diangkatnya si cacat itu menuju kursi rodanya. Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut yang memar dan tergores, seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya.

"Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatan Bapak."

Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya. Ditelusurinya pintu Jaguar barunya yang telah tergores itu oleh lemparan batu tersebut, sambil merenungkan kejadian yang baru saja dilewatinya.

Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele, tapi pengalaman tadi menghentakkan perasaannya. Akhirnya ia memilih untuk tak menghapus goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat: janganlah melaju terlalu cepat, karena, seseorang akan melemparkan batu untuk menarik perhatianmu.

Sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar, dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan. Namun, adakah kita memacu hidup kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada masa buat kita untuk menyelaraskannya untuk melihat sekitar?

Tuhan akan selalu berbisik dalam jiwa, dan berkata lewat kalbu kita.

Sering kita tak punya waktu untuk mendengar, menyimak, dan menyadari setiap ujaran-Nya. Tak jarang pula kita terlalu sibuk dengan bermacam urusan, memacu hidup dengan penuh nafsu, hingga terlupa pada banyak hal yang melintas.

Suatu ketika, akan ada yang "melemparkan batu" buat kita agar kita mau dan bisa berhenti sejenak.

Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya, atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu buat kita.

Bekasi Kota Blogger

[caption id="attachment_491" align="alignleft" width="300" caption="Pre Launching Komunitas Blogger Bekasi"]Pre Launching Komunitas Blogger Bekasi[/caption]

Saya baru saja bermimpi. Mimpi di bulan Ramadhan yang suci ini. Tiba-tiba saja saya mendapatkan wangsit untuk menuliskan judul di atas. Bekasi Kota Blogger.

Dalam mimpi saya, Bekasi adalah kota dimana para warganya sudah melek ICT. Semua warga telah memiliki blog pribadi dan masing-masing orang bergabung di tempat ngumpulnya para blogger untuk saling mengisi dan memberi, berbagi cerita, berbagi berita dan keceriaan dalam sebuah blog komunitas yang bernama bloggerbekasi.com.

Kamis, 20 Agustus 2009

Langkah Sukses Membuat Karya Tulis Ilmiah


Akhir-akhir ini kita dibuat terperanjat oleh berita di koran Kompas, 27 Maret 2009 yang menuliskan bahwa banyak guru PNS yang sulit sekali untuk naik pangkat. Jumlahnya sangat fantastis atau bisa dikatakan cukup banyak. Para guru PNS di tingkat DIKDASMEN sulit mencapai pangkat di atas IV/A karena kemampuan mereka membuat karya Tulis Ilmiah (KTI) masih lemah padahal membuat KTI menjadi salah satu syarat kenaikan pangkat. Dari data Badan Kepegawaian Nasional (BKN) 2005, sekitar 1,4 juta guru berstatus PNS. Umumnya berada di pangkat III/A sampai III/D yang jumlahnya mencapai 996.926 guru. Adapun di golongan IV ada 336.601 guru, dengan rincian golongan IV/A sebanyak 334.184 guru, golongan IV/B berjumlah 2.318 guru, golongan IV/C sebanyak 84 guru, dan golongan IV/D ada 15 guru.


Mengapa banyak guru yang kesulitan dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah? Hal ini dikarenakan belum banyak guru yang memahami dan mengenal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sehingga wajar saja apabila banyak guru yang mengalami kesulitan dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Lalu mengapa membuat karya tulis ilmiah itu dianggap sulit oleh guru? Apa yang menyebabkan para guru tidak mampu untuk membuat karya tulis ilmiah? Lalu langkah apa yang harus dilakukan oleh para guru agar sukses membuat KTI?

Senin, 17 Agustus 2009

Menyambut Rombongan OSIS dari SMPN 236 Cakung Jakarta Timur
Menyambut Rombongan OSIS dari SMPN 236 Cakung Jakarta Timur

Pagi ini, Senin 17 Agustus 2009 saya mendapat tugas untuk mendampingi anak-anak melaksanakan kegiatan lintas juang OSIS yang setiap tahun rutin kami laksanakan di sekolah. Kali ini saya bertugas menyambut tamu dari sekolah SMPN 236 Cakung. Jakarta Timur. Mereka datang pada saat waktu sholat subuh tiba, dan langsung melaksanakan sholat subuh berjamaah di masjid kami yang besar.

