Selamat Datang di Blog Wijaya Kusumah

Untuk Pelayanan Informasi yang Lebih Baik, maka Isi Blog Wijaya Kusumah juga tersedia di blog baru di http://wijayalabs.com

Selasa, 18 Agustus 2020

Menjadi Guru Penggerak

Menjadi Guru Penggerak 

Menjadi guru adalah pilihan hidup. Itulah pilihan yag saya ambil hingga saat ini. Jujur menjadi guru bukan cita cita. Dulu saya bercita cita ingin menjadi pilot pesawat tempur. Namun seiring perjalanan waktu, cita cita saya pun berubah ketika tahu bahwa bangsa ini belum maju di bidang pendidikan. Harus ada orang yang rela berkorban menjadi guru. 

Guru adalah sebuah profesi yang sangat dirindukan. Semua muridnya akan senang bila guru mampu mengajar dan mendidik muridnya dengan baik. Guru tak pernah berhenti belajar sepanjang hayat dan mampu beradaptasi dengan kondisi apapun. 

Menjadi guru harus mampu menggerakkan dirinya dan orang lain. Hidupnya hanya memberi tak harap kembali. Seperti kasih ibu kepada anaknya. 

Menjadi guru penggerak harus dimulai dari diri sendiri. Keteladanan adalah kunci menjadi guru penggerak. Sifat kenabian harus dimiliki oleh seorang guru. Sidiq, tabligh, amanah, dan fathonah harus ada dalam diri guru tangguh berhati cahaya. 

Menjadi guru penggerak bukan perkara mudah. Masih banyak guru yang susah melakukannya. Sebab guru tak mampu melawan dirinya sendiri. Kemalasan diri seringkali menghinggapi diri. 

Saya bersyukur dapat bergabung di organisasi penggerak. Dengan bergabung, saya bertindak melakukan kegiatan kegiatan yang dibutuhkan oleh guru dalam meningkatkan kompetensinya. 

Guru berbagi ilmu dan pengalamannya. Baik di dunia maya maupun nyata. Cara yang paling mudah adalah membuka kelas online. Pesertanya bisa banyak bila materinya menarik. 

Untuk hal ini saya belajar banyak lewat pak Onno W Purbo. Kami menularkan virus elearning di kalangan guru. Elearning untuk rakyat sudah menjadi tajuk utama kami untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Lebih dari 55 kota sudah kami lalui dengan semangat tinggi. 

Menjadi guru penggerak kami lakukan agar semakin banyak guru bisa menguasai TIK dengan baik. Teknologi Informasi dan Komunikasi seharusnya sudah dikuasai semua guru agar dapat membantu guru menyampaikan materinya menjadi cantik  dan menarik. Guru dan murid berinteraksi dengan teknologi terkini. 

Menjadi guru penggerak harus berani mencoba berbagai aplikasi baru. Setelah bisa, maka bersegeralah membagi ilmunya kepada teman sejawat. Ilmu ketika dibagi tak akan pernah habis. Justru ilmunya akan mengalir seperti mata air yang tak pernah berhenti. Semakin diambil airnya, semakin jernih dan terus mengalir ke tempat rendah. 

Kerendahan hati harus dimiliki guru penggerak. Jangan pernah sakit hati ketika menerima saran dan kritikan. Itulah yang saya dapat dari guru kami Prof.Eko Indrajit. Lewat ekoji chanel di youtube beliau berinovasi dan menjadi guru penggerak Indonesia.

Saya termasuk kagum dengan mereka yang mampu menggerakkan orang lain dengan hatinya. Mereka memang guru penggerak yang ditakdirkan bergerak untuk Indonesia maju. 

Mulailah bergerak dari diri sendiri. Mulailah bergerak dari orang orang di sekitarmu. Lakukan hal hal besar dari yang kecil lebih dahulu. Berpikir besar dan selalu positif akan menghasilkan daya juang tinggi untuk berprestasi.

Seharian kemarin, saya telah banyak membaca tulisan para guru penggerak di blognya masing masing. Sungguh sangat menginspirasi sekali dan mereka bergerak dengan hati untuk negeri. 

Semoga semakin banyak guru penggerak di negeri ini. Guru bertindak untuk merdeka mengajar dan muridnya merdeka belajar. Seperti pesan ki Hajar Dewantoro untuk selalu Tut Wuri Handayani.

Salam Blogger persahabatan 

Omjay
Guru Blogger Indonesia 
Blog http://wijayalabs.com

5 komentar:

Silahkan memberikan komentar pada blog ini, dan mohon untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar.