Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Rabu, 30 September 2009

Sertifikasi guru antara Anugerah dan Musibah

Kemarin, saya mendapatkan telepon dari teman kuliah di pascasarjana UNJ. Namanya Diah Alfaningtyas. Saya biasa memanggilnya Mbak Poppy. Beliau adalah guru berprestasi tingkat nasional tahun 2007 yang pernah diundang oleh Presiden SBY ke istana. Ada kabar buruk tentang pengelolaan sertifikasi guru. Temannya mbak Popi sudah 2 bulan ini gelisah, karena berkas-berkas sertifikasi gurunya hilang entah kemana. Sementara teman-teman guru lainnya berkasnya sudah masuk. Temannya mbak Popi itu sudah ke sana kemari mencari berkasnya itu, tetapi tetap tidak ditemukan. Beliau sangat cemas karena berkas-berkas itu adalah berkas-berkas yang asli, sebab untuk sertifikasi guru sekarang ini, semua berkas harus asli. Termasuk semua ijasah yang pernah didapatinya di perguruan tinggi atau universitas.

Kabar buruk kedua, sebelum lebaran saya mendapatkan komentar dari ibu Sri Nurhayati, dengan No.peserta sertifikasi 08026108710410, No.sertifikat pendidik 090808702783. Dalam komentarnya beliau menuliskan, Hingga saat ini saya masih dibuai harapan menunggu pencairan TPP, di mana teman2 yg lulus th 2007 mereka sudah bersuka-cita menerima tunjangan yg sudah cair untuk kesekian kalinya, sementara saya dan teman2 seangkatan hingga detik ini tunjangan yg sangat kami harapkan masih dalam bayang2 mimpi. Kami sangat berharap kepada para pejabat terkait dg masalah ini sgr dapat merealisasikan apa yg sudah menjadi hak kami, karena saat ini uang tsb betul2 sangat kami butuhkan demi kelangsungan hidup kami baik secara profesi maupun secara individual. Demikian, semoga para pejabat terkait tergugah hatinya untuk segera mencairkan tunjangan tsb sebelum hari raya Idul Fitri 1430 H. Terimakasih.

Lalu beliau mengirimkan kabar buruk kembali kepada saya,

Yth Bpk Wijaya Kusumah. Kabar terakhir yang saya dengar, kesalahan terletak pada beberapa guru yg sudah dinyatakan lulus, namun masih memiliki kekurangan jam mengajarnya, yakni kurang dari 24 jam. Mengapa kesalahan tersebut baru terdeteksi ketika saya dan teman-teman berada pada puncak harapan akan cairnya tunjangan tsb, seperti yang sudah dinikmati oleh teman-teman saya yg lulus tahun sebelumnya. Apakah alasan ini sengaja dicari untuk menghambat pencairan tunjangan yg sudah menjadi hak kami? Seandainya betul kesalahan hanya terdapat pd beberapa orang guru, lalu di mana letak keadilan? Mengapa kami yg sudah nyata2 lulus dg baik disamaratakan dengan yg lulus dg catatan masih kurang jam mengajarnya? Begitukah karakteristik kaum birokrat di Indonesia? Oh iya, saya guru di sebuah SMP Negeri di Kota Bogor. Terima kasih atas responnya. Kota Bogor memang selalu beberapa langkah ketinggalan dari kota2 dan kabupaten2 mana pun dalam segala hal, lebih2 kalau sudah menyangkut urusan pencairan tunjangan, pembayaran rapel kenaikan gaji dan sejenisnya.

Menganalisis dua kasus di atas, nampaknya ada sesuatu yang harus diperbaiki dalam administrasi pengelolaan sertifikasi guru. Sebab kedua masalah diatas seringkali menimpa para guru. Mereka kebingungan hendak kemana mencari informasi. Ada yang sudah lulus tetapi belum dapat pencairan tunjangan dan ada yang belum dinyatakan lulus lalu berkasnya hilang.

Saya tak mau saling menyalahkan. Saya hanya ingin mencari solusi. Nampaknya memang ada hal-hal yang harus dibenahi. Ada informasi dan komunikasi yang belum nyambung antara pengelola dengan para guru yang mengikuti sertifikasi guru.

Buat mereka yang telah mendapatkan tunjangan profesi (TPP) tentu ini merupakan anugerah, tetapi buat guru yang belum mendapatkan tunjangan dan berkasnya hilang ini merupakan musibah.

Sertifikasi guru memang melelahkan. Saya pun pernah mengalaminya ketika berkas saya hilang tak jelas kemana. Masing-masing pengelola saling menyalahkan. Pihak Pemda menyalahkan UNJ, dan UNJ menyalahkan pihak Pemda. Karena tak menemukan solusi, saya langsung pergi ke dirjen PMPTK depdiknas Senayan. Begitulah yang saya alami. Namun, berkat kerja keras dan pantang menyerah, akhirnya saya bisa juga dinyatakan lulus sertifikasi guru dan sudah menerima TPP. Setelah saya mengikuti PLPG di fakultas Teknik UNJ. Dari semua peserta PLPG itu, belum semua mendapatkan tunjangan sertifikasi guru. Mereka juga masih bingung kemana lagi harus mencari informasi.

Sertifikasi guru nampaknya harus dievaluasi dan dibenahi sistem administrasinya. jangan sampai ada terjadi ketidakadilan. Semoga saja mendiknas yang baru nanti, dapat membenahi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada sertifikasi guru. Sertifikasi guru harus menjadi anugerah bagi para guru untuk menjadi guru profesional dan bukan musibah.

Salam Blogger Kompasiana

Omjay

Sabtu, 19 September 2009

Hari ini adalah hari terakhir kita di bulan suci Ramadhan 1430 H. Ada perasaan sedih karena akan ditinggalkan bulan Ramadhan. Namun, ada secercah kebahagiaan karena sebentar lagi kita akan menuju detik-detik kemenangan. Kemenangan mengendalikan hawa nafsu. Kemenangan diri untuk mendapatkan ridho ilahi Robbi. Sebulan penuh lamanya kita berpuasa dan kini kita akan memasuki detik-detik pintu kemenangan. Kemenangan hakiki melawan diri kita sendiri.


Ibarat kita berlomba lari marathon, satu persatu peserta gagal di tengah jalan. Hanya beberapa pelari saja yang sanggup mencapai pintu finish. Begitupun dengan ramadhan ini. Hanya mereka yang beriman dan beramal sholeh yang akan memasuki gerbang ketakwaan. Mereka telah mendapatkan hadiah di malam yang indah. Malam Lailatul Qodr. Malam yang lebih indah dari seribu bulan. Malam yang hanya orang-orang tertentu saja yang merasakan datangnya malam lailatul Qodr. Mereka adalah manusia pilihan Allah. Mereka adalah manusia yang mampu mengalahkan dirinya sendiri. Mengendalikan hawa nafsunya dan tidak terjebak dengan kenikmatan dunia.

Mungkin kita salah satu dari mereka yang mendapatkan malam kemuliaan itu. Mungkin kita salah satu yang terpilih oleh Allah di bulan Ramadhan ini. Semua itu akan terjawab oleh diri kita masing-masing, apabila kita telah menemukan kemulian jiwa dalam diri kita. Mampu bertanya pada diri sendiri, apakah di bulan ramadhan ini kita telah mmpu mengendalikan diri? Menjadi orang yang takwa sesuai dengan tujuan berpuasa?.

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang terdahulu, agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah ayat 183).

Hari terus berganti hari. Ramadhan akan segera pergi meninggalkan kita beberapa saat lagi. Mungkin banyak dosa yang telah kita perbuat antar sesama kita. Tak terkecuali warga bloggerbekasi ini. Dari lubuk hati yang terdalam. Mohon maaf lahir dan batin bila ada tulisan omjay yang kurang berkenan di hati.

Menjelang hari kemenangan, Omjay mengucapkan Selamat Hari Raya idul Fitri 1430 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua menjadi sang pemenang di dalam bulan Ramadhan tahun ini.