Berbeda dengan tahun ini, tahun sebelumnya saya ditugaskan langsung mengawal anak-anak di SMPN 236 Cakung Jakarta Timur. Tahun ini saya diminta berjaga gawang. Menjadi tuan rumah untuk menyambut rombongan lintas juang OSIS dari SMPN 236 Cakung.

Antara SMP Labschool Jakarta dan SMPN 236 pada hakekatnya seperti adik dan kakak. Mengapa? Karena kami memiliki histori atau sejarah yang sama, dimana SMP Labschool Jakarta pada tahun 1992 adalah sekolah negeri dengan nama SMPN 236. Lalu SMPN 236 pindah ke Cakung dan sekolah lamanya yang di Rawamangun berubah status menjadi sekolah swasta disamakan dengan nama SMP Labschool Jakarta.

Dua sekolah bertemu di lapangan kawasan industri Pulugadung Jaktim
Dua sekolah bertemu di lapangan kawasan industri Pulugadung Jaktim

Itulah sekilas sejarah mengapa setiap tanggal 17 Agustus kita mengadakan kegiatan bareng, saling tukar menukar tempat start, bertemu di suatu lapangan besar di kawasan industri Pulogadung, beristirahat sejenak, dan saling bersilahturahmi. Setelah itu, siswa SMP Labschool Jakarta dan siswa smpn 236 Jakarta pergi berlari menuju sekolah masing-masing diiringi oleh rombongan MPK (Majelis Perwakilan Kelas). Pokoknya Lintas Juang kali ini benar-benar seru karena diiringi dengan jumlah rombongan yang cukup banyak, lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Anak-anak SMP itu terus berlari dan berlari agar lekas sampai tujuan di sekolah tercinta. Sebab telah banyak orang yang menunggu mereka para pengurus OSIS yang akan dilantik menjadi pengurus OSIS baru periode 2009-2010 menggantikan pengurus OSIS yang lama. Semangat mereka sangat tinggi sekali. Tak terlihat keletihan di wajah-wajah mereka. Mereka sangat yakin mampu berlari dari SMPN 236 Cakung, mengelilingi kawasan industri pulogadung. lalu menuju jl. Pemuda Rawamangun tempat sekolah kami tercinta.

Para Siswa berlari dengan Penuh Semangat Merah Putih
Para Siswa berlari dengan Penuh Semangat Merah Putih

Sebagai guru mereka di sekolah, saya mengacungkan dua jempol akan kehebatan anak-anak SMP ini. Mampu berlari dan terus berlari dengan semangat tinggi sambil bernyanyi-nyanyi kecil saling memberi semangat antara satu siswa dengan siswa lainnya. Itulah yang membuat energi mereka menjadi semakin berlipat ganda, karena semangat mereka adalah semangat merah putih yang selalu maju tak gentar membela kebenaran.

Lihatlah semangat mereka dalam foto-foto ini. Berbaris rapih sambil terus berlari mencapai tujuan sekolah kami tercinta dengan dikawal oleh rombongan besar yang saling memberi semangat. Semangat merah putih yang tak pernah padam dari dalam diri. Seperti terlihat dalam spanduk dan foto-foto di bawah ini.

Spanduk Pelantikan Pengurus OSIS
Spanduk Pelantikan Pengurus OSIS

Para Calon Pengurus OSIS SMP Labschool Jakarta
Para Calon Pengurus OSIS SMP Labschool Jakarta

Para Siswa SMP duduk santai menyambut kedatangan para pengurus OSIS
Para Siswa SMP duduk santai menyambut kedatangan para pengurus OSIS
Mandi Kembang menjadi Syarat dalam Pelantikan OSIS
Mandi Kembang menjadi Syarat dalam Pelantikan OSIS

Itulah sedikit cerita dari pelaksanaan kegiatan lintas juang dan pelantikan OSIS di sekolah kami. Mohon maaf bila terlihat narsis. Maklumlah Blogger sejati.

Salam Blogger Kompasiana

Omjay


wijaya

Minggu, 16 Agustus 2009

Pengelolaan Ibadah Haji Melalui Bank Syariah

Terus terang saya belum begitu banyak mengetahui tentang sepak terjang bank syariah, tetapi melihat perkembangannya yang begitu pesat dan cepat membuat saya berdecak kagum karena ternyata perbankan syariah lebih dari sekedar bank. Bukan itu saja, produk perbankan syariah membuat orang merubah gaya hidup dalam berbanking. Inilah yang pernah ditulis oleh Mas Hermawan Kertajaya bahwa Islamic Banking telah menjadi gaya hidup baru dalam berbanking. Hal tersebut dapat anda baca secara lengkap di bawah ini:

Dari taman bacaan di atas, bagi saya secara pribadi adalah bagaimana keberadaan bank syariah dapat dimanfaatkan secara luas bagi kemaslahatan umat, khususnya dalam pengelolaan ibadah haji di Indonesia. Kalau saya jadi pejabat BI atau menteri keuangan, saya akan mewajibkan para calon jamaah haji untuk menyimpan uangnya di bank syariah. Mengapa? Karena dari sektor pengelolaan ibadah haji saja, bank syariah dapat mengeruk untung yang cukup lumayan. Apalagi dengan menggunakan prinsip syariah yang diajurkan oleh ajaran agama Islam. Dengan prinsip berbagi hasil.

Ibadah haji adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Islam yang mampu untuk pergi ke tanah suci mekah. Hal ini merupakan wujud nyata dari Rukun Islam yang kelima. Namun sangat di sayangkan. Potensi besar ini belum termanfaatkan dengan baik, dan dikelola secara baik pula oleh bank syariah. Kalau saja ini bisa dikelola secara baik dan profesional oleh bank syariah, saya yakin umat Islam yang akan menunaikan ibadah haji akan mempercayakan sepenuhnya segala urusan keuangan kepada bank syariah. Bukan bank konvensional seperti sekarang ini. Sehingga tercampur baur antara riba dan sistem bagi hasil.

sayangnya, kasus pengelolaan ibadah haji sering kali membuat kita prihatin, apalagi dengan terungkapnya kasus korupsi Dana Abadi Umat (DAU) hasil dari terkumpulnya dana ibadah haji yang tersisa di departemen agama. Lalu banyaknya kasus pengelolaan ibadah haji, khususnya dalam hal keuangan semestinya membuat para pejabat terkait sudah harus berani mempercayakan pengelolaannya seratus persen ke bank syariah. Dengan demikian, bank syariah yang ada di Indonesia akan semakin kredibel, karena semakin dipercaya oleh umat Islam itu sendiri. (Wah pejabat bank konvensional pasti akan banyak yang protes nih!)

Menteri Agama DR Muhammad Maftuh Basyuni menegaskan di berbagai media masa bahwa banyak “tangan kotor” di seputar pengurusan haji. Mengapa setiap tahun urusan haji selalu bermasasalah. Ini karena tangan-tangan kotor yang menjadi masalah. Ternyata tangan saya lebih kecil dari tangan-tangan kotor itu. Sehingga tidak dapat diselesaikan dengan baik,” tegas Menag dalam sambutannya saat peluncuran Bank Mega Syariah sebagai Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) di Jakarta, Jumat malam (24/7/2009). Padahal menurut Menag, urusan haji merupakan tugas yang paling mudah bagi Depag, diantara tugas-tugas atau fungsi Depag lainnya.

Ditambahkan Menag, selain tangan-tangan kotor tersebut ada juga bank sebagai BPS BPIH yang nakal. ”Bank nakal ini memberi dana talangan bagi calon jamaah haji yang belum mampu dalam masalah dana atau keuangan. Padahal haji itu tidak perlu dipaksakan kalau belum mampu. Agama itu mudah sebetulnya,” tambah Menag. Menghadapi tangan-tangan kotor di kalangan Depag serta bank BPS BPIH yang nakal, Menag mengaku pihaknya terus melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan. Menag juga membuka diri untuk menerima saran dan kritik dari masyarakat luas seputar penyelenggaraan haji.

Dari berita itu jelas sekali kita lihat bahwa pengelolaan dana ibadah haji belum terkelola secara baik, khususnya oleh bank syariah yang ditunjuk oleh pemerintah. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah nyata agar bank syariah diberikan kewenangan penuh dalam pengelolaan keuangan ibadah haji, khususnya setoran calon jamaah haji Indonesia. Langkah-langkah itu adalah:

  1. Mewajibkan para calon jamaah haji menyetorkan dana hajinya kepada bank syariah
  2. Memberikan kebebasan penuh kepada bank syariah dalam mengelola keuangan dana haji, dengan pengawasan dari pemerintah, dalam hal ini departemen agama dan DPR.
  3. Tidak lagi menyertakan bank konvensional untuk terlibat dalam pengelolaan keuangan dana haji sehingga tidak tercampur baur antara riba dan bagi hasil
  4. Menambah operasional jumlah bank syariah yang ada sehingga membantu para calon jamah haji untuk menabung di bank syariah. Sebab masih sulit ditemukan bank syariah di tingkat pelosok daerah, khususnya Indonesia bagian Timur.
  5. Meningkatkan SDM dan profesionalisme di kalangan karyawan bank syariah sehingga umat islam percaya bahwa bank syariah adalah bank yang mampu menangani dana haji dengan baik.
Itulah beberapa langkah konkrit agar pelaksanaan pengelolaan keuangan haji dapat ditangani oleh bank syariah. Mungkinkah ini bisa terjadi? Dibutuhkan kekuatan maha dahsyat dari pimpinan negeri ini mengeluarkan kebijakannya. Semoga saja bisa terwujud. Majulah terus bank syariah. Layani umat dengan produk-produk layanan perbankan yang mudah, menarik, dan merakyat.

Salam Blogger persahabatan

Sabtu, 15 Agustus 2009

Menembus Dunia Melalui Bloggerbekasi.com

Pagi ini, Sabtu 15 Agustus 2009, saya bertemu dengan bapak Ketua RW 010 Komp. AL Jatibening Indah, Pondok Gede Bekasi. Namanya bapak Laksamana pertama TNI (purn) Poernomo. Beliau adalah seorang ketua RW baru di tempat kami yang sangat kreatif. Pada masa beliau inilah kegiatan lingkungan di RW 010 hidup kembali. Terus terang saya sangat terkesan dengan beliau. Diusianya yang sudah 60-an tahun masih memiliki semangat untuk menata lingkungan perumahan kami di Komp. AL Jatibening Indah.

Saya bertemu dengannya ketika sedang berolah raga pagi, berjalan mengelilingi lapangan olahraga yang baru saja diresmikan semalam oleh bapak Camat Pondok Gede. Seharusnya yang meresmikan adalah bapak walikota Bekasi, namun beliau berhalangan hadir. Dalam pembicaraan itu banyak hal yang kami bicarakan, dari kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) yang kami kelola dengan teman-teman sampai kegiatan menyambut HUT RI ke-64 yang akan dilaksanakan di setiap RT.

Terus terang saya sangat terkesan sekali dengan beliau, sangat energik dan bercerita banyak tentang program-program ke depan yang akan beliau dan pengurus RW lakukan. Saya pun bercerita kepada beliau bahwa kami para blogger bekasi telah membentuk sebuah komunitas blogger bekasi dibawah naungan blog agregator http://bloggerbekasi.com. Mendengar itu, beliau sangat antusias sekali dan berharap blog ini bisa menjadi kumpulan uneg-uneg warga bekasi kepada pemerintah daerah. Sekaligus menjadi media berita tentang hal-hal yang berhubungan dengan kota Bekasi. Terutama masalah sampah yang berserakan di mana-mana, dan saluran air yang selalu membuat resah warga dengan datangnya banjir ketika musim hujan tiba. Kalau sudah begitu, warga bekasi harus bersabar menerima musibah ini.

Setiba di rumah, saya pun merenung dan berpikir keras bagaimana caranya agar kota bekasi ini lebih dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, dan ada sesuatu yang khusus dan unik yang bisa dijual. Seperti dalam tulisan kang pepih yang barusan saja saya baca di bloggerbekasi.com, bahwa bila kita pergi ke sumedang orang lantas akan langsung inget tahu sumedang atau bila kita pergi ke Cirebon orang langsung inget tahu genjrot. Lalu kalau bekasi apa ya? Dodol bekasi? Gabus Pucung? atau adakah makanan unik yang membuat orang inget akan kota bekasi? Rasanya kita orang bekasi belum punya makanan yang membuat orang inget.

Akhirnya, menembus dunia maya di bloggerbekasi.com membuat saya tersulut untuk mempublikasikan kota bekasi yang memiliki nilai jualnya tersendiri, sehingga bila disebut kota bekasi orang akan mengatakan, oh kota gabus pacung atau dodol bekasi yang lebih unik daripada dodol garut. atau bekasi kota blogger. Mungkinkah terjadi? Mari kita memulainya dengan terus mengembangkan blog agregator ini sambil merayakan hari kemerdekaan RI ke-64.

