Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Selasa, 26 Agustus 2025

Ajaib Orang Ini Masih Bisa Menulis Walaupun Sakit

Ajaib, Orang Ini Masih Bisa Menulis Walaupun Sakit

Ada sebuah kisah yang ajaib, yang mungkin sulit dipercaya bagi sebagian orang. Tentang seorang manusia yang tetap menulis, bahkan ketika tubuhnya sedang sakit dan lemah. Saat kebanyakan orang memilih berhenti dari rutinitas, beristirahat total, atau sekadar menyerah pada rasa perih di tubuh, orang ini justru tetap setia dengan pena dan kata-katanya. Seakan-akan, menulis sudah menjadi bagian dari darah yang mengalir di nadinya.

Bagi banyak orang, sakit adalah alasan untuk berhenti. Namun baginya, sakit justru menjadi alasan untuk lebih banyak menulis. Ada kekuatan misterius yang membuat jari-jarinya tetap bergerak di atas papan ketik, meskipun rasa lelah tak henti menghampiri. Seperti ada energi ajaib yang menjaga semangat itu agar tak padam.

---

Menulis Sebagai Nafas Kehidupan

Ajaibnya, menulis bukan sekadar hobi baginya. Menulis adalah nafas kehidupan. Ia selalu mengatakan bahwa menulis membuatnya merasa hidup, sekalipun tubuh melemah karena sakit. Ketika orang lain lebih memilih diam dan menghindari aktivitas, ia justru merasa tidak bisa berhenti. Baginya, berhenti menulis sama saja dengan berhenti bernapas.

Sakit membuat tubuhnya terbaring, tetapi pikirannya tetap bekerja. Ia menyalurkan seluruh energi yang tersisa ke dalam tulisan. Di saat jari-jarinya mengetik, rasa sakit seakan berkurang. Kata demi kata yang lahir justru menjadi obat bagi jiwa. Inilah yang membuat kisahnya terasa begitu ajaib: menulis bukan hanya pekerjaan, melainkan terapi jiwa.

---

Kisah Nyata Omjay: Menulis di Tengah Sakit

Sosok itu nyata, bukan sekadar dongeng. Namanya Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd, atau akrab disapa Omjay, seorang guru, blogger, sekaligus penggerak literasi di Indonesia.

Beberapa waktu lalu, Omjay jatuh sakit dan sempat dirawat di rumah sakit selama lima hari. Tubuhnya lemah, nafasnya pendek, bahkan langkahnya pun tak lagi sekuat dulu. Namun, sesuatu yang ajaib terjadi: Omjay tetap menulis.

Dari ruang perawatan rumah sakit, ia masih menyempatkan diri menulis catatan harian, berbagi pengalaman, bahkan menyapa para sahabatnya di dunia maya. Ia bercerita bagaimana dokter memberi perawatan, bagaimana rasa sakit itu datang silih berganti, dan bagaimana ia tetap bersyukur meskipun diuji.

Ketika akhirnya pulang dari rumah sakit dan harus kontrol kesehatan ke RS Mas Mitra Bekasi, ia tidak berhenti. Meski tubuhnya masih dalam masa pemulihan, tangannya tak pernah berhenti menari di atas papan ketik. Ia menulis, seakan-akan kata-kata adalah sumber energi yang membuatnya tetap hidup.

Banyak orang tertegun membaca tulisannya. Bagaimana mungkin seorang yang sedang sakit masih bisa begitu konsisten menulis? Jawabannya sederhana: karena menulis sudah menjadi bagian dari jiwanya.

---

Sakit Tak Pernah Menjadi Alasan

Omjay sering berkata, “Sakit boleh menghentikan langkah kaki, tapi tidak boleh menghentikan aliran kata.” Ucapan itu bukan sekadar motivasi kosong, melainkan nyata dijalankan. Ia membuktikan bahwa konsistensi adalah kunci seorang penulis sejati.

Ketika orang lain mungkin memilih rebah, Omjay justru memilih menulis. Ketika orang lain mungkin hanya bisa mengeluh, ia memilih berbagi inspirasi. Inilah yang membuat kisahnya begitu menyentuh.

---

Menulis dengan Hati, Bukan Sekadar Kata

Ada yang istimewa dari tulisan Omjay ketika sakit: ia lebih jujur, lebih tulus, lebih dalam. Ia menulis tentang kesabaran, tentang perjuangan, tentang rasa syukur di tengah ujian. Kata-katanya menyentuh banyak orang, karena ditulis dari hati yang benar-benar merasakan getirnya sakit.

Tulisan itu mengalir, seakan-akan pembaca bisa merasakan denyut jantungnya yang lemah, sekaligus semangatnya yang berkobar. Omjay menulis bukan untuk mengeluh, melainkan untuk menguatkan dirinya sendiri dan orang lain.

---

Inspirasi Bagi Banyak Orang

Kisah nyata Omjay menyebar dengan cepat. Banyak guru, siswa, bahkan masyarakat umum yang membaca tulisannya lalu merasa malu. Mereka sehat, bugar, tetapi sering menunda menulis. Mereka selalu punya alasan untuk tidak berkarya.

Sementara Omjay, dengan tubuh yang sakit, masih bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang bermanfaat. Itulah keajaiban sejati.

Omjay mengajarkan kita bahwa menulis bukan hanya soal waktu luang, tetapi soal kemauan. Bukan soal kesehatan fisik semata, tetapi soal kekuatan batin.

---

Menulis Sebagai Warisan Abadi

Omjay percaya, tulisan akan abadi. Ia sering mengingatkan murid-muridnya, “Tinggalkan jejak melalui tulisan, maka namamu akan tetap hidup meski jasadmu tiada.”

Itulah sebabnya, meski sakit, ia tidak pernah berhenti. Justru sakit membuatnya semakin sadar bahwa waktu manusia terbatas. Maka setiap detik harus diisi dengan sesuatu yang bermanfaat. Menulis adalah jalan yang ia pilih, sebagai warisan abadi untuk generasi berikutnya.

---

Pelajaran untuk Kita Semua

Dari kisah ajaib ini, kita seharusnya bercermin. Kita yang sehat, sering menyia-nyiakan waktu dengan hal-hal remeh. Kita sering menunda menulis, mencari alasan untuk tidak berkarya. Padahal ada seorang Omjay, yang dengan tubuh lemah masih terus menulis tanpa henti.

Kita yang sehat seharusnya bisa lebih giat, lebih produktif, lebih bersyukur. Jangan sampai kita kalah semangat oleh seorang guru yang sedang sakit, tetapi semangat menulisnya tidak pernah padam.

---

Penutup: Ajaibnya Tulisan dalam Sakit

Kisah Omjay mengajarkan kita bahwa menulis bukanlah soal fisik semata. Menulis adalah soal hati, soal semangat, soal keberanian untuk melawan rasa sakit dan rasa putus asa.

Ajaib, sungguh ajaib. Ada orang yang masih bisa menulis meskipun sakit. Dari sakit lahirlah tulisan-tulisan yang menyembuhkan. Dari kelemahan lahir kekuatan yang menginspirasi.

Omjay adalah bukti hidup bahwa kata-kata bisa lebih kuat daripada rasa sakit. Dan melalui kisahnya, kita semua diingatkan untuk terus menulis, apa pun keadaan kita.

Salam blogger persahabatan 
Wijaya Kusumah - omjay 
Guru blogger Indonesia 
Blog https://wijayalabs.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.