Salam Blogger persahabatan

Omjay

Detik-Detik Menuju Kemenangan

Hari ini adalah hari terakhir kita di bulan suci Ramadhan 1430 H. Ada perasaan sedih karena akan ditinggalkan bulan Ramadhan. Namun, ada secercah kebahagiaan karena sebentar lagi kita akan menuju detik-detik kemenangan. Kemenangan mengendalikan hawa nafsu. Kemenangan diri untuk mendapatkan ridho ilahi Robbi. Sebulan penuh lamanya kita berpuasa dan kini kita akan memasuki detik-detik pintu kemenangan. Kemenangan hakiki melawan diri kita sendiri.

Ibarat kita berlomba lari marathon, satu persatu peserta gagal di tengah jalan. Hanya beberapa pelari saja yang sanggup mencapai pintu finish. Begitupun dengan ramadhan ini. Hanya mereka yang beriman dan beramal sholeh yang akan memasuki gerbang ketakwaan. Mereka telah mendapatkan hadiah di malam yang indah. Malam Lailatul Qodr. Malam yang lebih indah dari seribu bulan. Malam yang hanya orang-orang tertentu saja yang merasakan datangnya malam lailatul Qodr. Mereka adalah manusia pilihan Allah. Mereka adalah manusia yang mampu mengalahkan dirinya sendiri. Mengendalikan hawa nafsunya dan tidak terjebak dengan kenikmatan dunia.

Mungkin kita salah satu dari mereka yang mendapatkan malam kemuliaan itu. Mungkin kita salah satu yang terpilih oleh Allah di bulan Ramadhan ini. Semua itu akan terjawab oleh diri kita masing-masing, apabila kita telah menemukan kemulian jiwa dalam diri kita. Mampu bertanya pada diri sendiri, apakah di bulan ramadhan ini kita telah mmpu mengendalikan diri? Menjadi orang yang takwa sesuai dengan tujuan berpuasa?.

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang terdahulu, agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah ayat 183).

Hari terus berganti hari. Ramadhan akan segera pergi meninggalkan kita beberapa saat lagi. Mungkin banyak dosa yang telah kita perbuat antar sesama kita. Tak terkecuali warga bloggerbekasi ini. Dari lubuk hati yang terdalam. Mohon maaf lahir dan batin bila ada tulisan omjay yang kurang berkenan di hati.

Menjelang hari kemenangan, Omjay mengucapkan Selamat Hari Raya idul Fitri 1430 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua menjadi sang pemenang di dalam bulan Ramadhan tahun ini.

Salam Blogger persahabatan

Omjay

Jumat, 18 September 2009

Mudik Bagi Seorang Blogger

Sudah menjadi tradisi di Indonesia, banyak orang berlebaran di kampung halamannya sendiri. Pulang mudik ke kampung halaman. Tak peduli jaraknya sangat jauh dan kemacetan terjadi di jalan , asalkan bisa mudik ke kampung halaman sudah sebuah kebahagiaan tersendiri.

Pernah suatu ketika saya bertanya kepada tetangga saya yang pulang mudik ke Malang dengan kereta api. Pak, apakah bapak tidak capek mudik dengan kereta api? Kan kereta api itu padat banget penumpangnya? Apakah bapak lebih baik tidak usah mudik saja? Begitu pertanyaan saya kepada Pak Wijan tetangga saya di rumah. Jawaban beliau sungguh di luar dugaan saya. Beliau mengatakan justru itu kenikmatan mudik, bercampur baur dengan padatnya penumpang lain. Rasanya kurang seru kalau mudik tidak banyak orang. Begitu kata pak Wijan suatu ketika kepada saya. (Saya pun terbengong-bengong mendengar jawaban beliau).

Mudik memang sudah menjadi primadona di negeri ini. Bahkan hampir semua stasiun televisi menayangkannya secara langsung (live) informasi tentang mudik. Bahkan, mudik sekarang ini telah menjadi trend media hiburan tambahan di akhir ramadhan atau suasana lebaran yang justru menuai pendapatan bagi pihak yang kreatif memanfaatkan moment mudik ini. Kita bisa lihat dengan mata telanjang berbagai logo sponsor di pasang sepanjang jalur mudik. Turut neramaikan suasana mudik.

Sebagai orang yang tiap tahun juga ikut mudik, saya pun mengalami suasana mudik itu. Untunglah kampung halaman saya dekat, hanya di Bandung. Dengan adanya tol cipularang, jarak jakarta-bandung terasa semakin dekat. Mudik pun berubah menjadi musik, karena sepanjang perjalanan itu, kami sekeluarga menikmati musik yang mengantarkan kami sampai ke tujuan. Pokoknya mudik semakin asyik dengan adanya musik. Apalagi bila stok makanan dan minuman di mobil cukup, hehehehe.

Bagi anda yang belum merasakan mudik alias tidak punya kampung (kasihan dech loh!) sebaiknya anda berlibur ke pusat-pusat wisata atau pergi bersilahtrurahmi dengan kerabat dekat. Sebab akan bete bila anda cuma berada di rumah, apalagi bila suasana rumah anda sepi karena tetangga kanan kiri sudah pada mudik.

Mudik memang kejadian luar biasa yang harus diliput. Suasana mudik yang ramai membuat kita terhibur dari kemacetan dan molornya jadwal penerbangan atau kereta api. Membuat kita harus lebih kreatif mensiasati suasana mudik itu bila terjebak dalam kemacetan atau hal lainnya.

Bagi anda yang seorang blogger, mudik menjadi keasyikan tersendiri untuk mendapatkan berita. Menjadi keasyikan sendiri untuk memberikan berita dari warga sipil yang independen dalam dunia jurnalistik. Dia bisa bercerita panjang lebar tentang perjalanannya menuju kampung halaman. Berita yang dia posting tentu dengan gaya bahasanya sendiri dan tidak harus menggunakan bahasa baku seperti media arus utama. Di sinilah letak kemerdekaan seorang blogger. Dia bisa cerita apa saja seputar mudik di blog pribadinya.

Dengan niat untuk berbagi, seorang blogger akan dengan senang hati memberitakan apa yang dialaminya dalam blog pribadinya itu. Bisa narsis sedikit di dalam suasana kemacetan seperti di pantura atau bisa narsis sedikit ketika pesawat terbang terpaksa harus delay beberapa jam. Tentu sangat menjengkelkan apabila kita harus menunggu berjam-jam menunggu transportasi yang akan mengangkut kita. Tetapi bagi seorang blogger, proses menunggu itu akan menjadi keasyikan tersendiri. Dengan kreativitasnya menulis, kejengkelan bisa menjadi media curhat, media hiburan, dan media sharing.

Pernah ada kawan saya yang memposting beritanya di stasiun kereta api gambir. Teman saya yang blogger itu menceritakan suasana stasiun gambir yang diserbu ribuan penumpang lengkap dengan foto dan suasananya. Melalui tulisan teman saya itulah, konon katanya banyak orang yang akhirnya tidak jadi mudik dengan kereta api, dan memilih alternatif transportasi lainnya.

Mudik bagi seorang blogger akan jadi keasyikan tersendiri. Dia akan lebih kreatif menceritakan dan memposting apa-apa yang diketahuinya melalui blog pribadinya. Oleh karena itu, jangan lupa ya senjata para blogger. Laptop lengkap dengan koneksi internet yang mobile dan kamera yang telah menyatu dalam tas ranselnya. Kalau kamu yang sudah punya blackberry, wah enak banget tuh, kamu bisa merubah status facebookmu setiap saat. Sudah gitu blackberrymu bisa jadi petunjuk kalau kamu nyasar di jalan pada saat mudik. Dengan kecanggihan ICT saat ini, membuat para blogger menjadi lebih kreatif dalam menyajikan beritanya.