Jangan lupa loh, kalau kota bekasi adalah kota Patriot. Mari berjuang mempublikasikannya dalam dunia maya, dunia tanpa batas, dan kita mulai itu di tapal batas kota Bekasi.

Salam Blogger Kompasiana

Omjay

Jumat, 14 Agustus 2009

Merayakan Kemerdekaan dengan Berbagai Kreativitas Lomba

Hari ini, Jum'at 14 Agustus 2009 sekolah kami menyelenggarakan berbagai perlombaan untuk merayakan Hari kemerdekan Republik Indonesia yang ke-64. Ada berbagai lomba yang kami adakan, dan saya postingkan beberapa foto kegiatan itu di dalam tulisan ini. Gembira dan perasaan senang terlihat dari raut wajah para siswa. dan orang tua. Termasuk juga para guru. Tetapi ada yang berbeda dalam hut RI kali ini di sekolah kami, dimana ibu-ibu WOTK (Wakil Orang Tua Tingkat Kelas) beradu lomba dalam pembuatan nasi goreng gila dan sekaligus penghiasannya. Biasanya lomba ini didisi oleh bapak-bapak para guru, namun tahun ini lombanya di rubah. Sebagai penggembira dalam acara ini dan sekaligus penikmat makanan nasi goreng, saya hanya mencicipi dan merasakan nikmatnya nasi goreng buatan ibu-ibu orang tua siswa tersebut. Kalau saja diperbolehkan oleh panitia, ingin rasanya saya menghabiskan nasi goreng yang dibuat itu. Nikmat benar rasanya. Jarang loh ada dijual nasi goreng gila seperti ini di pasaran. Nasi goreng gila made in ibu-ibu WOTK. Nasi goreng yang dibuat dari hasil kolaborasi ibu-ibu yang tergabung dalam sebuah tim. Tim nasi goreng gila dari ibu-ibu yang kreatif dalam membuat bumbu, mengolahnya dan menghias hasil masakan sehingga enak di pandang mata. Siapapun pasti akan tertarik melihatnya. Selain lomba memasak nasi goreng, ada lomba menghias buah yang diikuti oleh masing-masing perwakilan kelas. Saya salut sama anak-anak itu, mereka mampu membuat, mengiris, dan merias buahnya sehingga enak dilihat dan menggoda orang yang melihatnya untuk mencicipinya. Lihatlah foto-foto ini. Menghias Nasi Goreng Gila Made in Ibu-ibu WOTKPara Siswa Menyiapkan Buah untuk mereka HiasInilah Buah yang akan dihias oleh anak-anakPara Siswa Telah siap untuk Memotong BuahItulah beberapa berita yang saya coba postingkan untuk pembaca kompasiana. Salam Super. Omjay. Ibu-ibu WOTK Saling Bekerjasama dalam Membuat Nasi Goreng Gila

Selasa, 11 Agustus 2009

Kolaborasi Guru Menghasilkan Prestasi Tinggi

Saya tak pernah menduga kalau hasil kolaborasi saya dengan pak Dedi Dwitagama menghasilkan sebuah buku yang bermutu bagi para guru. Awalnya hanya sekedar berbagi informasi antar sesama blogger, dan tiba-tiba kami merasakan hal yang sama bahwa banyak guru yang belum memahami penelitian tindakan kelas (PTK). Waktu itu, pak Dedi mengatakan kalau di blog pribadinya banyak teman-teman guru yang sering mampir dalam postingan PTK. Itulah awal yang membuat blog pak dedi digemari oleh para guru.

