Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Jumat, 10 Juli 2009

Menulislah Dengan Hati

Sering saya ditanya oleh teman-teman, kok bisa pak wijaya aktif menulis setiap hari?. Lalu saya jawab bahwa menulis itu sama halnya kita makan. Kita membutuhkan makanan setiap harinya. Jadi kalau nggak nulis itu sama artinya nggak makan. Begitu kata saya kepada teman-teman sambil bercanda. hehehhe...3x.

Namun, ada banyak guru yang banyak menginspirasi saya menulis. Terutama menulis di blog. Mas Rudy dari VHR Media mengungkapkan bahwa kekuatan para blogger adalah tulisannya yang mencakup hal-hal yang tidak dimuat oleh media-media umum dan tulisan mereka yang tidak dikemas dengan gaya ilmiah. Rata-rata mereka menulis dengan hatinya. Inilah yang membuat mereka beda dari media arus utama.

Oleh karena itu, bagi para blogger menulis harus dengan hati. Artinya mengalir begitu saja seiring dengan irama hati yang menyatu dalam jari jemari tangan yang dikendalikan oleh otak dan dicerna oleh hati. Bila kita menulis dengan hati, maka akan keluarlah tulisan-tulisan kreatif kita itu.

Ada beberapa poin penting dalam menulis kreatif yang pernah saya dapatkan dalam pelatihan blogging yang diselenggarakan oleh VHR Media. Poin-poin itu antara lain :

  • Menulis harus tetap berjalan dalam kondisi apapun, karena penulis adalah profesi yang melekat apapun profesi utamanya. Bila anda mempunyai profesi sebagai guru seperti saya, maka menulislah dari sisi pendidikan. Menulislah tentang apa-apa yang anda ketahui tentang dunia pendidikan.
  • Menulis harus sesuatu yang memang kita kuasai dan memang kita inginkan untuk dituliskan. Jangan menulis sesuatu yang tidak kita kuasai. Misalnya bila anda seorang guru, maka menulislah tentang pembelajaran di kelas, masalah belajar, dan lain-lain yang ada hubungannya dengan pendidikan. Jangan menulis sesutu yang anda sendiri tak menguasainya.
  • Penggunaan prinsip 5W+1H (What, Who, Why, Where, When dan How) harus diterapkan dalam tulisan, tidak hanya jurnalis tapi semua penulis. Saya banyak menulis tanpa 5W + 1H, hal ini saya lakukan bila ingin membuat tulisan yang langsung ada dalam alam pikiran saya. Tetapi begitu saya baca, ternyata 5w + 1 H tanpa saya sadari telah masuk ke dalam tulisan saya.
  • Menulis tanpa pretensi-tanpa beban, baik buruk tidak masalah, menulislah apa adanya. Karena saya menulis tanpa beban, maka saya merasa enjoy dalam menulis. Semua apa yang saya ketikkan mengalir begitu saja. Secara otomatis, otak dan tangan sudah menyatu dalam membuat tulisan saya menjadi bermakna.
  • Harus anda sadari bahwa menulis tidak ada bedanya dengan bercakap-cakap. Menulis harus disadari seolah-olah kita sedang bercakap-cakap dengan orang lain. Ingatlah kita menulis untuk dibaca oleh orang lain, jadi usahakan bahasa yang kita gunakan adalah bahasa yang komunikatif.
  • Seorang Penulis harus suka membaca, sebab tanpa membaca ia akan mengalami apa yang disebut stagnan atau buntu. saya pernah mengalami itu ketika saya tak rajin membaca buku. Ternyata dari membaca karya orang lain, justru timbul inspirasi dari bacaan itu. Banyak hal yang saya tuliskan setelah saya banyak membaca. Bukan menyontek loh, tapi membuat sesuatu yang baru dari apa yang telah kita baca.
  • Untuk dapat menulis dengan baik, anda harus disiplin dalam menulis, alokasikan 2 jam sehari buat menulis tidak peduli berapa halaman yang jadi. Pokonya menulis, dan yang paling sulit dari proses menulis itu adalah MEMULAI.
  • Usahakan dalam menulis anda memiliki kreativitas dan intensitas. Sebab anda dituntut untuk membuat sebuah tulisan yang kreatif dengan intensitas yang tinggi. Biasanya tulisan yang memiliki kreativitas dan intensitas tinggi akan enak dibaca dan mudah dipahami.
  • Dalam menulis anda harus dengan jujur mengatakan ini loh tulisan saya dan bukan tulisan orang lain. Dulu, waktu belum kreatif menulis, saya sering copy and paste tulisan orang lain. Tetapi sekarang walaupun tulisan saya masih jelek, saya nggak malu munculin tulisan saya di blog, bahkan dalam publik blog yang lebih luas seperti di kompasiana.com.
  • Terakhir, menulis itu harus memiliki prinsip kelogisan. Jadi segala sesuatu yang kita tulis harus memenuhi unsur kelogisan. Itulah yang saya dapatkan dari mas Rudy sewaktu mengikuti pelatihan blogging.

Semoga bermanfaat untuk teman-teman blogger. Oleh karena itu, mulai dari sekarang menulislah dengan hati dan gunakan blog sebagai media dalam menuangkan segala ide anda yang cemerlang itu. Jangan ragu untuk memulai, dan menulislah dengan HATI.

Salam Blogger Kompasiana

Omjay

3 komentar:

  1. Infonya membantu sekali untuk hobby blogger. Terima kasih

    BalasHapus
  2. Kalo saya menulisnya dengan hati-hati, takut salah pencet keyboard ..hehe

    BalasHapus

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.