Pokoknya choi, mudik bagi seorang blogger akan menjadi keasyikan tersendiri. Seperti saya saat ini. Kemacetan di Nagrek menuju Garut membuat saya lebih kreatif menuliskan postingan ini. Hati-hati lewat nagrek, jalan terjal dan berliku. Sudah gitu padatnya bukan main choi. Itulah sedikit sharing dari perjalanan saya ke tempat kakak ipar dari Bandung menuju Garut.

Selamat mudik, dan sebarkan suasana mudik melalui postingan yang mencerahkan dari blog pribadimu. Hati-hati di jalan dan awas banyak copet dan orang jahat berkeliaran di sekelilingmu. Jangan sampai perlengkapan bloggermu berpindah tangan kepada orang-orang yang kurang bertanggungjawab. Tetap awas dan waspada.

Waspadalah!!!, Waspadalah!!!, Waspadalah!!!.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Rabu, 16 September 2009

Pengalaman Pertama Menabung di Bank Syariah

Hari ini adalah pengalaman pertama saya menabung di bank syariah. Setelah banyak membaca artikel teman-teman tentang bank syariah, membuat saya tergoda untuk menabung di bank syariah. Sesuatu yang dulu saya anggap sulit karena letak yang agak jauh dengan tempat kerja maupun tempat tinggal. Namun, karena didorong oleh perasaan cinta dan minat yang tinggi untuk menabung di bank syariah, akhirnya hari ini saya resmi menjadi nasabah bank syariah.


Ketika pertama kali memasuki bank Muamalat capem Rawamangun saya agak sungkan juga. Sebab di kantor ini tak saya lihat petugas wanita yang menggunakan kerudung, tetapi saya justru dilayani oleh petugas bank yang hampir semuanya laki-laki. Dalam bayangan saya, saya akan dilayani oleh para wanita cantik yang mengenakan kerudung dengan senyuman yang manis. Namun, hayalan itu tak sama dengan kenyataan, di bank ini saya mendapatkan pelayananan dari seorang petugas yang melayani saya dengan baik. Melayani setiap pertanyaan saya dan membantu saya memperoleh informasi penting seputar plus minus menabung di bank syariah.

Nama petugas itu adalah Mas Ary Supriyanto. Itu saya lihat dari papan nama yang menempel dalam pakaian seragam tugasnya. Tutur katanya yang sopan dan pelayaan yang prima kepada saya sebagai seorang nasabah baru bank syariah, membuat saya merasakan sebuah pelayanan yang berbeda dari bank konvensional manapun. Lalu yang membuat saya lebih sangat terkesan adalah mas Ary ini merangkap juga sebagai petugas keamanan bank syariah. Jarang sekali saya dapati ada petugas yang merangkap sebagai security maupun administrasi. Keduanya mampu dia jalankan dengan baik. Hebat, sungguh hebat.

Dengan penuh kesabaran, mas Ary menuntun saya untuk menunggu proses penyelesaian administrasi, memfotocopy KTP saya, memberikan saya ATM Bank Syariah, dan memberikan saya nomor untuk menunggu di panggil. Tak berapa lama, no saya pun dipanggil. Petugas kasir wanita yang ramah memberi saya salam dan meminta saya untuk memberikan uang yang akan di tabung.

Setelah saya mendapatkan bukti setoran, kembali saya didampingi mas Ary untuk menganti pin ATM saya dan melihat langsung uang yang masuk di ATM. Subhanallah, ternyata proses menabung di bank syariah cepat dan mudah. Saya tak perlu menunggu terlalu lama dan sangat mudah sekali menggunakan pelayaan yang ada di bank syariah, seperti sms banking, dan lain sebagainya.

Harapan saya, pelayanan yang baik seperti ini harus terus dipertahankan dan dievaluasi. Bank Syariah harus menjadi contoh untuk bank lainnya bagaimana mengelola uang umat dengan sistem bagi hasil. Mampu meyakinkan masyarakat bahwa pelayanan kami jauh lebih baik daripada pelayanan bank konvensional. Lalu membuka bank syariah sebanyak-banyaknya di setiap tempat atau lokasi yang strategis untuk menabung. Memudahkan para nasabah untuk rutin menabung dan melakukan pelayanan lainnya di bank syariah.