Gayung pun bersambut, pada waktu itu saya pun mengalami hal yang sama. Belum memahami apa itu PTK. Saya baru denger istilah PTK ketika saya mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Pendidikan Luar Biasa di Yogyakarta tahun 2005. Saya merasakan pada saat itu betapa bodohnya saya karena belum mengetahui kalau PTK itu adalah sesuatu yang mudah dilakukan oleh guru karena guru tak perlu meninggalkan kelasnya. Dimulai dari Perencanaan yang matang, Tindakan yang menantang, Hasil pengamatan yang cemerlang, dan Refleksi diri dengan melakukan kolaborasi dengan teman sejawat yang akan menghasilkan prestasi yang gemilang. Hal itu telah saya buktikan sendiri dengan lolosnya saya menjadi finalis lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran (LKGDP) di tingkat nasional tahun 2008 di Jakarta.
Hasil perenungan yang sangat mendalam tentang PTK, membuat kami berdua, saya dan pak Dedi, akhirnya menyatukan kami untuk saling berkolaborasi membuat buku tentang mengenal PTK lengkap dengan contoh-contohnya. Juga dilampiri dengan contoh dari teman-teman guru yang telah berhasil mendapatkan juara pertama LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) di tingkat Nasional.
Pada tahun 2007 buku PTK itu sudah jadi, tetapi tak satu pun penerbit yang mau menerbitkannya, karena mereka menilai kami bukanlah dosen perguruan tinggi. Kami dianggap tak pantas membuat buku tentang penelitian. Waktu itu, saya dan pak Dedi tak berputus asa. Kami mengunjungi Prof. Dr. Conny. R. Semiawan, Guru besar UNJ dan pakar PTK. Melalui beliaulah kami diperkenalkan dengan penerbit Indeks, dan beliau bersedia untuk mengoreksi isi buku sekaligus memberikan kata sambutan dalam buku kami tersebut.
Betapa bahagianya kami pada saat itu, seperti mendapatkan semangat baru, kami pun mulai mempermak kembali isi buku, lengkap dengan karikatur, dan gambar-gambar yang mendukung. Pak Agus Sampurno, guru SD Global Jaya membantu kami membuat gambar karikaturnya, sehingga buku PTK ini terkesan ringan dan enak di baca, serta berbeda dengan buku-buku penelitian pada umumnya yang text minded (semuanya serba teks). Biasanya kalau sudah isinya teks melulu, para guru akan malas membacanya.
Tak berapa lama, datanglah ke tempat kami pak Wiranto, bagian marketing PT. Indeks. Saya katakan pada beliau bahwa saya memiliki naskah yang masih di ketik dengan word dan belum di layout. Beliau cuma tersenyum pada saat itu dan mengatakan pada kami bahwa ada bagian layout dan editor yang akan mempermak isi buku PTK bapak. Senang sekali saya mendengarnya dan saya pun percaya penuh pada indeks, penerbit buku terkenal di seluruh Indonesia.
Tidak sampai sebulan, jadilah buku itu. Lalu diperbanyak dengan jumlah terbatas dulu. Dengan desain cover yang dibuat oleh tim dari indeks. Bulan Januari 2009 buku ini di jual dan disebar ke seluruh Indonesia, dan baru satu bulan berjalan, seribu buah buku PTK telah habis terjual. Bahkan penjualannya telah melampaui target dari yang ditetapkan PT indeks. Kami pun serasa menjadi seperti selebritis. Pergi dari satu kota ke kota lainnya dan menanda tangani ibu buku dari para guru yang membeli buku kami. Karena buku kami laris, maka kami pun diminta untuk mengisi materi PTK dari kota ke kota di berbagai propinsi di Indonesia.
Kini buku PTK yang kami susun dari hasil kolaborasi guru telah memasuki cetakan keempat. Sebuah prestasi dari hasil kolaborasi. Betapa indah dan nikmatnya bila para guru saling bekerjasama. Bekerjasama dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya di kelas. Saya dan pak Dedi kini merasakan betapa enaknya berkeliling Indonesia dan menikmati benar wisata kuliner. Kami bersyukur kepada Allah, Tuhan pemilik bumi, berkat izin-Nya buku PTK yang kami susun diterima dengan baik oleh teman-teman guru, dan banyak guru yang kini telah bisa melakukan PTK di sekolahnya.
Membuat buku PTK telah mengantarkan kami berkeliling Indonesia berbagi ilmu PTK. Kami pun sadar, dan terus menerus memperbaiki isi buku kami yang kini telah menjadi buku best seller bagi para guru. Saya lihat di toko buku gramedia Jakarta, begitu banyak penulis yang berstatus dosen membuat buku PTK, dan sangat sedikit guru yang membuat buku tentang PTK. Saya pun sempat bertanya kepada penjaga toko, ternyata buku saya dan pak Dedi banyak yang membeli, Alhamdulillah.
Suatu ketika pak Dedi mendapat SMS dari Pak Wardiman (Mantan Mendiknas) yang berada di toko buku gramedia, beliau menuliskan bahwa dari sekian banyak buku tentang PTK, buku kami yang menarik dan lebih komunikatif. Bukan itu saja, pakar pendidikan seperti pak Arif Rahman turut juga memberikan kata sambutan dalam buku PTK ini. Juga ketua Jurusan Teknologi Pendidikan UNJ, Ibu Dewi turut pula memberikan dukungannya.
Sambutan pun banyak berdatangan, mulai dari Rektor UNJ, Prof. Dr. Bedjo Sujanto, Mantan Rektor UT, Prof. Dr. M. Atwi Suparman, M.Sc, dan juga Dirjen PMPTK, Dr. Baedhowi. Mereka telah memberikan sambutan dalam bentuk tertulis, dan memberikan selamat kepada kami atas keberhasilan menulis buku PTK ini, sekaligus dalam berbagi ilmu tentang PTK yang sekarang ini tengah menjadi buah bibir di kalangan para guru.
Saya dan pak dedi mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam membuat buku PTK kami menjadi berarti untuk para guru. Juga ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mengundang kami untuk menjadi pembicara PTK. Mohon maaf kalau ada kekurangan di sana-sini selama kami menjadi pembicara PTK.
Ada sebuah pembelajaran yang kami dapatkan dari proses pembuatan buku PTK, bahwa Kolaborasi guru akan menghasilkan prestasi Tinggi. Dalam PTK, kolaborasi adalah salah satu unsur penting bila ingin PTK kita berhasil. Oleh karena itu, sudah saatnya para guru saling bekerjasama, bahu membahu, memperbaiki kinerjanya sebagai guru dan turut memperkaya khasanah ilmu pendidikan di Indonesia.
Para pembaca yang budiman, Saya adalah guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang kuliah di jurusan teknologi pendidikan UNJ, dan Pak Dedi adalah guru Matematika yang berkuliah di jurusan Manajemen Pendidikan UNJ. Kolaborasi dari disiplin ilmu yang berbeda justru membuat kami merasakan betapa pentingnya kolaborasi antar disiplin ilmu. Majulah terus wahai teman-teman guru. Ciptakan terus pembelajaran yang bermutu melalui PTK yang dilakukan sendiri oleh para guru. Kalau bukan guru yang melakukan PTK, lalu siapa lagi?
Salam Blogger persahabatan

