Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Selasa, 05 Agustus 2025

Menulis Di Blogger



Menulis di Blogger: Menyemai Jejak, Menuai Hikmah

Pada suatu malam yang hening, ketika suara jangkrik menjadi latar belakang renungan pribadi, saya teringat kembali pada sebuah platform yang pernah begitu akrab: Blogger. Dulu, saya begitu aktif menulis di sana—mengisi ruang-ruang virtual dengan catatan harian, resume bacaan, dan pandangan pribadi. Tapi kini, laman itu nyaris tak tersentuh. Debu digital seakan menutupi semangat yang dulu membara. Malam itu, saya bertanya pada diri sendiri: masih adakah hal positif yang bisa kita peroleh dari Blogger di era sekarang?

Pertanyaan ini mungkin mewakili keresahan banyak orang. Di tengah gempuran media sosial yang serba cepat dan pendek, platform seperti Blogger terasa seperti rumah tua yang ditinggalkan. Namun, semakin saya renungkan, semakin saya sadar bahwa Blogger bukan sekadar tempat menulis. Ia adalah wadah pembelajaran, ruang refleksi, dan sarana pengembangan diri yang luar biasa.

1. Menulis untuk Merawat Ingatan

Salah satu kekuatan utama Blogger adalah kemampuannya menyimpan jejak pikiran dan perasaan kita. Resume yang kita tulis bukan hanya ringkasan dari apa yang kita baca atau pelajari, tapi juga cerminan dari pemahaman kita saat itu. Ketika saya membaca ulang tulisan saya di tahun-tahun lalu, saya seperti menengok ke masa lalu dan berdialog dengan versi diri saya yang lebih muda.

Blogger adalah mesin waktu pribadi. Ia mengingatkan kita tentang perjalanan intelektual dan emosional yang telah kita tempuh. Resume yang mungkin tampak sederhana hari ini, bisa menjadi bahan refleksi yang dalam beberapa tahun mendatang.

2. Melatih Daya Pikir Kritis dan Analitis

Menulis resume di Blogger melatih kita untuk tidak hanya menerima informasi secara pasif. Kita didorong untuk mencerna, memahami, dan menyajikan ulang informasi dengan bahasa kita sendiri. Ini adalah latihan berpikir kritis yang sangat penting, terutama di zaman ketika banjir informasi sering kali membuat kita bingung membedakan mana yang fakta dan mana yang manipulasi.

Resume yang ditulis dengan jujur dan mendalam menunjukkan seberapa dalam kita memahami suatu materi. Ini menjadi bukti nyata proses belajar yang bukan sekadar menyalin, tetapi mencerna dan mengolah.

3. Membangun Personal Branding sebagai Pembelajar

Di era digital ini, jejak digital adalah portofolio. Ketika kita menulis di Blogger secara konsisten, kita sedang membangun citra diri sebagai seseorang yang aktif belajar, reflektif, dan komunikatif. Resume yang kita unggah bisa menjadi bahan pertimbangan dalam melamar beasiswa, pekerjaan, atau bahkan kolaborasi profesional.

Banyak orang berpikir bahwa personal branding hanya bisa dibangun lewat media sosial populer seperti Instagram atau LinkedIn. Padahal, Blogger menawarkan sesuatu yang lebih mendalam: konten yang bermakna dan tahan lama.

4. Menginspirasi Orang Lain, Meski Tak Terlihat Langsung

Mungkin kita merasa tulisan kita sepi pembaca. Tak ada komentar, tak banyak yang membagikan. Tapi percayalah, ada orang-orang yang membaca tulisan kita diam-diam dan mendapatkan manfaat darinya. Kita tak pernah tahu siapa yang akan tersentuh oleh satu paragraf yang kita tulis tengah malam. Menulis di Blogger adalah bentuk memberi tanpa pamrih—kita menanam benih kebaikan yang mungkin tumbuh di hati orang lain.

5. Terapi Emosional dan Spiritual

Menulis bukan hanya aktivitas intelektual, tapi juga spiritual. Ketika saya menulis resume atau catatan pribadi di Blogger, saya merasa seperti sedang berbicara kepada diri sendiri. Saya jujur, terbuka, dan apa adanya. Dalam proses itu, ada semacam pelepasan emosi. Rasa cemas, gelisah, bahkan kebingungan bisa perlahan-lahan luruh menjadi kelegaan. Blogger menjadi ruang terapi yang sunyi tapi ampuh.

6. Menjaga Konsistensi dan Disiplin

Tugas resume yang diunggah di Blogger mungkin terlihat remeh bagi sebagian orang. Tapi bagi saya, itu adalah latihan kedisiplinan. Ia mengajarkan kita untuk menepati waktu, bertanggung jawab, dan konsisten dalam menyelesaikan pekerjaan. Kedisiplinan ini akan menular ke aspek kehidupan lain, baik akademik, profesional, maupun personal.

7. Mewariskan Gagasan untuk Masa Depan

Blogger bukan hanya untuk kita hari ini. Ia bisa menjadi warisan digital untuk anak cucu, teman, atau siapa pun yang kelak mencari inspirasi. Bayangkan, suatu hari nanti, seseorang membaca resume yang Anda tulis dan menemukan pencerahan darinya. Tulisan Anda bisa hidup lebih lama dari usia Anda sendiri.

---

Penutup: Mari Aktifkan Kembali Blogger Kita

Malam itu, saya akhirnya memutuskan untuk kembali membuka Blogger saya yang lama. Saya bersihkan tampilannya, saya perbarui profilnya, dan saya mulai menulis lagi. Bukan untuk mencari popularitas, bukan pula untuk viral. Tapi untuk merawat diri, mengasah pikiran, dan menyemai kebaikan.

Blogger memang pernah berjaya, dan mungkin kini tidak sepopuler dulu. Tapi bagi saya, ia tetap relevan. Karena yang membuat sebuah platform berarti bukan teknologinya, tapi nilai yang kita tanamkan di dalamnya.

Mari menulis lagi di Blogger. Resume sederhana yang Anda unggah hari ini, bisa jadi akan menjadi cahaya bagi orang lain di kemudian hari.

---

Salam blogger persahabatan 
Wijaya Kusumah - omjay 
Guru blogger Indonesia 
Blog https://wijayalabs.com




Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com Menulislah Terus setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi

6 komentar:

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.