Menabung di bank syariah memang mudah. Tetapi untuk bisa sadar diri untuk segera menabung di bank syariah bukan pekerjaan mudah. Perlu kesadaran dari hati. Masalah lainnya adalah kurangnya publikasi yang merata dan jelas ke calon nasabah membuat orang menganggap menabung di bank syariah sama saja dengan menabung di bank konvensional. Padahal jelas-jelas sangat berbeda. Perbedaan itu saya rasakan dari mulai pelayanan membuka rekening nasabah baru sampai mereka yang mengambil kembali uangnya. Saya perhatikan itu dengan seksama selama saya berada di bank muamalat capem Rawamangun.

Dalam bagian belakang buku ATM saya tertuliskan:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba jika kamu orang-orang yang beriman”. QS: Al Baqarah ayat 278.

Akhirnya, mohon doa para pembaca semua agar tabungan saya di bank syariah terus bertambah. Dengan nomor rekening shar-e 920.63 412 99 di bank muamalat, semoga saya dapat terus menabung di bank syariah ini. Mampu menyisihkan penghasilan saya setiap bulannya, dan bisa menunaikan ibadah haji yang saya dambakan. Semoga Allah mengabulkan doa-doa hambanya yang berserah diri. Amiin. Amiin ya Rabbal alamin.

Salam Blogger Kompasiana

Omjay
wijaya

Selasa, 15 September 2009

Kisah Nyata

Kisah Nyata

Kisah dari sebuah Universitas di Jakarta tentang
seorang gadis muda yang baru meninggal bulan lalu.
Namanya Samara. Dia meninggal karena tertabrak truk..
Samara punya seorang pacar namanya Ari.
Samara punya julukan miss ring-ring karena hobi banget berteleponan.
Kamu tidak akan pernah
melihat Samara tanpa handphone nya.
Keluarga Samara pun tahu
hubungan mereka. Ari sangat dekat dengan
keluarga Samara (bayangkan hubungan mereka).. Sebelum
dia meninggal dia sering dengan nada bercanda berkata pada teman2 nya "
Kalo gua meninggal tolong kuburkan gua sama handphone
gua "
dia juga mengatakan hal yang sama kepada orangtuanya. .

Setelah Samara meninggal tidak ada yang dapat
mengangkat peti matinya. Saya juga berada disana.
Banyak orang termasuk saya yang mencoba
tapi tetap tidak bisa. Akhirnya mereka memanggil
"orang pintar". Dia memegang sebatang kayu dan mulai
berbicara sendiri perlahan. Setelah beberapa menit
orang pintar itu berkata
"gadis ini kehilangan sesuatu disini" Lalu teman2
Samara berkata kepada orang pintar itu tentang
keinginannya untuk dikubur dengan handphonenya.
Kemudian mereka membuka kembali peti mati nya dan
menaruh handphone beserta simcardnya. Setelah itu
mereka mencoba untuk mengangkat kembali peti matinya.
Peti mati itu dapat diangkat dan dipindahkan ke mobil
jenazah dengan mudah. Kami semua yang melihat ini
sangat kaget..