Wijaya Kusumah (Omjay)

Senin, 10 Agustus 2009

Menulislah Sebelum Tidur

Ada sebuah kebiasaan yang senantiasa saya lakukan sebelum tidur. Apakah itu? Kegiatan tulis menulis. Kegiatan ini tanpa terasa sudah saya lakukan setelah saya menyelesaikan kuliah S1 saya di IKIP Jakarta.

Menulis, ya cuma menulis walaupun cuma satu lembar. Rasanya seperti belum makan kalau tidak menulis. Dengan menulis saya bisa menginstropeksi diri saya sendiri pada hari ini. dari mulai bangun tidur sampai mau tertidur lagi. Pokoknya tangan ini gatal kalau sehari saja tidak menulis.Seperti manusia yang belum makan.

Bagi saya tiada hari tanpa menulis, dan bila saya mau tertidur, maka saya akan mengusahakan diri untuk bisa menulis hari ini. Menulis apa saja yang saya sukai dan kuasai. Menulis apa saja yang tiba-tiba terlintas di otak. Menulis apa saja dengan niat untuk saling berbagi. Sebab saya menulis bukan untuk diri saya sendiri saja, tetapi juga untuk orang lain. Oleh karena itu tulisan yang harus saya buat adalah tulisan yang komunikatif yang membuat para pembaca tulisan saya merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan. Pokoknya tulis, dan jangan takut untuk menulis.

Pekerjaan menulis sebenarnya pekerjaan mudah, bahkan menurut saya sangat mudah. Menulis menjadi susah manakala kita tak sering melakukannya atau jarang melakukannya. Ibarat kita menyetir mobil, tentu kita akan kaku setelah lama tak menyetir mobil. Demikian pula dengan kegiatan tulis menulis. Menulis akan lancar bagaikan air mengalir manaka kita telah membiasakan diri menulis setiap hari. Menulis sebelum tidur, atau menulis kapan saja dan dimana saja asalkan membuat diri kita bisa berbagai kepada orang lain, itu sudah merupakan kenikmatan tersendiri.

