Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Kamis, 01 Mei 2008

INTEGRASI ICT DALAM KTSP


STUDI KASUS TENTANG PBL (project based learning) dalam SEKOLAH ON-LINE (Think.com)

Program e-learning telah lama didengung-dengungkan oleh Pemerintah RI, mulai dari Sekolah On-line yang dirintis oleh PT Telkom, School Indonesia (sch.id) yang dimotori oleh Depkominfo sampai Jardiknas yang diinisiasi oleh Depdiknas, tapi kesinambungan program ini selalu terhenti seiring dengan terhentinya anggaran yang dialokasikan Bappenas. Di tingkat Pemda-pun tak kalah gencarnya, ada SSCI (sistim sekolah cerdas Indonesia) yang dimotori oleh Pemda Iramasuka (Irian, Nusra, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan) dan SAS (sistim administrasi sekolah) yang digalakkan oleh Pemda DKI Jaya, tapi semuanya terbentur kendala biaya dan terbatasnya kapasitas server. Akibatnya sekolah yang harusnya menjadi subyek dari e-learning telah dijerumuskan menjadi obyek dari berbagai proyek tanggung yang tak sinambung.

Think.com adalah situs e-learning gratis yang sangat komprehensif yang menyatukan kelas maya (virtual class), mailinglist dan digital library melalui PBL (project based learning) yang dapat diakses oleh para guru, siswa dan orang tua di seluruh dunia.

Mengingat sifatnya yang interaktif, maka Think.com selaras dengan hakekat KTSP yang mewajibkan para guru mampu menyusun kurikulum pemelajarannya sendiri (mampu meningkatkan kompetensinya sendiri) seperti yang diamanatkan oleh UU Guru dan Dosen

Sekolah On-line (Think.com)

Think.com merupakan situs e-learning yang sangat lengkap karena Think.com adalah situs pendidikan gratis yang dapat diakses oleh semua stake holders (para orang tua, guru dan siswa serta masyarakat umum) di seluruh dunia. Untuk itu Think.com dilengkapi dengan icon People dan Parent pages yang memungkinkan para guru , siswa dan orang tua serta masyarakat umum di seluruh dunia dapat saling berinteraksi. Dengan demikian Think.com merupakan kelas maya (virtual class) inter aktif (yang dilengkapi dengan mailinglist) yang sangat mendukung proses pemelajaran. Untuk mendukung terwujudnya kelas maya ini, Think.com juga dilengkapi dengan icon perpustakaan maya (digital library). Agar Think.com tidak sekedar menjadi kegiatan belajar-mengajar saja, tapi berkembang menjadi proses pemelajaran, maka Think.com juga dilengkapi dengan icon Projects yang memerlukan penerapan PBL (project based learning).
T
hink.com juga dilengkapi dengan mailinglist bagi para anggotanya sehingga proses pemelajaran dapat terpantau dengan baik. Jadi hasil pemelajaran bukan tujuan akhir dari Think.com


Apa keuntungan menggunakan Think.com? Band width tak terbatas, protected server, dapat diakses interaktif selama 24 jam, dan tertutup (bandingkan dengan Friendster yang terbuka atau dengan blog yang pasif). Dengan demikian para guru dapat secara aman menampilkan silabusnya dan PBK (penilaian berbasis kelas) maupun nilai rapor (Catatan Kompetensi), tanpa takut server akan hang atau di hack – bandingkan dengan SSCI (sistim sekolah cerdas Indonesia) dan SAS (sistim administrasi sekolah) yang kapasitasnya sangat terbatas dan tidak gratis.


Untuk menjamin agar PBL yang diterapkan oleh Think.com dapat sungguh-sungguh diimplementasikan di sekolah, maka Think.com juga mengadakan lomba PBL di tingkat nasional dan internasional yang dinamakan ThinkQuest, yang dapat diakses melalui icon ThinkQuest sehingga monitoring perkembangan dan kualitasnya dapat selalu dipantau setiap saat.


Proyek dalam Think.com

Project Based Learning (PBL) adalah suatu metodologi instruksional yang berbasis constructivism (pendekatan pemelajaran yang memerlukan kecakapan kognitif, psikomotor, afektif dan ketrampilan hidup (life skills) secara terukur). Oleh sebab itu PBL menciptakan pemerolehan pengalaman belajar yang mendalam (intens) dengan mendorong para guru dan siswa untuk mengikuti pendekatan inquiry sehingga para guru dan siswa selalu terhubung dengan isu-isu dan pertanyaan-pertanyaan yang up to date, yang berkaitan dan relevan dengan kehidupan mereka).
Dengan demikian PBL mengasah para guru dan siswa dalam hal :
- Kemampuan berpikir kritis (critical thinking)
- Kreativitas
- Kerja sama (teamwork)
- Pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding)
- Ketrampilan berkomunikasi
- Teknologi tepat guna
- Kemandirian belajar (self direction)


Berbagai keuntungan atau segi positif yang diperoleh dalam penerapan PBL dihasilkan dari struktur PBL yang sangat komprehensif, yaitu :
- Pertanyaan kunci (essential question)
- Disain proyek
- Rencana kerja
- Manajemen proyek
- Kilas balik (culminating products)
- Kajian (assesment)
- Evaluasi (grading)


Keselarasan dengan KTSP


Lalu apa hubungannya PBL dengan KTSP?
PBL adalah salah satu metode pemelajaran inter aktif yang terukur sehingga :
1. Perumusan tugas (proyek) yang jelas akan memudahkan para guru merumuskan peta konsep, kata kerja operasional dan indikator pemelajarannya (langkah pertama, ke-2 dan ke-3 dari KTSP)
2. Karena model pemelajarannya terukur (constructivism) dan pola pendekatannya jelas (inquiry), maka para guru akan mudah menyusun Taksonomi Bloom dan Strategi Pemelajaran (langkah ke-4 dan ke-5 dari KTSP)
3. Adanya Kajian (assessment) dalam PBL persis sinkron dengan PBK (penilaian berbasis kelas) yang ada dalam langkah ke-15 KTSP
4. Evaluasi yang sangat terukur persis sesuai dengan Catatan Kompetensi (yang merupakan langkah ke-16 KTSP) – Describe how to combine assessment to create grades
5. Bila keseluruhan struktur PBL ini diikuti, maka para guru akan sangat mudah menyusun PTK (penelitian tindakan kelas) – (16 langkah penyusunan KTSP + PTK akan menjadi Dokumen II dari KTSP), karena keseluruhan struktur PBL ini akan mengukur :
- Tingkat pemahaman kognitif siswa (Do the students know the content?)
- Tingkat ketrampilan/psikomotor siswa (What is their skill level?)
- Tingkat afeksi dan ketrampilan hidup (life skills) – How well did they apply
their knowledge and skills as they prepared their products?
6. Dengan terselesaikannya Dokumen II KTSP, maka akan mudah bagi para guru untuk menyusun Dokumen I dari KTSP yaitu MBS (manajemen berbasis kelas) yang sesuai dengan visi dan misi sekolah, karena para guru sudah menyelesaikan langkah : Manajemen proyek dalam PBL



KESIMPULAN


Think.com merupakan solusi untuk mengatasi kekosongan penerapan e-learning pada tataran implementasi
Think.com dapat menjadi ajang peningkatan mutu KTSP karena sifat projects Think.com yang mendorong terwujudnya pemikiran kritis (critical thinking), kreativitas (creativity) dan kemandirian (self-direction)


Wendie Razif Soetikno, S.Si., MDM
Guru Science SMA Regina Pacis Jakarta
PENULIS ARTIKEL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.