Keluarga Samara tidak memberitahukan tentang kematian
Samara kepada Ari... Setelah 2 minggu kematian Samara,
Ari menelepon mama Samara dan
berkata " Aku akan ketemu Samara tapi jangan katakan pada
Samara bahwa aku akan datang, aku ingin membuat
kejutan untuknya "
Mama Samara menjawab " Datanglah dahulu, tante ingin
memberi tahu sesuatu. " Setelah Ari datang, mereka
memberitahukan tentang kematian Samara.
Ari mengira mereka sedang bercanda, dia hanya tertawa
dan berkata " Jangan bercanda, bilang pada Samara
untuk keluar, aku membawa sesuatu untuk nya."
Akhirnya mereka membawa Ari ke kuburan Samara. Lalu
Ari berkata " Ini tidak mungkin. Kami berbicara
kemarin. Dia masih tetap menelepon. " Ari
sangat terkejut.
Tiba-tiba handphone nya berbunyi, "Lihat ini dari
Samara, lihat ini..." Ari memperlihatkan handphone nya
ke keluarga Samara, dan mereka
menyuruh Ari untuk menjawab. Ari menjawab telepon itu
dengan memakai speaker. Mereka semua mendengar
pembicaraan itu dengan sangat jelas &
jernih, tidak ada gangguan apapun. Dan itu benar2
suara Samara dan sangat tidak mungkin ada orang lain
yang memakainya karena Sim Card nya sudah dikubur
bersama Samara.
Mereka semua sangat terkejut dan memanggil "orang
pintar" untuk membantu mereka lagi..
"Orang pintar" itu membawa teman nya untuk mencari
jawaban atas keanehan ini. orang pintar dan teman nya
itu bekerja selama 5 jam. Dan mereka menemukan
jawabannya.. ...

TELKOMSEL mempunyai signal yang terbaik. Kemanapun kamu
pergi,jaringan nya selalu ada
(he...he..he. ..he.....he. .)

Ga pernah dalam hidup ini gue baca email kayak gini...
Buang waktu 5 menit hanya untuk baca seperti ini....
Sekarang giliran elo deh... ^_^
Huahahahahaha. ...
UNTUK HILANGIN STRESS AMA KERJAAN DEHHHHHHHH

Jumat, 11 September 2009

Bubar yang Lagi Nge-Trend

Buka puasa bareng alias bubar sekarang ini lagi nge-trend. Banyak orang yang tidak buka puasa di rumah, tapi bubar di luar rumah. Alhasil hampir semua rumah makan dari kelas warteg sampai kelas restoran atau mal-mal yang di dalamnya ada tempat untuk makan, akan penuh pengunjung pada saat-saat menjelang buka puasa. Tradisi ini seakan menjadi trend tersendiri, dan sayang kalau kita melewatkannya.

Acara bubar ini biasanya sangat diminati. Apalagi saya, yang memang dalam bulan ramadhan ini penuh sekali jadwal bubar-nya. Entah kenapa, saya hitung-hitung sudah lebih dari 15 kali saya mengikuti acara bu-bar di bulan ramadhan ini. Mulai dari bubar sama teman-teman sd, teman-teman smp, teman-teman sma, teman-teman kuliah, temen-temen kantor, temen-temen blogger, dan lain-lain. Pokoknya dalam sebulan ini jadwal bubar saya penuh. hehehhe.

Belum lagi, bila senin nanti 14 September 2009 saya ikutan bubar atau buk-ber kompasiana di dapur sunda. Makin bertambah saja jadwal bubar saya, dan semakin bulat saja badan ini. hehehe. Jangan lupa datang yah, omjay pengen banget loh ketemu temen-temen kompasiana.

Bubar yang lagi nge-trend harus kita sikapi secara positif. Dia bisa menjadi media silahturahmi dan saling berkomunikasi di antara kita. Namun sayangnya, terkadang bubar suka lupa waktu. Sampai-sampai banyak temen-temen yang sholat magribnya kelewat. Kalau sudah begini, bisa kacau deh sholat lima waktu kita. Oleh karena itu, omjay menyarankan, bila nada mengikuti bubar, pastikan tempat itu ada tempat sholatnya. Supaya kita tak terlambat sholat magribnya.

Bubar yang lagi ngetrend jangan sampai membawa kita terlena dan terlupa bahwa masih banyak ibadah lainnya yang harus kita lakukan. Seperti tulisan omjay yang berjudul sex after tarawih.

salam blogger kompasiana

omjay

http://wijayalabs.wordpress.com


Senin, 07 September 2009

Sulitnya Mencari Bank Syariah Terdekat

Sebenarnya ini uneg-uneg saya pribadi. Mungkin juga dirasakan oleh teman-teman blogger lainnya. Sulit sekali mencari bank syariah terdekat. Baik dekat dengan tempat tinggal maupun tempat bekerja. Bagi saya yang memiliki aktivitas tinggi, sulit bagi saya untuk meluangkan waktu pergi ke bank syariah yang letaknya agak jauh dari tempat bekerja maupun dari tempat tinggal saya. Hal inilah yang membuat saya sampai saat ini belum menabung di bank syariah, bukan karena tak tahu manfaatnya, tetapi karena masalah tempat atau lokasi bank syariah yang belum tersebar merata di tempat-tempat yang mudah dikunjungi.