Bagi anda yang belum terbiasa menulis, mulai saat ini biasakanlah menulis setiap hari dan menulislah sebelum tidur. Ketika anda telah terbiasa menulis, maka anda akan mendapay

Kamis, 06 Agustus 2009

Bangkitnya Komunitas Blogger Bekasi

Tiba-tiba saja kami merasakan perasaan yang sama ketika bertemu dengan teman-teman sesama blogger yang berasal dari kota Bekasi. Sebuah perasaan yang ingin membangkitkan komunitas blogger Bekasi. Rasanya kita merasakan bahwa kota bekasi adalah kota industri yang keberadaannya sangat unik dan diperhitungkan bagi naik turunnya perekonomian negeri ini.

Di kota bekasi, banyak perumahan terkenal di bangun, pabrik-pabrik didirikan, dan banyak mall-mall atau pusat perbelanjaan terkenal berdiri di kota ini. Bahkan, banyak yang belum enjoy bila belum menginap di hotel Horisan Bekasi dan berkunjung ke Islamic Center Bekasi.

Penggagas Komunitas Blogger Bekasi

Penggagas Komunitas Blogger Bekasi

Kota bekasi adalah kota patriot. Kota yang terkenal ketika penyair Chairil Anwar melantunkan puisi antara karawang bekasi. Kota bekasi adalah kota yang berada di pinggiran timur kota Jakarta, dan banyak orang bekasi yang bekerja di Jakarta. Namun, keunikan dan kehebatan kota Bekasi belum terlihat di dunia maya. Kekuatannya masih terasa sendiri-sendiri. Oleh karena itu kami, para blogger kompasiana, yang dimotori oleh mas yulyanto, mas aris, mas irfan, mas rawi, dan saya sendiri, omjay berkomitmen untuk membangun blog komunitas blogger bekasi yang mempunyai misi memperkenalkan keunikan kota bekasi dan potensi penduduknya yang senang bergotong royong dalam membangun kota patriot bekasi ke arah yang lebih baik. Memberikan masukan kepada para pejabat pemda bekasi dan Membangun tali silahturahim di antara sesama blogger bekasi, baik di dunia maya maupun dunia nyata. Kegiatannya sederhana saja. Kumpul-kumpul, sambil makan bareng, menikmati musik, dan ngobrol-ngobrol membuat kegiatan sosial dan rekreasi keluarga. Mempublikasikan tempat-tempat rekreasi , dan shopping yang cocok untuk dikunjungi para wisatawan lokal dan manca negara. Pokoknya, kegiatannya dirancang dari kita, oleh kita dan untuk kita. Tentu saja, dengan mengundang para pejabat di pemda bekasi.

Dengan visi membangkitkan para blogger bekasi yang berasal dari kota patriot untuk berasama-sama membangun kota bekasi ke arah yang lebih baik. Bersih, hijau, berbunga, dan sebagai kota yang ramah lingkungan. Tidak seperti sekarang, yang dijuluki kota pembuangan sampah dan sulit sekali mendapatkan piala Adipura. Ayo para blogger, kita join yuk! Komunitas ini didukung juga oleh kang pepih selaku admin kompasiana.com loh!. Juga didukung oleh para aktivis blogger Cikarang, mas amril dan mas eko.

Dengan dibentuknya komunitas Blogger Bekasi, diharapkan bagi anda yang berdomisili di bekasi dan sekitarnya untuk bergabung dalam komunitas ini. Insya Allah dalam waktu dekat ini, komunitas kota bekasi akan bertemu dengan walikota dan bupati bekasi serta melaunching blog pertamanya dengan nama bloggerbekasi.com pada tanggal 17 Agustus 2009. Masukan dan saran dari teman-teman sangat kami nantikan agar komunitas blogger bekasi menjadi besar. Siapa tahu, di pesta blogger 2009 nanti, komunitas kita terpilih menjadi komunitas blogger terbaik, mengalahkan cah andong yang terkenal itu.

Semoga komunitas blogger bekasi ini terus berkembang dan dapat memberikan banyak masukan kepada para pejabat pemda bekasi dalam menjalankan program-programnya. Buat teman-teman blogger kompasiana yang berdomisili di bekasi dan belum bergabung, mari ramaikan komunitas blogger bekasi.

Salam blogger Persahabatan

Omjay