Bagi saya yang berprofesi sebagai seorang pendidik. Konsep syariah ini sangat bagus dan perlu dikembangkan terus menerus oleh para pengelola bank syariah. Salah satu pengembangan itu sadalah konsep bank keliling (sistem jemput bola). Seperti apa yang telah dilakukan oleh kantor pos keliling. Menyiapkan mobil dan petugas untuk melayani masyarakat yang membutuhkan jasa pos dan giro, sehingga pelanggan tak perlu datang ke kantor pos yang letaknya cukup jauh. Sebab pelayanan di mobil keliling itu hampir sama dengan pelayanan di kantor pos.

Alangkah baiknya, bank syariah juga memiliki bank syariah keliling yang mendekati nasabah untuk melayani keperluannya dalam bidang keuangan. Mereka bisa menabung dan mengambil uang layaknya mereka menabung di bank dengan menggunakan mobil keliling. Hanya mungkin, jumlah uang yang diambil mungkin dibatasi untuk menjaga keamanan dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Dengan adanya mobil keliling yang ditempatkan di tempat-tempat strategis, akan memudahkan para nasabah untuk mendatangi bank syariah yang jaraknya jauh dari tempat tinggal atau tempat kerja nasabah. Bila kemudian jumlah nasabah mobil keliling semakin banyak atau animo masyarakat semakin besar, maka pihak pengelola bank bisa membuka kantor cabang atau kantor cabang pembantu di tempat tersebut.

Mungkin ini bisa menjadi solusi bagi pengelola bank syariah mendekatkan diri kepada umat yang akan menjadi calon nasbahnya. Adanya mobil keliling dengan job description yang jelas akan membuat bank syariah lebih dikenal oleh masyarakat luas. Saya tidak tahu apakah bank syariah sudah memiliki program ini atau belum, tetapi yang saya tahu belum ada mobil keliling dari bank syariah di daerah saya.

Selain itu, publikasi dari bank syariah (rata-rata hampir semuanya) kurang menggigit, dan kalu mau jujur masih kalah menggigit dibandingkan dengan bank konvensional. Penyebaran brosur atau pamflet terlihat sekali masih dikuasai oleh bank konvensional. Tolak ukurnya mudah saja, kalau saya berkunjung ke tempat-tempat ramai seperti mall, maka akan mudah kita temui brosur atau pamfet serta publikasi lainnya dari bank konvensional. Jadi sangatlah wajar apabila bank konvensional lebih memiliki tempat di hati masyarakat yang mayoritas beragama Islam, karena publikasi yang gencar itu.

Konsep syariah memang bisa dinikmati oleh agama manapun, bukan hanya orang Islam saja, namun sayangnya cara pelayanan yang kurang profesional yang dilakukan oleh pengelola bank syariah akan membuat mereka berpikir ulang menginvestasikan dananya ke bank syariah. Oleh karena itu, pelayanan prima kepada para nasabah bank syariah harus menjadi perhatian serius.

Salah satu pelayanan serius itu adalah dengan mendekatkan lokasi bank kepada para calon nasabah atau nasabah yang sudah menabungkan dananya di bank syariah. Melalui pelayanan mobil keliling bank syariah diharapkan para nasabah yang lokasinya jauh dari bank syariah akan terlayani dengan baik, sehingga tak ada lagi alasan sulitnya mencari bank syariah terdekat.

Semoga bank syariah terus berkembang dan melayani nasabah dengan terobosan-terobosan yang berbeda dari bank konvensional.

Salam Blogger Kompasiana

Omjay

NB. Tulisan ini juga dapat dibaca di http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/?p=2720